Kamis, 15 Desember 2011

Azka sakit...moga cepat sembuh

bismillah...anaknya sudah di rawat 3 hari di RS puri Indah. Gejalanya demam, flue, batuk Dan beberapa hari tidak makan. Lemas...akhirnya kami memutuskan jam 2 malam tanggal 3 desember 2011 membawa azka ke emergency RS Puri Indah. Bukan apa-apa karena azka tidak mau makan, munum susu, ataupun maen bola (maksa ah...). Di sana langsung di rawat oleh dokter A, dokter yang kemarin bersama-sama dengan saya melakukan medical record review...orangnya kritis, tidak sombong dan banyak melakukan diskusi bersama dengan saya seputar medical...perawatnya saat itu ramah-ramah.
Orangtua siapa yang tidak sedih melihat anaknya sedih... melihat azka terbaring,,,diambil darah, di inhalasi, di infus....,,,biasanya azka selalu riang bermain, tapi saat ini diam dan diam serta menangis....azka selalu tertawa..meniru ucapan siapa saja ...pokoknya anak ini sangat cerdas...sangat berbeda dengan kebanyakan umur anak saat ini.....Mudah-mudahan sakit ini bukan karena demam berdarah, tipus, atau yang lainnya...mudah-mudahan ini karena azka akan bertambah pintar..cerdas...mudah-mudahan ini pertumbuhan gigi yang diharapkan orang tua...kekhawatiran terus-menerus....tapi semuanya dikembalikan kepada Allah SWT...karena Allahlah yang mengatur semuanya..Allahlah yang memberikan penyakit dan yang menmberikan kesembuhan.,..Allahlah mengatur itu untuk menguji kita apakah kita semakin yakin kepada Allah ataukah sebaliknya...ada hikmah dibalik itu semuanya...dan kita diajarkan untuk berfikir positif...bahwa Allahlah yang memiliki rencana....Allah pasti memberikan ujian sesuai dengan kemampuan hambaNya...kembalilah kepada Allah...insya Allah kita akan menjadi hamba yang sangat disayang oleh Allah. Tak ada yang mustahil di dunia ini.....ketidakmungkinan itu karena pikiran kita yang selalu negatif kepada Allah...Allah sendiri sudah memberikan jaminan...amien ya robbal alamien...

Rabu, 14 Desember 2011

Menghadapi lawan yang tidak bersahabat pada saat audit

Tanpa memandang seluruh niatan baik yang ada di dunia ini, auditor internal akan tetap dapat menghadapi sikap yang tidak bersahabat. Auditor dapat mencoba untuk menyajikan sudut pandang mereka secara wajar dan logis, akan tetapi klien tetap tidak akan mengubah pendiriannya, tidak mau mendengarkan, tidak mau percaya dan sepenuhnya negatif. Konfrontasi-konfrotansi ini dapat terjadi berulang kali, selama orang tetap menjadi orang. Hal ini adalah sindrom pemikiran yang terttutup, dan tidak ada kunci untuk membukanya. Ada beberapa anjuran yang mungkin dapat berguna :
1. Memilih waktu yang tepat. Jangan membuka pemikiran yang tertutup untuk berunding ketika pemiliknya sedang marah, lelah, atau kacau pikirannya.
2. Jangan pernah mengambil posisi yang terkunci rapat. Yang terjadi hanyalah menyegel pikiran yang tertutup dari kemungkinan untuk ditembus.
3. Hindari gunakan kekuatan tetapi gunakan persuasi.
4. Sejak awal, cari titik yang dapat disetujui bersama. Perlawanan adalah hal yang tidak berguna; persetujuan adalah tuas pembuka. Harus terdapat sesuatu yang dapat disetujui oleh auditor dan klien, bahkan jika anda tidak menyetujui hal tersebut.
5. Undang klien ntuk menjelaskan posisi mereka. Dengar dan coba untuk memahaminya-benar-benar mendengarkan. Anda seharusnya tidak menutup pikiran juga.
6. Lakukan usaha secara efektif untuk menempatkan diri anda di dalam posisi mereka. Dengan tulus mencoba untuk memahami.
7. Bantu mereka untuk pembenaran. Hal inilah yang paling diinginkan oleh sebuah pemikiran yang tertutup. Ketika anda memahami di mana posisi mereka, ketika anda telah menempatkan diri anda di posisi mereka, cobalah untuk membuat mereka merasakan posisi yang anda inginkan yang juga mereka sendiri ingin raih.


sumber : sawyers, internal auditing

Selasa, 29 November 2011

Allah mengatur pemberian rezeki

kali ini saya mencoba membaca surat ar rum ayat 37 yang berbunyi:
"Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah melapangkan rejeki bagi siapa yang dikehendakiNya dan Dia pula yang menyempitkan rezeki itu. Seseungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Alllah) bagi kaum yang beriman."

Makna dari ayat tersebut sungguh dalam, bahwasanya Allah memiliki kemampuan memgenai rezeki itu diberikan kepada siapa. Seberapa besar usaha yang kita lakukan,  berpeluh keringat, dan yang lainnya akan tetapi dikembalikan kepada Allah. Kenapa Allah seakan menunjukkan diri mengenai eksisstensiNya dalam ayat tersebut, hal ini agar manusia tidak sombong dengan keadaannya sekarang. Kenapa Allah menghendaki siapa yang dipilih untuk dilapangan rejekinya ? karena Allah mengetahui kemampuan hambaNya untuk menerimaNya. Sekarang bagaimana agar kita menjadi orang yang dikehendaki dilapangkan rezekinya.


Seberapa besar kita bisa mengelola rezeki kita agar terus berkembang dan memberikan kepada orang lain. Hal ini diibaratkan seperti seorang bos yang menunjuk seorang direktur untuk mengelola perusahaannya. Maka dipilihlah seorang direktur yang cerdas dan mau membagi segala kemampuan diriNya kepada anak buahnya.

Tidak mungkin Allah akan memberikan rezeki kepada orang yang bodoh dan kikir akan rejekinya. Disamping itu, Allah menekankan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu. Pengertian ilmu disini bukan sebatas pendidikan formal akan tetapi pendidikan dalam kehidupannya. Mengambil secara positif setelah kritis akan suatu kejadian. Kemampuan memberikana rejekinya itu harus dibuktikan dulu oleh hambaNya dalam berbagai aktivitas sehari-hari. Membagi rezeki, mengelola, kemampuan menjemput rejeki yang benar.


Berdoa, berusaha dan berdoa kembali agar Allah memberikan kemudahan kepada hambaNya.

Amien

Selasa, 15 November 2011

Aksesoris Komputer

PT Ligar mandiri di akhir 2011 juga telah mendirikan anak perusahaan yang bergerak di bidang aksesoris komputer. Nama dari toko yang dibuat adalah computer excelent.  Toko ini menyediakan khusus aksesoris komputer seperti modem, flashdisk, meja laptop, dan sebagainya. Transaksi sudah ada peningkatan, walaupun kurang begitu signifikan.

Lembaga Pelatihan internal auditor rumah sakit dan klinik

Akhir 2011 ini PT Ligar Mandiri telah membentuk unit bisnis yang bergerak di bidang pelatihan internal audit rumah sakit. karena baru dibentuk 1 bulan yang lalu, maka belum ada pelanggan tetapi akhir tahun ini lebih fokus terhadap pemasaran dan pemantapan operasional

Sanggar Seni Ligar Mandiri

Akhir 2011 ini upacara adat yang merupakan core bisnis dari sanggar seni ligar mandiripun sudah mampu menjangkau wilayah jabodetabek. Upacara adat ini bukan hanya sebatas mengisi kegiatan pernikahan saja tetapi juga mengisi acara pembukaan di perusahaan-perusahaan seperti Aqua, BNI, Pemda kota Bogor maupun Jawa Barat, ulang tahun kebun raya kota bogor, Taman Mini Indonesia Indah, dan yang lainnya.

Perusahaan Wedding Management

Perusahaan wedding management yang saya kelola akhir 2011 ini sudah mengalami kemajuan. Beberapa order dari customer mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dan omsetnya sudah ada peningkatan, walau masih jutaan rupiah.

Minggu, 13 November 2011

Perusahaan Rental Mobil APV

Hari ini saya menelurkan bisnis rental mobil APV....kayaknya bisnis saya sudah menerapkan konglomerasi...banyak yang tidak berhubungan....tapi memang lebih bagus yang tidak teratur sesuai teori...agar seninya usaha terlihat. Bisnis baru saya kali ada rental mobil. kekhususan dari bisnis adalah spesifik mobil APV. Alasannya seh tidak beralasan...makanya saya tidak sampaikan alasannya (hehe). Area rental untuk warga serpong saja. Dan saya tidak kasih alasannya juga. Maklumlah bisnis ini tanpa ide. Karena saya bukan orang yang suka ide, tapi suka Wulan (istri saya...hehhe).

Motivasi hari ini

Kaya...kaya...kaya...kaya raya..anti miskin......alergi miskin.....pensiun dini.........

Sabtu, 12 November 2011

Peternak website No. 1 di Indonesia

Menjelang akhir 2011...dari berbagai jenis bisnis yang saya geluti akhir-akhir ini.....bisnis aksesoris komputer, bsnis wedding management, bisnis konsultan internal audit, dan bisnis-bisnis lainnya....saya memutuskan satu bisnis yang harus saya fokuskan...bisnis "ternak". Bisnis ternak di sini bukan bisnis ayam, karena saya pernah jadi karyawan di perusahaan ayam....atau ternak emas yang sering di dengung-dengunkan orang-orang yang suka berinventasi...bukan ternak rumah, yang gila akan dunia properti. Atau ternak ijazah, karena saya tidak suka ijazah tetapi suka ijabsah. Bisnis ternak yang dimaksud ini bukan karena ide saya sendiri, tetapi franchise (nyontek) dari teman saya. Tentunya nyontek sah dalam dunia usaha. Tepatnya ternak website. Sudah 15 website sudah saya buat...alhamdulilah sudah menghasikan jutaan rupiah walaupun dari targetnya mililyaran rupiah....maklumlah baru tersadar dari kenyamanan sebagai karyawan sejak tahun 2010. Makanya saya saat ini berusaha merusak kenyamana karir saya....cari tantangan-tantangan baru....mengolahragakan jantung saya biar sehat.....Memulai baru seumur jagung, tapi lebih baik terlambat daripada sma sekali tidak. Namanya ternak, tentunya bukan hanya 1 atau 5 buah, semakin banyak ternak kita berarti semakin bi anyak juga pendapatan. Apalagi sampai website itu kita "bertelur", bertelur disini artinya 1 website bisa menghasilkan ribuan website lainnya.Target penghasilan ternak website saya per hari 10 transaksi per orang...dengan asumsi 50 juta per hari untuk tahun 2012. Target yang realistis bagi saya....hehehhe...Franchise (nyontek) dari pepatah orang " orang pinter banyak, tapi tidak sukses, ada faktor lainnya yaitu keberuntungan."  Keberuntungan dilahirkan oleh sang pencipta kita, maka saya harus terus menginventasikan uang saya kepada Allah (sedekah). Istilahnya saya memberikan uang premi ke perusahaan asuransi yang maha Besar dan dikelola Allah SWT....dan insya Allah pasti Allah akan memberikan kembali sedekah kita dalam jumlah yang berkali-kali lipat karena Allah tidak mau berutang kepada kita..dan insya Allah target per hari saya akan bersedekah setiap hari....

Setelah kita berusaha dan berdoa....semua dikembalikan kepada Allah....dan optimis segala usaha yang kita lakukan akan dihargai oleh Tuhan kita...

Jumat, 04 November 2011

Menghadiri kegiatan Open House Program Doktoral di UI

Pukul 13.30 saya menghadiri open house program S3 untuk program Ilmu akuntansi. Menurut nara sumber ada beberapa persyaratan untuk dapat di terima :
1.  Skor Test Potensi Akademik (550) dan TOEFL 500 ( 2 tahun terakhir)
2.  S2 semua jurusan
3.  Biaya pendaftaran (ujian) Rp 750.000

Mengidentifikasi proses yang tidak memiliki nilai tambah

Mengapa kita sering merasa tidak efektif dalam bekerja? terasa waktu 24 jam terasa kurang? dan banyak orang yang tidak mau memikul tanggung jawab lebih? atau sering merasa kesal ketika harus menunggu seseorang? atau kita sebagai atasan selalu merasa kewalahan ketika terus ditambah pekerjaan yang banyak? dan kita sebagai atasan merasa kekurangan tim, sehingga selalu meminta ketenagaan? atau kita selalu memikirkan tempat yang aman untuk menyimpan perhiasan kita? apa sebabnya? atau kita selalu mengecek setiap barang yang datang ? atau kita selalu membuat penjadwalan atas setiap pekerjaan kita?

menurut Jeffrey K. Liker, dalam bukunya The Toyota Way, perusahaan Toyota dalam Toyota Production System telah mengindenfifikasi tujuh jenis pemborosan yang tidak menambah nilai dalam proses bisnis atau manufaktur. Ada delapan pemborosan diantara, ya :
1.  Produksi berlebih (overdproduction)
     Memproduksi barang-barang yang belum dipesan, akan menimbulkan pemborosan seperti kelebihan      tenaga kerja dan kelebihan tempat penyimpanan dan biaya transportasi yang meningkat karena adanya persediaan berlebih.
2.  Waktu menunggu
Para pekerja hanya mengamati mesin otomatis yang sedang berjalan atau berdiri menunggu langkah proses selanjutnya, alat, pasokan, komponen selanjutnya, dan lain sebagainya atau menganggur saja karena kehabisan material, keterlambatan proses, mesin rusak dan bottleneck (sumbatan) kapasitas.
3.  Transportasi yang tidak perlu
Membawa barang dalam proses (WIP) dalam jarak yang jauh, menciptakan angkutan yang tidak efisien, atau memindahkan material, komponen, atau barang jadi ke dalam atau ke luar gedung jadi ke dalam atau ke luar gedung atau antar proses.
4.  Memproses secara berlebih atau memproses secara keliru
Melakukan langkah yang tidak diperlukan untuk memproses komponen. Melaksanakan pemrosesan yang tidak efisien karena alat yang buruk dan rancangan produk yang buruk, menyebabkan gerakan yang tidak perlu dan memproduksi barang cacat. Pemborosan terjadi ketika membuat produk yang memiliki kualitas lebih tinggi daripada yang diperlukan.
5.  Persediaan berlebih
Kelebihan material, barang dalam proses, atau barang jadi menyebabkan lead time yang panjang, barang kadaluwarsa, barang rusak, peningkatan biaya pengangkutan dan penyimpanan, dan keterlambatan. Persediaan berlebih juga menyembunyikan masalah seperti ketidakseimbangan produksi, keterlambatan pengiriman dari pemasok, produk cacat, mesin rusak, dan waktu set up yang panjang.
6.  Gerakan yang tidak perlu
Setiap gerakan karyawan yang mubazir saat melakukan pekerjaannya, seperti mencari, meraih, atau menumpuk komponen, alat dan lain sebagainya. Berjalan juga merupakan pemborosan.
7.  Produk cacat
Memproduksi komponen cacat atau yang memerlukan perbaikan,. Perbaikan atau pengerjaan ulang, scrap, memproduksi barang pengganti, dan inspeksi berarti tambahan penanganan, waktu dan upaya yang sia-sia
8.  Kreativitas karyawan yang tidak dimamnfaatkan
Kehilangan waktu. gagasan, keterampilan, peningkatan, dan kesempatan belajar karena tidak melibatkan atau mendengarkan karyawan anda

Selasa, 01 November 2011

Perlindungan kepada Allah

Sebagai pekerja kantoran, saya harus berangkat pagi dan pulang sore hari. Ada perasaan takut meninggalkan keluarga. Ada kekhawatiran selama tidak dengan saya siapa yang memberikan pendidikan, siapa yang menjaga, apa yang dimakannya. Kekhawatiran-kekhawatiran itu terkadang terus muncul. Akan tetapi, hal itu akan dilematis ketika kita tidak memiliki pekerjaan, dan di tanya oleh istri kita sebagai manajer keuangan, dan meminta uang belanja, dan kita tidak mampu menyelesaikannya. Mau tidak mau seorang kepala keluarga harus bekerja di luar atau pergi merantau di negeri seberang. Saya harus meminta perlindungan buat mereka kepada yang menciptakanNya yaitu Allah SWT. Pelindung yang maha pelindung. Dan saya hanya berdoa seperti Rasulullah berdoa untuk hasan dan husein (cucunya):
"Aku minta perlindungan bagi kamu berdua dengan kalimah-kalimah Allah yang sempurna daripada setiap syaitan, binatang yang berbisa dan bencana ain (pandangan mata yang menimpakan penyakit)."

Antara garis tangan dan cita-cita

Saya menjadi auditor, dosen dan peternak website ini bukan dikarenakan cita-cita saya sejak kecil. Cita-cita saya sejak kecil adalah menjadi seorang insinyur. Saya menyimpulkan ini dikarenakan garis tangan saya. Manusia hanya diwajibkan berusaha, akan tetapi takdir dikembalikan kepada Allah SWT.

Allah berfirman: “dan katakanlah: bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang beriman akan melihat pekerjaan itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah Yang Maha Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata lalu diberitakannya kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. At-Taubah 105).

Menurut saya garis tangan itu bukan sesuatu yang kebetulan, ada proses-proses usaha yang dilakukan dan ternyata mengarah ke kondisi aktual kita. Hari ini saya akan sambut garis tangan saya menuju lebih baik

Mulai penelitian kembali

Sudah lama tidak memulai penelitian lagi, penelitian seputar akuntansi tentunya. Ide muncul ini tatkala saya tak sengaja membaca suatu blog yang isinya curhatan seseorang mengenai semangatnya untuk melakukan penelitian dan di blognya menyertakan sebuah ayat alquran yang memotivasi semua orang untuk melakukan penelitian.

 Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka." (QS. Ali Imran 190-191)

 Walaupun di negara kita penghargaan atas hasil penelitian sepertinya terabaikan, mulai dari pendanaan dan wadah untuk menyalurkan hasil penelitiannya. Terkadang penelitian disimpan di perpustakaan sebagai referensi mahasiswa (hehehehe).Saat ini ada dua penelitian yang akan saya selesaikan. tanggal 6 November 2011 ini saya akan serahkan langsung ke pusat penelitian. Mudah-mudahan akhir tahun ini saya bisa selesaikan.  Siap-siap saja laptopku akan terus saya pacu untuk menghasilkan tulisan-tulisan.
Mudah-mudahan rencanaku ini tercapai. Amien

Jumat, 28 Oktober 2011

Aktivitas di pagi hari

Kebiasaan bangun lebih awal sudah biasa saya lakukan....sejak dari SMU dan mudah-mudahan hingga akhir hayat saya nanti...aktivitas bangun pagi yang sangat berkesan...kegiatan bangun pagi ini dikarenakan saya tidur lebih awal...habis sholat isya kira-kira jam 19.30 saya sudah tidur bersama anak saya Azka...kebetulan azka memiliki kebiasaan yang sama tidur lebih awal...tidur lebih awal ini tentunya dari kebiasaan saya ketika waktu SMU saya tinggal di sekretariat organisasi dan disitu banyak sekali yang tinggal...dan setiap malam ramai sekali di sana...tentunya saya harus tidur lebih awal...agar saya bisa terbangun di pagi hari dan bisa belajar serta mengerjakan tugas-tugas sekolah saya. begitulah asal-mulanya...menurut pepatah, kebiasaan muncul dikarenakan ada penyebabnya.
kembali ke aktivitas pagi...biasanya saya bangun jam 3 pagi...sholat tahajjud dulu, buka laptop, blogging, atau hanya sekedar membaca buku-buku yang menarik. Dan sekalian menunggu waktu sholat subuh.. Sholat subuh dilalukan di mesjid dan langsung setelah itu saya memulai blogging lagi dan biasanya anak saya terbangun jam 5 pagi...dan langung menuju ke lapangan bermain bola sama azka...azkaa kebetulan senang sekali olahraga....begini positifnya...jika anak suka olahraga, bapaknya juga kebawa olahraga...maen sepakbola kayaknya lebih mahir...tendangannya lurus dan kencang...dan tentunya dengan ekspresi dalam membuat goal....saya sebagai orang tua mengarahkan bakat si anak untuk menemukan potensi si anak ...terus menggali dan menggali....dan sampai anak menemukan potensi dan kesenangannya...dan semuanya di kembalikan ke si anak tersbut, asal yang dilakukan positif. Anak adalah seperti kertas kosong, dan biarkan si anak menuliskan pada diri mereka sendiri apa isi dari kertas itu. Abis olahraga, biasanya saya memandikan azka...dan kegiatan memandikan anak ini sungguh pengalaman yang membahagiakan...lebih bahagia ketika kita sekedar memberikan jajan ....di kegiatan memandikan, ada upaya orang tua untuk mendekatkan si anak kepada orang tua......dan menurut buku perkembangan anak, bahwa usia di bawah 3 tahun,..adalah usia pendekatan dengan orang tua sebelum anak kita mengenai lingkungannya...kedekatan dengan orang tua harus terus di pupuk...diberikan perhatian, dilibatkan, berkomunikasi, bercerita, dihargai, di cium...Waktu pagi hari bagi saya adalah waktu yang efektif untuk mendekatkan saya sebagai orang tua...sempatkan waktu bersama dengan anak saya...dan tentunya saya harus menyadari bahwa anak adalah titipan Allah...maka saya diwajibkan menanamkan nilai-nilai islam ke dalam diri azka..kebersamaan tanpa nilai hanya semu,,,,kebersamaan menuju cinta Illahi....

Senin, 24 Oktober 2011

Success story Barrack Obama

The 44th and current president of the United States, Barack Obama was born August 4, 1961 in Honolulu, Hawaii. He was a civil rights lawyer before pursuing a political career, first as Illinois State Senator, and later as the first African-American president of the United States. President Obama continues to enact policy changes in response to the issues of health care and economic crisis.


Quotes

"It's only when you hitch your wagon to something larger than yourself that you will realize your true potential."

– Barack Obama



Early Life

President of the United States. Born Barack Hussein Obama on August 4, 1961, in Honolulu, Hawaii. Obama's mother, Ann Dunham, grew up in Wichita, Kansas, where her father worked on oil rigs during the Depression. After the Japanese attack on Pearl Harbor, Dunham's father, Stanley, enlisted in the service and marched across Europe in Patton's army. Dunham's mother, Madelyn, went to work on a bomber assembly line. After the war, the couple studied on the G.I. Bill, bought a house through the Federal Housing Program and, after several moves, landed in Hawaii.

Obama's father, Barack Obama, Sr., was born of Luo ethnicity in Nyanza Province, Kenya. The elder Obama grew up herding goats in Africa, eventually earning a scholarship that allowed him to leave Kenya and pursue his dreams of college in Hawaii. While studying at the University of Hawaii in Manoa, Obama, Sr. met fellow student, Ann Dunham. They married on February 2, 1961. Barack was born six months later.

Obama's parents separated when he was two years old, later divorcing. Obama, Sr. went on to Harvard to pursue Ph.D. studies, and then returned to Kenya in 1965. In 1966, Dunham married Lolo Soetoro, another East–West Center student from Indonesia. A year later, the family moved to Jakarta, Indonesia, where Obama's half-sister Maya Soetoro Ng was born. Several incidents in Indonesia left Dunham afraid for her son's safety and education so, at the age of 10, Barack was sent back to Hawaii to live with his maternal grandparents. His mother and sister later joined them.



Excelling in School

While living with his grandparents, Obama enrolled in the esteemed Punahou Academy, excelling in basketball and graduating with academic honors in 1979. As one of only three black students at the school, Obama became conscious of racism and what it meant to be African-American. He later described how he struggled to reconcile social perceptions of his multiracial heritage with his own sense of self. "I began to notice there was nobody like me in the Sears, Roebuck Christmas catalog...and that Santa was a white man," he said. "I went to the bathroom and stood in front of the mirror with all my senses and limbs seemingly intact, looking the way I had always looked, and wondered if something was wrong with me."

Obama also struggled with the absence of his father, who he saw only once more after his parents divorced, in a brief 1971 visit. "[My father] had left paradise, and nothing that my mother or grandparents told me could obviate that single, unassailable fact," he later reflected. "They couldn't describe what it might have been like had he stayed." Obama, Sr. eventually lost his legs in an automobile accident, also losing his job as a result. In 1982, he died in yet another car accident while traveling in Nairobi. Obama, Jr. was 22 years old when he received the news of his father's passing. "At the time of his death, my father remained a myth to me," Obama said, "both more and less than a man."

After high school, Obama studied at Occidental College in Los Angeles for two years. He then transferred to Columbia University in New York, graduating in 1983 with a degree in political science. After working in the business sector for two years, Obama moved to Chicago in 1985. There, he worked on the South Side as a community organizer for low-income residents in the Roseland and the Altgeld Gardens communities.



Law Career

It was during this time that Obama, who said he "was not raised in a religious household," joined the Trinity United Church of Christ. He also visited relatives in Kenya, which included an emotional visit to the graves of his biological father and paternal grandfather. "For a long time I sat between the two graves and wept," Obama said. "I saw that my life in America—the black life, the white life, the sense of abandonment I felt as a boy, the frustration and hope I'd witnessed in Chicago—all of it was connected with this small plot of earth an ocean away."

Obama returned from Kenya with a sense of renewal, entering Harvard Law School in 1988. The next year, he met Michelle Robinson, an associate at Sidley & Austin law firm in Chicago. She was assigned to be Obama's adviser during a summer internship at the firm, and soon the couple began dating. In February 1990, Obama was elected the first African-American editor of the Harvard Law Review, and he graduated magna cum laude in 1991.

After law school, Obama returned to Chicago to practice as a civil rights lawyer, joining the firm of Miner, Barnhill & Galland. He also taught at the University of Chicago Law School, and helped organize voter registration drives during Bill Clinton's 1992 presidential campaign. On October 3, 1992, he and Michelle were married. They moved to Kenwood, on Chicago's South Side, and welcomed two daughters: Malia (born 1998) and Sasha (born 2001).

Entry into Illinois Politics

Obama published his autobiography in 1995 Dreams From My Father: A Story of Race and Inheritance. The work received high praise from literary figures such as Toni Morrison and has since been printed in 10 languages, including Chinese, Swedish and Hebrew. The book had a second printing in 2004, and is currently being adapted into a children's version. The 2006 audiobook version of Dreams, which was narrated by Obama, received a Grammy award for Best Spoken Word Album.

Obama's advocacy work led him to run for the Illinois State Senate as a Democrat. He won election in 1996. During these years, Obama worked with both Democrats and Republicans in drafting legislation on ethics, expanded health care services, and early childhood education programs for the poor. He also created a state earned-income tax credit for the working poor. Obama became chairman of the Illinois Senate's Health and Human Services Committee as well, and after a number of inmates on death row were found innocent, he worked with law enforcement officials to require the videotaping of interrogations and confessions in all capital cases.

In 2000, Obama made an unsuccessful Democratic primary run for the U. S. House of Representatives seat held by four-term incumbent candidate Bobby Rush. Undeterred, Obama created a campaign committee in 2002, and began raising funds to run in the 2004 U.S. Senate Race. With the help of political consultant David Axelrod, Obama began assessing his prospects of a Senate win.

Following the 9/11 attacks in 2001, Obama was an early opponent of President George W. Bush's push to war with Iraq. Obama was still a state senator when he spoke against a resolution authorizing the use of force against Iraq during a rally at Chicago's Federal Plaza in October 2002. "I am not opposed to all wars. I'm opposed to dumb wars," he said. "What I am opposed to is the cynical attempt by Richard Perle and Paul Wolfowitz and other arm-chair, weekend warriors in this Administration to shove their own ideological agendas down our throats, irrespective of the costs in lives lost and in hardships borne."



U.S. Senate Career

Obama, encouraged by poll numbers, decided to run for the U.S. Senate open seat vacated by Republican Peter Fitzgerald. In the 2004 Democratic primary, he won 52 percent of the vote, defeating multimillionaire businessman Blair Hull and Illinois Comptroller Daniel Hynes. That summer, he was invited to deliver the keynote speech in support of John Kerry at the 2004 Democratic National Convention in Boston. Obama emphasized the importance of unity, and made veiled jabs at the Bush administration and the diversionary use of wedge issues.

After the convention, Obama returned to his U.S. Senate bid in Illinois. His opponent in the general election was supposed to be Republican primary winner Jack Ryan, a wealthy former investment banker. However, Ryan withdrew from the race in June 2004, following public disclosure of unsubstantiated sexual deviancy allegations by Ryan's ex-wife, actress Jeri Ryan.

In August 2004, diplomat and former presidential candidate Alan Keyes accepted the Republican nomination to replace Ryan. In three televised debates, Obama and Keyes expressed opposing views on stem cell research, abortion, gun control, school vouchers and tax cuts. In the November 2004 general election, Obama received 70 percent of the vote to Keyes' 27 percent, the largest electoral victory in Illinois history. With his win, Barack Obama became only the third African-American elected to the U.S. Senate since the Reconstruction.

Sworn into office January 4, 2005, Obama partnered with Republican Senator Richard Lugar of Indiana on a bill that expanded efforts to destroy weapons of mass destruction in Eastern Europe and Russia. Then, with Republican Senator Tom Corburn of Oklahoma, he created a website that tracks all federal spending. Obama also spoke out for victims of Hurricane Katrina; pushed for alternative energy development; and championed improved veterans' benefits.

His second book, The Audacity of Hope: Thoughts on Reclaiming the American Dream, was published in October 2006. The work discussed Obama's visions for the future of America, many of which became talking points for his eventual presidential campaign. Shortly after its release, it hit No. 1 on both the New York Times and Amazon.com bestsellers lists.

2008 Presidential Election

In February 2007, Obama made headlines when he announced his candidacy for the 2008 Democratic presidential nomination. He was locked in a tight battle with former first lady and then-U.S. Senator from New York, Hillary Rodham Clinton. On June 3, 2008, however, Obama became the presumptive nominee for the Democratic party, and Senator Clinton delivered her full support to Obama for the duration of his campaign. On November 4th, 2008, Barack Obama defeated Republican presidential nominee John McCain for the position of U.S. President, 52.9 percent to 45.7 percent. On January 20, 2009, Obama became the 44th president of the United States—and the first African-American to hold this office.

When Obama took office, he inherited a global economic recession; two on-going foreign wars; and the lowest international favorability rating for the United States ever. He campaigned on an ambitious agenda of financial reform, alternative energy, and reinventing education and health care—all while bringing down the national debt. Because these issues were intertwined with the economic well-being of the nation, he believed all would have to be undertaken simultaneously. During his inauguration speech, Obama summarized the situation by saying, "Today I say to you that the challenges we face are real.



First 100 Days

Between Inauguration Day and April 29, the Obama administration took to the field on many fronts. Obama coaxed Congress to expand health care insurance for children and provide legal protection for women seeking equal pay. A $787 billion stimulus bill was passed to promote short-term economic growth. Housing and credit markets were put on life-support, with a market-based plan to buy U.S. banks' toxic assets. Loans were made to the auto industry, and new regulations were proposed for Wall Street. He also cut taxes for working families, small businesses and first-time home buyers. The president also loosened the ban on embryonic stem cell research and moved ahead with a $3.5 trillion budget plan.

During his first 100 days, President Obama also undertook a complete overhaul of America's foreign policy. He reached out to improve relations with Europe, China, Russia and open dialogue with Iran, Venezuela, and Cuba. He lobbied allies to support a global economic stimulus package. He committed an additional 21,000 troops to Afghanistan and set an August 2010 date for withdrawal of U.S. troops from Iraq. In more dramatic incidents, he took on pirates off the coast of Somalia and prepared the nation for an attack of the Swine Flu. For his efforts, he was awarded the 2009 Nobel Peace Prize by the Norwegian Nobel Committee.

2010 State of the Union

On January 27, 2010, President Obama delivered his first State of the Union speech. During his oration, Obama addressed the challenges of the economy, proposing a fee for larger banks, announcing a possible freeze on government spending in 2010, and speaking against the Supreme Court's reversal of a law capping campaign finance spending. He also challenged politicians to stop thinking of re-election and start making positive changes, critisizing Republicans for their refusal to support any legislation, and chastizing Democrats for not pushing hard enough to get legislation passed. He also insisted that, despite current obstacles, he was determined to help American citizens through the nation's current domestic difficulties. "We don't quit. I don't quit," he said. "Let's sieze this moment to start anew, to carry the dream forward, and strengthen our union once more."

© 2011 A&E Television Networks. All rights reserved.

Minggu, 23 Oktober 2011

penghitungan Cycle effectiveness

Cycle effectiveness adalah ukuran yang menunjukkan seberapa besar nilai suatu aktivitas bagi pemenuhan kebutuhan customer. Beberapa ahli menyebutkan ukuran ini dengan istilah cycle efficiency. Cycle effectiveness dihitung dengan memanfaatkan data cycle time. Formula cycle time berikut ini digunakan untuk menghitung cycle effectiveness :
Cycle time  = Processing time + waiting time + moving time + inspection time
Cycle effectiveness (CE) = processing time /cycle time

Jika proses pembuatan produk menghasilkan CE sebesar 100 %, maka aktivitas bukan penambah nilai telah dapat dihilangkan dalam proses pengolahan produk, sehingga customer produk tersebut tidak dibebani dengan biaya-biaya untuk aktivitas bukan penambah nilai bagi mereka. Sebaliknya, jika proses pembuatan produk menghasilkan CE kurang dari 100 %, berarti proses pengolahan produk masih mengandung aktivitas bukan penambah nilai bagi customer.
 Contoh :
Untuk menghasilkan 100 unit keluaran diperlukan 20 kg masukan, oleh karena itu, efisensi proses tersebut adalah 20 % dan produktivitas proses adalah 5. Misalkan untuk mengolah masukan menjadi keluaran tersebut diperlukan waktu 10 jam (cycle time), yang terdiri dari processing time 7 jam, inspection time = 2 jam, moving time=1/2 jam, dan waiting time=1/2 jam. Cost effectiveness proses tersebut dihitung sebagai berikut:
 CE = Processing time/cycle time = 7/10 = 70 %
Dari perhitungan CE tersebut dapat diketahui bahwa proses yang memiliki efisiensi 20 % dan produktivitas 5 tersebut, masih mengkonsumsi masukan untuk menjalankan 30 % ( 100 % - 70 %) aktivitas bukan penambah nilai bagi customer
Sumber : Mulyadi

Cross Functional Mindset

Untuk menghadapi kompetisi global, perusahaan-perusahaan di negara maju telah memanfaatkan suatu bentuk baru kerja tim. Di masa lalu, manajemen hanya mengenal bentuk kerja tim fungsional-suatu tim yang anggotanya memiliki kompetensi seragam. Di lingkungan bisnis global yang di dalamnya kualitas menjadi strategi untuk menempatkan perusahaan pada posisi kompetitif, manajemen mulai mengadopsi bentuk tim lintas fungsional-suatu tim yang beranggotakan personel dengan beragam kompetensi.
Dunia dan lingkungan bisnis telah mengalami perubahan yang pesat dan radikal. Individualisme telah melemah dan mulai digantikan dengan kerja tim. Spesialisasi telah tidak sesuai lagi dengan tuntunan lingkungan kerja dan mulai digantikan dengan generalisasi gaya baru. Garis organisasi yang kaku menjadi tidak lagi efektif dan mulai digantikan dengan kerjasama yang berubah-ubah. Kekuasaan telah hilang pengaruhnya dan digantikan oleh pemberdayaan. Organisasi hirarkis telah kehilangan daya keandalannya dan telah digantikan dengan organisasi jaringan, organisasi yang berkemampuan untuk merespon dengan cepat perubahan lingkungan bisnis, organisasi informal, dan organisasi horizontal.

Perubahan lingkungan bisnis tersebut menuntut pendekatan baru didalam membagun organisasi. Cross-functional approach merupakan pendekatan baru untuk membangun struktur cross-functional organization (organisasi lintas fungsional) yang memungkinkan tim lintas fungsional (cross-functional team) memenuhi tuntutan lingkungan bisnis global. Untuk menjadikan personel efektif dalam bekerja di tim lintas fungsional, personel perlu memiliki mindset yang cocok dengan pendekatan lintas fungsional. Cross-functional mindset adalah sikap mental yang cocok bagi pekerja yang bekerja dalam cross-functional organization. Di samping itu, Cross-functional mindset merupakan mindset yang cocok dalam mewujudkan sistem pengendalian manajemen untuk menghadapi lingkungan bisnis global.
Pergeseran kendali bisnis dari tangan produsen ke customer memicu kompetisi tajam di kalangan produsen dalam berlomba memuasi kebutuhan customers. Lingkungan bisnis dengan persaingan seperti itu memaksa produsen untuk melakukan improvement berkelanjutan terhadap sistem yang digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa.
Keberhasilan organisasi untuk melakukan improvement terhadap sistem  yang digunakan untuk menghasilkan value bagi customer sangat ditentukan oleh pendekatan yang digunakan oleh manajemen dalam mengorganisasi sumber daya manusia.




MENGAPA DIBUTUHKAN CROSS-FUNCTIONAL TEAM ?

Perubahan lingkungan bisnis yang dihadapi oleh perusahaan pada umumnya merupakan penyebab utama manajemen perlu ditinjau kembali pendekatan yang digunakan untuk mengorganisasi sumber daya manusia. Ada dua faktor yang menyebabkan dibutuhkan cross-functional team, yaitu:

  1. Perlunya Organisasi Berorientasi ke Sistem

Manajemen memerlukan pendekatan baru dalam pengorganisasian sumber daya manusia agar mampu memfokuskan perhatian seluruh personel organisasi dalam menghasilkan value bagi customers. Melalui Cross-functional approach, organisasi diorientasikan ke sistem yang digunakan untuk menghasilkan value bagi customer. Orientasi seperti ini menyebabkan perusahaan radikal dalam cara manajemen mengorganisasi sumber daya manusia. Sumber daya manusia diorganisasi ke dalam cross-functional team. Tim ini bekerja melalui sistem untuk pemuasan kebutuhan customer.

  1. Pandangan Bahwa Organisasi Sebagai Suatu Tim

Organisasi dapat dipandang dari dua sudut pandang: (1) sebagai kumpulan berbagai fungsi yang terpisah, atau (2) sebagai suatu sistem. Pandangan sistem menggambarkan organisasi sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungannya melalui arus kerja yang terdiri dari masukan, konversi, dan keluaran.


Apa yang dimaksud dengan Sistem ?

Sistem versus proses. Sistem terdiri dari kebijakan, motivator, teknologi, proses, dan operasi. Dari definisi tersebut kebijakan, motivator, teknologi, proses, dan operasi merupakan lima komponen sistem. Manajer cenderung mengaburkan perbedaan antara sistem dengan proses dan seringkali menggunakan kedua istilah tersebut, seolah dapat saling menggantikan. Sistem sebenarnya berbeda dengan proses. Pertama, sistem lebih luas dibandingkan proses. Suatu sistem terdiri dari beragam proses, seperti yang terdapat dalam pemasaran, produksi, teknik, dan keuangan. Didamping itu, arus kerja tidak hanya secara sederhana berupa arus berurutan, dari satu proses atau operasi ke proses atau operasi yang lain.

Proses versus operasi. Operasi adalah pekerjaan yang dilaksanakan oleh manusia dan mesin atas bahan atau informasi. Proses adalah arus produk, bahan, atau informasi dari seorang karyawan atau tempat kerja satu ke karyawan atau tempat kerja lain. Untuk melakukan improvementterhadap proses, manajemen tidak boleh hanya meningkatkan operasi pengolahan, atau operasi inspeksi, atau operasi transport. Oleh karena masing-masing operasi dalam proses terkait satu dengan lainnya, perbaikan di satu proses akan berpengaruh terhadap kinerja operasi yang lain dalam proses tersebut.


TIM

Definisi tim. Tim adalah kumpulan orang yang, berdasarkan keahlian masing-masing yang bersifat saling melengkapi, bekerja sama untuk mewujudkan tujuan tertentu bersama.

Tujuan tim. Tim dibentuk untuk mewujudkan tujuan tertentu. Ada tim yang dibentuk untuk pengembangan produk, pengembangan sistem, improvement terhadap kualitas, penyelesaian masalah, attau perekayasaan kembali sistem yang digunakan untuk melayani customer.

Masa kerja tim. Masa kerja tim dapat dibagi menjadi dua: sementara dan permanen. Tim yang memiliki masa kerja permanen adalah tim yang dibangun sebagai bagian permanen struktur organisasi perusahaan. Tim sementara adalah tim yang dibentuk untuk mewujudkan tujuan-tujuan jangka pendek dan akan segera dibubarkan begitu tujuan tim telah tercapi.

Keanggotaan tim. Keanggotaan tim dapat bersifat fungsional atau lintas fungsional. Tim fungsional beranggotakan orang-orang dengan keahlian sama, baik yang diperoleh dari pendidikan maupun dari pengalaman. Tim lintas fungsional beranggotakan orang-orang dari berbagai fungsi dengan berbagai keahhlian.


TIM LINTAS FUNGSIONAL (CROSS-FUNCTIONAL TEAM)

Deskripsi Umum Tentang Tim Lintas Fungsional

Definisi. Tim lintas fungsional adalah sekelompok perssonel yang berasal dari berbagai fungsi atau disiplin dalam organisasi, berusaha bersama-sama mewujudkan tujuan tim.

Keanggotaan tim lintas fungsional. Tim lintas fungsional beranggotakan berbagai personel yang memiliki keahlian tertentu di bidangnya. Dengan demikian tim lintas fungsional seringkali disebut dengan tim multi disiplin. Dalam bidang pendidikan dikenal dengan nama tim interdisiplin.

Pemimpin tim lintas fungsional. Tim lintas fungsional dipimpin oleh seorang manajer yang seringkali disebut dengan case manager, yang memegang kepemilikan sistem dan bertanggungjawab untuk: (1) mencapai tujuan sistem, pemuasan kebutuhan customer, (2) melakukan improvement berkelanjutan terhadap sistem tersebut.


Pendekatan Lintas Fungsional (Cross-functional approach) dalam Membangun Struktur Organisasi

Pendekatan lintas fungsional menggunakan prinsip-prinsip berikut ini dalam pembangunan struktur organisasi:

  1. Organisasi diorientasikan ke sistem yang digunakan untuk melayani kebutuhan customer.
  2. Sumber daya manusia diorganisasikan menurut tim lintas fungsional dan setiap tim diberi tanggungjawab untuk mewujudkan tujuan sistem dan melakukan improvement secara berkelanjutan terhadap sistem tersebut.


CROSS FUNCTIONAL MINDSET

Tim lintas fungsional hanya akan efektif di dalam menjalankan organisasi lintas fungsional jika mereka memiliki mindset yang cocok dengan organissai tersebut. Proses untuk menghasilkan produk dan jasa menembus batas-batas antar fungsi. Dengan demikian manajemen atas aktivitas pembuatan produk dan jasa penyediaan jasa hanya akan berhasil jika batas-batas antarfungsi ditiadakan, baik secra fisik maupun secara mental.
Sumber : Mulyadi
 

Jumat, 21 Oktober 2011

Kisah Sukses Steve Jobs, pendiri Apple

Cerita sukses tak selalu bermula dari ide besar. Banyak sukses yang justru lahir dari gagasan sepele. Ada juga yang menangguk untung besar lantaran kelihaiannya mengadopsi dan meniru temuan orang lain. Tetapi tak sedikit juga yang meraih sukses karena keberaniannya menanggung risiko dan kreativitasnya dalam melakukan inovasi terhadap sesuatu yang sudah ada.
Dalam bukunya, Emily Ross & Angus Holland mengisahkan hal ini cukup menarik. Ia juga memilah-milah kisah sukses atas dasar sejarah dan kecenderungannya, sehingga mempermudah pembaca untuk memahami. Sebagai contoh adalah kisah-kisah sukses yang diraih karena kekuatan adaptasi modelnya. Ross & Holland menyebutkan Starbucks yang berevolusi dari hanya sebuah toko penjual biji kopi, dan Coca Cola yang berjaya setelah dikemas dalam botol.
Keberanian mengambil risiko oleh para kreator dan inovator juga menjadi kisah tersendiri. Keberhasilan Apple menjadi salah satu contoh besarnya. Sang penemu, Steve Wozniak, sempat ditolak ketika mengajukannya ke Hewlett-Packard (HP). Ia kemudian menyodorkannya kepada Steve Jobs yang kemudian menjadi mitranya. Dengan modal uang dari hasil menjual mobil VW milik Wozniak dan kalkulator HP milik Jobs, mereka membiayai desain pertama Apple saat Jobs berusia 21 tahun dan Wozniak lima tahun lebih tua. Siapa sangka kalau kini Apple menjelma menjadi sebuah usaha besar di dunia.
Sementara itu banyak juga sukses besar yang bermula dari gagasan sepele. Liquid Paper adalah salah satu contohnya. Produk ini bermula dari kebingungan sang penemunya, Bette Graham. Saat itu, seorang ibu yang bekerja sebagai sekretaris ini kerap stres lantaran pekerjaannya dalam mengetik. Bayangkan, bagaimana pusingnya dia ketika harus membuat hasil ketikannya rapi dan bersih, sementara ketikannya kerap salah.
Suatu ketika tanpa sengaja dia melihat seorang tukang cat tengah mengecat. Tukang cat itu ternyata tak sengaja menodai hasil kerjanya. Untuk membersihkannya, pengecat itu kemudian menimpa noda itu dengan cat putih.
Dari situ, Graham terpikir untuk melakukan hal serupa. Dia mencoba menggunakan cat tempera putih berbahan dasar air dan kuas tipis untuk menutup kesalahan ketiknya. Ternyata berhasil. Pada tahun 1957 ketika teman-temannya mengetahui hal ini, Graham mulai mengomersialkan, hingga mampu menjual sekitar 100 botol per bulan. Hebatnya, 15 tahun kemudian, perusahaan yang didirikan berhasil menjual sedikitnya lima juta botol per tahun.
Yang tak kalah menarik adalah sukses besar yang terjadi karena kecerdikannya dalam mengadopsi ide orang lain. Contohnya Dietrich Mateschitz yang mengubah tonik menyehatkan asal Thailand, si kerbau air merah alias Krating Daeng, menjadi manis dan berbuih yang cocok untuk orang-orang Austria. Ia lantas mengemasnya lebih menarik dalam kaleng ramping, dan memberinya merek Red Bull. Dengan klaim sebagai ‘minuman cerdas’ yang mampu meningkatkan kinerja seseorang, Red Bull menangguk sukses besar. Pada tahun 2006, penjualannya mencapai 3,5 miliar dolar AS, dan kini diperkirakan jauh melebihi angka itu.
Sukses juga bisa terjadi pada seseorang yang memiliki kemampuan berinovasi dan melakukan eksekusi lebih baik terhadap ide yang sudah ada. Michael Dell adalah salah satu contohnya. Ia berhasil menembus industri yang memuja inovasi tanpa membuat inovasi dengan tangannya sendiri. Dia mulai membangun komputer rakitan di kamar kosnya dan menjualnya dengan harga relatif murah melalui pos. Kini, siapa tak kenal komputer Dell?
Langkah sama terjadi pada Sergey Brin dan Larry Page. Ia melakukan inovasi yang serupa, sehingga Google-nya kini sukses menyaingi mesin pencari yang lebih dulu ada, seperti Yahoo!, Alta Vista, dan Lycos.
Dalam buku ini juga diungkapkan tentang para penemu yang kurang beruntung. Sebaliknya keuntungan justru dinikmati orang lain. Salah satu contoh adalah Coco Chanel. Ketika parfum pada umumnya dibuat dengan satu jenis bunga, Coco menemukan ramuan parfum yang luar biasa: hasil perpaduan beberapa jenis bunga yang kemudian menghasilkan Chanel No. 5. Tapi sayang, akibat kesulitan modal, Coco haus berkongsi dengan keluarga Pierre Wertheimer, yang mempunyai infrastruktur untuk memproduksi parfum berskala besar. Hasilnya? Keluarga Wertheimer yang justru menikmati kekayaan, bahkan hingga cucunya yang sekarang.
Seratus jurus sukses bisa menjadi inspirasi bagi pembaca, bahwa sukses besar bisa terjadi pada siapa saja dan dengan cara apa saja. Yang penting adalah ketekunan dan keberanian dalam menghadapi risiko.
Anda pasti mengenal produk Mac, iPod, dan yang terakhir iPhone. Ketiga produk itu adalah brand yang sangat terkenal dari perusahaan Apple Inc. Bahkan, Apple saat ini dianggap sebagai salah satu perusahaan paling berpengaruh dalam perkembangan teknologi dunia. Lantas, apa sebenarnya kunci sukses dari Apple dalam menciptakan inovasi teknologi tersebut?
Adalah sosok Steve Jobs, sang pendiri Apple lah yang memiliki visi jauh ke depan sehingga membuat Apple menjadi perusahaan yang sangat disegani hingga kini. Namun, jika menengok kisah Steve, kita sebenarnya bisa melihat betapa ia adalah sosok pengagum kesederhanaan dan keindahan. Inilah dua kunci dasar – selain visinya ke depan – yang membuat Apple berhasil mematahkan dominasi Microsoftnya Bill Gates.
Bagi Anda yang sudah akrab dengan beberapa produk Apple, pasti segera tahu betapa produk Apple sangat sederhana dan user friendly. Namun, meski sederhana, bentuknya sangat elegan. Inilah yang membuat Apple selalu punya penggemar fanatik. Tentu, hal ini tak bisa lepas dari sentuhan tangan dingin sang pendiri, Steve Jobs.
Steve Jobs lahir pada 24 Februari 1955 dari seorang ibu berkebangsaan Amerika, Joanne Carole Schieble, dan ayah berkebangsaan Syria, Abdulfattah “John” Jandali. Namun, saat dilahirkan, ia segera diadopsi oleh pasangan Paul dan Clara Jobs. Sejak kecil, Jobs sudah menunjukkan ketertarikannya pada peranti elektronik. Bahkan, dia pernah menelepon William Hewlett – presiden Hewlett Packard – untuk meminta beberapa komponen elektronik untuk tugas sekolah. Hal itu justru membuatnya ditawari bekerja sambilan selama libur musim panas. Di Hewlett-Packard Company inilah ia bertemu dengan Steve Wozniak, yang jadi partnernya mendirikan Apple.
IQ-nya yang tinggi membuat Steve ikut kelas percepatan. Tapi, ia sering diskors gara-gara tingkahnya yang nakal – meledakkan mercon hingga melepas ular di kelas. Di usianya yang ke-17, ia kuliah di Reed College, Portland, Oregon. Namun, ia drop out setelah satu semester. Meski begitu, ia tetap mengikuti kelas kaligrafi di universitas tersebut. Hal itulah yang membuatnya sangat mencintai keindahan.
Tahun 1974 ia kembali ke California. Ia bekerja di perusahaan game Atari bersama Steve Wozniak. Suatu ketika, Steve Jobs tertarik pada komputer desain Wozniak. Ia pun membujuk Wozniak untuk mendirikan perusahaan komputer. Dan, sejak itulah, tepatnya 1 April 1976, di usinya yang ke-21, Steve mendirikan Apple Computer. Singkat cerita, kisah sukses segera menjadi bagian hidupnya bersama Apple.
Namun, saat perusahaan itu berkembang, dewan direksi Apple justru memecat Steve karena dianggap terlalu ambisius. Sebuah pemecatan dari perusahaan yang didirikannya sendiri. Meski sempat merasa down, karena kecintaannya pada teknologi, ia pun segera bangkit. Steve mendirikan NeXT Computer. Tak lama, ia pun membeli perusahaan film animasi Pixar. Dari kedua perusahaan itulah namanya kembali berkibar. Hal ini bertolak belakang dengan apa yang terjadi pada Apple. Perusahaan itu justru di ambang kebangkrutan.
Saat itulah, Steve kembali ke Apple, hasil dari akuisisi Apple terhadap NeXT. Banyak orang yang meramalkan Steve tak kan lagi mampu mengangkat Apple. Steve menanggapinya dengan dingin. “Saya yakin bahwa satu hal yang bisa membuat saya bertahan adalah bahwa saya mencintai apa yang saya lakukan. Kita harus mencari apa yang sebenarnya kita cintai. Dan adalah benar bahwa pekerjaan kita adalah kekasih kita. Pekerjaan kita akan mengisi sebagian besar hidup kita. Dan satu-satunya jalan untuk bisa mencapai kepuasan sejati adalah melakukan apa yang kita yakini,” sebut Steve.
Kecintaan inilah yang mengantarkan Steve kembali mengorbitkan Apple ke jajaran elit produsen alat teknologi papan atas. iPod dan iPhone saat ini menjadi produk yang sangat laris di pasaran. Visinya ke depan juga membuat iTunes, sukses jadi toko musik digital paling sukses di dunia. Ia menjawab keraguan orang dengan kerja nyata dan hasil gemilang. Bentuk indah, elegan, sederhana, namun powerful, menjadi ciri khas produk Apple hingga saat ini.
Kecintaan kita pada apa yang kita lakukan akan menjadi jalan kita menuju kesuksesan. Hal itulah yang dibuktikan oleh sosok Steve Jobs. Bahkan, meski ia sempat terpuruk dan “diusir” dari perusahaannya sendiri, kecintaannya pada teknologi membuatnya kembali. Inilah bukti nyata bahwa jika kita mencintai pekerjaan kita dengan sepenuh hati, hasil yang dicapai pun akan jauh lebih maksimal.
sumber: www.suaramedia.com
8

Kisah sukses online marketer indonesia

Usianya masih 25 tahun, tetapi penghasilannya sudah ribuan dollar AS. Perempuan yang selalu mengaku ‘orang kampung’ ini bekerja dari rumahnya di pinggiran kota Bandung mengembangkan bisnis berskala internasional berbasis internet marketing. Ia bercita-cita akan ‘pensiun’ sebelum umur 30 tahun.
Anne Ahira, namanya. Di dunia online, ia terkenal sebagai internet marketer sukses kelas dunia. Dia adalah salah satu pengarang buku 30 Days To Internet Marketing Success. Buku ini ditulis oleh 60 orang pengarang yang merupakan internet marketer pilihan dari berbagai belahan dunia – terkenal sebagai buku internet marketing terbaik sepanjang tahun 2003. Omzet penjualan buku ini mencapai lebih dari 340.000 dollar AS hanya dalam kurun waktu kurang dari empat bulan.

Ahira juga pernah diwawancara oleh Advance Vision Marketing America mengenai “Internet Marketing Prophecies”. Perusahaan ini hanya memilih delapan orang internet marketer terbaik dari seluruh dunia. Ahira adalah satu-satunya wakil dari kawasan Asia Pasifik dan satu-satunya perempuan yang dipilih untuk wawancara ini. Hasil wawancara ini kemudian dijual Advance Vision Marketing America seharga 97 dollar AS per kopi.
Selain itu, Ahira adalah pendiri Elite Team International dan yang membuat Elite Team System. Kurang dari empat bulan, anggotanya telah menyebar ke lima benua. Ahira menjadi otak strategi marketing bagi 1.000 anggota Elite Team yang kini tersebar di 84 negara.
“Mereka yang tergabung dalam Elite Team Internasional tergantung pada saya untuk strategi marketing mereka. Jadi saya punya teknisi untuk membantu saya. Tetapi kalau orang tidak punya sistem, maka dia bisa mengerjakan sendiri,” ujar AHira.
Secara rutin Ahira juga membuat newsletter untuk www.TheBestAffiliate.com. Newsletter berisi tips-tips strategi internet marketing ini dibaca oleh 14.000 profesional internet marketing yang tersebar di 120 negara. Dan belum lama ini, Ahira terpilih menjadi “12 World’s Super Affiliate” tahun 2004 (lihat www.SuperAffiliateConfessions.com ).
Orang Kampung
Kisah gadis lulusan Sekolah Tinggi Bahasa Asing Yapari Bandung ini memberi inspirasi bagi banyak orang. Bahkan tidak sedikit yang ingin mengikuti jejaknya. Ahira bukanlah pewaris usaha seorang konglomerat atau berkantor di sebuah perusahaan besar di gedung-gedung pencakar langit. Ia juga bukan lulusan sekolah bisnis di luar negeri. Yang ia kerjakan hanyalah menjalankan internet marketing lewat sebuah komputer dalam rumahnya di Banjaran, Kabupaten Bandung.
Selain memperoleh penghasilan besar, ia juga masih punya banyak waktu untuk bermain kapan saja, belanja, kesukaannya menonton di bioskop, makan di kafe atau restoran di Bandung bersama teman atau keluarga, termasuk bermain di Time Zone. Semua itu bisa dilakukan karena dia tak perlu terikat jam kantor, yang penting bisa mengakses internet.
Keberhasilannya meraup ribuan dollar tidaklah datang begitu saja. Ia mempelajari bisnis internet marketing secara autodidak serta tentu saja melalui proses trial and error yang cukup melelahkan dan menghabiskan banyak uangnya yang didapat dari aktivitas mengajar bahasa Inggris ketika masih menjadi mahasiswa STBA di Bandung.
Anne Ahira atau yang akrab dipanggil Ahira/Hira, lahir 28 November 1979. Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Hj Aas Asiah dan H Sobur Sodikin. Semua saudaranya perempuan. Motto hidup Ahira: “Kekayaanku yang sejati adalah apa adanya aku, bukan apa yang kumiliki”.
Sejak sekolah dasar ia sudah mandiri dan membantu orangtua berjualan pisang goreng atau es. Kalau berangkat ke sekolah, ia membawa tas besar tiga buah, satu untuk buku, dan dua untuk jualan pisang. Ia selalu bilang sama mamanya, kalau ia sudah besar nanti, ia tidak ingin kerja capai, ia mau kerja di rumah, liburan kapan aja boleh, keliling dunia, ke mana aja boleh, duit banyak.
Mendengar perkataannya itu, mamanya sering membentaknya, “Jangan bermimpi, kalau Bapak kamu punya pabrik mungkin kamu bisa seperti itu, tapi Bapak kamu hanya karyawan pabrik biasa, dan Mama kamu hanya tukang gado-gado. Kalau kamu mau hidup lebih baik, belajar saja yang betul dan harus pintar”. Itu adalah kata-kata yang sering dilontarkan ibunya.
Nasihat mamanya itu membuat Hira belajar sungguh-sungguh di sekolah sehingga sering menjadi juara kelas. Ibunya juga sering mengatakan kalau ia ingin keliling dunia, ia harus bisa bahasa Inggris. Oleh karena itu, Hira mulai belajar bahasa Inggris sejak SD dengan mengikuti berbagai kursus, salah satunya kursus dengan orang Belanda. Saat itu orang-orang di kampungnya menilainya aneh. Untuk apa belajar Inggris? Mereka pikir hanya buang-buang uang. Tapi ia selalu berpikir itu modal untuk keliling dunia.
Berbagai sertifikat diraihnya lewat kursus bahasa asing, seperti bahasa Jerman dan Inggris. Bukan itu saja, belasan sertifikat lainnya dari kursus akuntansi, komputer, menggambar, olahraga, dan masih banyak lagi. Saking banyaknya, ia pun sudah tak ingat lagi, apa saja kursus yang pernah diikutinya.
Hira sebenarnya bercita-cita melanjutkan sekolah di Jerman, tetapi karena orangtuanya hanya seorang karyawan pabrik dan penjual gado-gado, cita-cita itu menjadi sulit diraih. Ia kemudian bersekolah di Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) di Bandung dan lulus dengan predikat cum laude dalam waktu kurang dari tiga tahun.
Sejak kuliah tingkat satu, Hira mengajar paruh waktu. Namun, setelah tingkat dua, ia sering dikontrak oleh perusahaan-perusahaan tekstil, seperti Pan Asia Textile, KTSM, Kukje-Adetex, Korin, Hanil Global Textile Industry, dan banyak lagi perusahaan lainnya mengajar bahasa Indonesia untuk pegawai asing mereka.
Ia juga mengajar anak-anak pegawai tersebut yang belajar di International School. Ia mengajar matematika, science, drawings, juga bahasa Inggris untuk orang Indonesia. Setiap mengajar, saat itu ia dibayar antara Rp 75.000 sampai Rp 150.000 per jam.
Untuk ukuran mahasiswa cukup besar dan setiap bulan ia bisa menghasilkan 1.000 dollar AS. Tapi sebelum mengajar, ia juga pernah bekerja secara sampingan, menjadi cleaning service, bahkan pernah menjual buku cerita untuk anak. Waktu itu ia berjalan kaki keliling dari rumah ke rumah. Sampai akhirnya datang ke satu rumah, dan seorang ibu menawarkan kepadanya, daripada ia jalan-jalan siang kepanasan dan keliling, lebih baik mengajar anaknya bahasa Inggris. Sejak itu ia menjadi guru.
Perkenalan Pertama
Pada saat kuliah ia sempat berpikir, mungkin mengajar adalah jalan hidupnya. Tapi dalam hati ia sering mengatakan bahwa sebenarnya otaknya bisa digunakan lebih dari sekadar mengajar.
Hingga pada suatu hari saat makan siang, kakak iparnya bercerita bahwa ada seorang anak laki-laki berusia 17 tahun yang mendapatkan ribuan dollar AS dari internet. Padahal, kakak iparnya sendiri tidak tahu internet itu seperti apa, bahkan sampai sekarang dia tidak tahu bagaimana cara mengirim atau membuat e-mail. Dia hanya tahu satu situs: www.yahoo.com. Kakak iparnya seorang petani ayam, yang bekerjasama dengan ayahnya mengurus ayam orang lain di kampung.
Mendengar cerita tersebut, timbul keingintahuan Hira, bagaimana bisa seorang anak berusia 17 tahun bisa mendapatkan ribuan dollar AS dari internet? Esoknya ia langsung pergi ke warnet untuk pertama kalinya dan mencari tahu bagaimana cara membuat uang di internet.
Padahal, saat itu, apa itu surat elektronik (e-mail) pun Hira sama sekali tidak tahu. Tapi setelah mendengar cerita sepintas itu, dia seolah-olah bertekad dalam hatinya, “Jika anak 17 tahun saja bisa, berarti saya juga bisa!”
Temannya, Didit Ahadiat, salah satu mahasiswa yang kerja paruh waktu sebagai penjaga warnet (warung internet) adalah orang pertama yang mengajarkannya bagaimana cara membuat e-mail di Hotmail. Temannya ini kini bekerja sebagai teknisi mengembangkan Elite Team International yang didirikan Hira.
Rasa ingin tahu dan semangat belajarnya yang tinggi membangkitkan rasa percaya dirinya. Di warnet, ia tidak malu bertanya kepada orang-orang yang ada di situ. Ia selalu memohon, “Tolong ajarin saya bagaimana cara membuat uang di internet?”. Mendengar itu, hampir semua teman menertawakannya. Mereka menyebutnya sedang bermimpi.
Tekad dan keinginannya yang kuat untuk mengumpulkan uang di intenet tidak serta merta mendapat dukungan. Banyak hal sedih yang ia lalui. Hampir semua orang di sekelilingnya tidak percaya pada apa yang ia kerjakan. Mereka berpikir kalau ia aneh dan gila karena mereka pikir ia hanya buang-buang uang. Padahal, baginya teka-teki belum terpecahkan dan ia tidak akan menyerah.
Terhitung sejak Desember 2001 Hira memulai perjalanannya menjadi “internet marketer” (penjual melalui media internet). Hobi membaca dan membeli informasi lewat internet juga membuat Hira sukses menjalankan “internet marketing”.
Pada tahun pertama usahanya, ia memperoleh hasil yang tidak sesuai harapan. Malah ia mengalami kerugian karena Hira belajar mengenai dunia internet marketing sama sekali tanpa guru.
Setelah jatuh bangun, akhirnya di tahun kedua, usaha Ahira mulai menampakkan hasil. Di pertengahan tahun kedua tersebut, penghasilannya per bulan dari internet bisa disetarakan dengan penghasilan kebanyakan orang Indonesia dalam beberapa tahun. Itu pun terus meningkat setiap bulan. “Dan saya perhatikan meningkatnya seperti deret ukur bukan deret hitung,” ujar Hira, yang merahasiakan seberapa besar penghasilannya per bulan.
Cara Mendapatkan Uang
Menurut Hira, ada banyak cara untuk mendapatkan uang melalui dunia maya. Namun, dia hanya memilih menjalankan dua macam bisnis di internet, yakni affiliate marketing dan network marketing. Sebenarnya keduanya tidak jauh berbeda karena sama-sama menjual, tetapi sistem pembayaran komisi yang berbeda.
Melalui affiliate marketing, Hira melakukan penjualan langsung putus, jadi kalau mau mendapatkan uang harus terus menjual. Barang yang ditawarkan apa saja, mulai dari buku, informasi, software, marketing tool, atau barang apa pun yang bisa terlihat dan bisa terjual. Hira tidak menjual barang sendiri, tetapi sebagai “reseller” atau membantu menjualkan barang orang lain untuk mendapatkan penghasilan dari komisi.
Sebagai contoh, jika ada pengarang buku atau pengembang software, sebut saja misalnya si A membuat buku dengan tema “internet marketing” atau informasi apa saja. Si pengarang ini mengorbitkan bukunya di internet dan membuka afiliasi untuk para internet marketer.
Nah, tenaga internet marketer di seluruh dunia, termasuk juga Hira, biasanya menawarkan diri dengan mendaftar sebagai tenaga penjualnya. Akan tetapi, tidak semua tawaran langsung diambil, biasanya dipelajari terlebih dahulu isi buku atau software yang ditawarkan dan target pasarnya.
“Jika kira-kira bagus, saya baru mau mendaftar menjadi affiliate-nya,” kata Hira. Proses pendaftaran untuk menjadi tenaga affiliate ini biasanya gratis dan sangat simpel. Cuma butuh waktu 5 menit untuk proses sign up. Setelah itu mendapatkan URL khusus untuk berjualan.
Jika berhasil menjualkan buku atau software, bisa mendapat komisi yang besarnya berbeda-beda. Untuk barang yang sifatnya “virtual” atau bisa di download seperti eBook atau Software, komisi yang didapat berkisar antara 40 hingga 75 persen, atau sebanyak 38,8 hingga 72,75 dollar AS jika bukunya 97 dollar AS.
Untuk affiliate marketing, Hira memiliki “newsletter” yaitu The Best Affiliate Newsletter, dan kini dibaca oleh 14.000 profesional internet marketing yang tersebar di 120 negara. Untuk network marketing, Hira memiliki sistem marketing yaitu Elite Team system yang kini telah dipakai di lebih dari 50 negara.
Masa Depan Menjanjikan
Hira berpendapat bahwa bisnis secara online sangat menjanjikan dan akan menjadi sesuatu yang justru lebih menjanjikan daripada bekerja secara offline. Sebab target market-nya dunia.
Bekerja secara offline hanya bisa mengerjakan satu atau dua pekerjaan, kecuali kalau mempunyai pegawai. Namun kalau online bisa mengerjakan 10, 30, 40 pekerjaan, dan semuanya hanya memerlukan set up satu kali tapi bisa menghasilkan terus-menerus.
Sebagai contoh, dalam Elite Team, Hira hanya membuat training 30 hari satu kali, tapi dipakai orang bisa secara unlimited dan mereka yang baru menerima training itu akan merasa training itu seperti baru. Bahkan dengan cara online, Hira bisa mengajar sambil tidur-tiduran.
Hira memberi contoh bagaimana ia meraup uang dari internet. Untuk menjual satu produk, ia perlu waktu katakanlah satu bulan. Ia sebenarnya bisa menjual beberapa produk dalam sebulan tetapi ia selalu sibuk membalas e-mail dari klien atau elite team. Sehingga ia menargetkan menjual satu produk dalam satu bulan. Waktu ini dipakai untuk riset, membuat situs, strategi marketing, dan lain-lain. Katakanlah untuk produk A ia set up bulan Januari, ia bisa dapat, misalnya 500 dollar AS per bulan. Bulan berikutnya ia set up dan jual produk B, dan ia juga dapat katakanlah 500 dollar AS juga per bulan.
Ia masih dapat komisi dari produk A yang ia set up bulan sebelumnya dan tambahan dari produk B. Dan, ia terus mencari produk lain yang bisa dijual. Jadi bisa dibayangkan, dalam setahun ia bisa menjual 10 produk yang berbeda, pada titik tertentu bisa mendapatkan lebih dari 5.000 dollar AS per bulan.
Bahkan bisa jadi, produk A malah menghasilkan 3.000 dollar AS per bulan setelah 10 bulan. Itu sebabnya banyak internet marketer yang berpenghasilan heboh hanya dalam jarak beberapa tahun. Itu terjadi karena mereka telah mempunyai sistem marketing yang bisa berjalan sendiri dan menghasilkan uang bulan demi bulan.
Sekarang Hira bisa pergi ke mana saja dan kapan saja. Meski ia tidur, komputernya sudah jadi seperti mesin pencetak uang. Dan ia yakin, banyak orang Indonesia yang bisa sepertinya atau bahkan lebih.
Kiat Sukses
Menurut Hira, syarat jika ingin menjadi internet marketer harus memiliki akses ke internet. Mengerti bagaimana cara mengoperasikan komputer, tetapi tak perlu harus “Savvy” atau ahli komputer. Namun, mutlak mengerti bahasa Inggris karena bisnis ini dijalankan secara global tanpa batas negara.
“Mental juga harus sudah siap, tidak berpikir penghasilan ribuan dollar AS akan datang seperti sulap. Kalau berpikiran demikian, maka akan ada saatnya anda merasa frustrasi dan menyerah! Itu salah,” ujar Hira.
Menurut Hira, pada saat merasa frustrasi, itu sebenarnya hanya kekalahan sementara, harus terus mengerjakan bisnis ini dengan rajin, evaluasi dan belajar dari kesalahan, dan terus pada “track” yang benar sampai bisa pensiun kurang dari 5 tahun.
“Jadi selain mental sudah siap, harus komitmen pada bisnis ini. Tak perlu mengerjakan bisnis ini secara full time, tetapi dapat dijadikan sebagai part time. Cukup dikerjakan paling tidak satu hingga dua jam per hari, mulai dari Senin sampai Jumat, seperti lembur saja,” ujar Hira.
Saat ditanya berapa modal dibutuhkan, Hira mengatakan, jika ingin menghasilkan ribuan dollar dan pensiun dalam jarak waktu 3 hingga 4 tahun, harus menanamkan investasi. Jika ingin menjadi internet marketer, maka harus siap dengan dana investasi paling tidak 120 dollar AS atau sekitar Rp 1 juta per bulan.
Hira mengaku, untuk tahun pertama dirinya menghabiskan dana seharga satu mobil kijang baru. Dana yang digunakan adalah tabungan dari gaji mengajar bahasa Inggris. Itu karena dia banyak membeli informasi yang tak terpakai.
Hira juga sangat menyayangkan mentalitas ingin dapat uang cepat sehingga mengirim e-mail spam kepada banyak orang. Hal itu sangat mengganggu dan sangat tidak profesional. Ia banyak mendapatkan e-mail dari orang Indonesia yang tiba-tiba mengirim e-mail dan mengajaknya untuk berbisnis. Di Amerika Serikat orang seperti itu bisa dihukum lima tahun penjara. “Tapi jangan mentang-mentang di Indonesia belum ada hukum untuk “e-mail spam “, maka bebas spam orang atau harvesting,” kata Hira.
Hira belum pernah mendengar spammer yang kaya atau menghasilkan ribuan dollar dari internet. Jadi belajar dengan cara yang baik dan berusaha untuk menjadi seorang internet marketer yang profesional.

KISAH SUKSES: DARI KURIR KINI PUNYA 100.000 OUTLET

AKARTA, KOMPAS.com – Dengan modal awal dana hasil meminjam kepada atasan, kini Hengky Setiawan berhasil menjadi atasan dalam bisnis di dunia telekomunikasi. Kini ia sudah menjadi CEO Telesindo Shop.
Hengky menceritakan, awalnya dia berkecimpung di dunia telekomunikasi dengan memberanikan diri jual beli ponsel bekas dengan modal pinjaman. “Tahun 1987 (saya) jadi kurir (di toko sparepart mobil). (Selama) tahun 1989-1990, saya memberanikan diri pinjam dari bos (sebesar) Rp 5 juta, (padahal) gaji cuma Rp 75.000. Pinjam duit Rp 5 juta, bos pun kaget,” tutur Hengky kepada Kompas.com, di Jakarta, pertengahan bulan Juli lalu.
Ia mengaku kepada bosnya bahwa uang tersebut akan dibelikan handphone bekas. Kemudian ia mengecat ulang casing ponsel tersebut di bengkel mobil tempat dia bekerja. Alhasil, handphone tersebut laku seharga Rp 7 juta, atau lebih dari uang yang dipinjam dari bos-nya.
Dalam mempertahankan bisnisnya ini, ia pun kembali berutang kepada bos-nya tersebut hingga beberapa kali. Selain itu, demi memuluskan penjualan handphone tersebut, ia juga mengiklankan di koran.
Itulah sekelumit perjuangan Hengky yang sekarang sudah menjadi CEO salah satu perusahaan yang berkecimpung di dunia telekomunikasi Indonesia.
Pemain tiga zaman
Berdasarkan tahun, ia memang telah berkecimpung di bisnis selular minimal dua dasawarsa. Oleh sebab itu, ia pun turut mengalami transisi produk handphone, mulai dari mulai dari NMT (Nordic Mobile Telephone), AMPS (teknologi 1G), dan GSM (teknologi 2G). “Jadi, saya sudah pemain tiga jaman,” tambah dia.
Bahkan sebenarnya, kalau dilihat perkembangan teknologi saat ini, ia malah telah berada di generasi ketiga dari handphone dengan teknologi 3G-nya. Eksistensinya dalam industri ini tentu tidak dijalaninya dengan mulus. Seiring dengan karakteristik industri ini yang terus mengalami perubahan teknologi, ia pun membutuhkan dana tambahan untuk mengembangkan usahanya.
Meminjam uang cukup sering dilakukan oleh ayah dengan empat putera ini. Berutang tidak hanya dilakukannya kepada orang lain, orang tua (ibu) pun juga termasuk pihak yang dimintai bantuan dana olehnya. Pinjaman dana kepada ibunya, yang berprofesi sebagai penjahit, tidak serta merta mudah diberikan. Uang diberikan dalam jumlah bertahap dan berbunga. Ia mengaku, bunga tetap dikenakan, karena pada dasarnya ia meminjam untuk modal bisnisnya.
Pinjaman pun pernah ia layangkan kepada bank, khususnya saat ia telah bekerja sama dengan Telkomsel. “Makin hari makin gede (dana yang dibutuhkan). Sudah nggak punya duit lagi, kurang, pinjam ruko, suratnya diagunin ke Bank BCA. Beli ruko dulu Rp 250 juta. Bank nggak percaya kita, (akhirnya) kita cuma dikasih Rp 50 juta doang, (atau) dikasih setengahnya,” ujarnya.
Sekitar tahun 1991, atau eranya AMPS, pola binis yang ia lakukan yaitu berjualan nomor telepon, selain handphone. Baru selang beberapa tahun setelahnya, era GSM pun dimulai dengan kehadiran Satelindo. Dengan perusahaan inilah, ia pernah mengalami pahitnya bisnis di industri yang berkaitan erat dengan teknologi ini.
Tepatnya, tahun 1996, ia mendaftarkan diri untuk menjadi dealer resmi Satelindo, dengan nama Satelindo Direct. Waktu itu, ia bersama dengan temannya sebagai mitra, harus mengeluarkan uang senilai Rp 1 miliar untuk mengambil barang.
Ia pun harus membayar subsidi handset sebesar Rp 350.000 per buah. Ternyata, subsidi tidak kunjung dibayarkan. Ia pun harus menanggung kerugian yang tidak sedikit. Dari kerugian tersebut, harta yang tersisa hanya 20 toko yang akhirnya dibagi rata dengan mitranya itu.
Setelah itu, ia pun bekerja sama dengan Telkomsel, tepatnya pada tahun 1997. Pada saat itulah, Telesindo Shop akhirnya berdiri. Menurutnya, saat itu, produk Telkomsel cukup meledak di pasaran. Harga sebuah nomor bisa mencapai Rp 1 juta. Padahal modalnya hanya Rp 250.000. Dengan keuntungan dari penjualan nomor ini, ia pun terus mengembangkan usahanya dengan menambah tokonya.
Ia mengemukakan ketika Singtel (perusahaan telekomunikasi Singapura) masuk ke dalam Telkomsel, ada perkembangan yang positif yang dihasilkan. Menurutnya, keberadaan Singtel yang membawa pengetahuan mendorong Telesindo untuk berani mempeluas cabang atau gerainya. “Dia (Singtel) ngajarin kita jemput bola. Dia bilang, siapa mau buka 50 gerai, (lalu) saya buka 100 gerai. (Lalu dia bilang) siapa mau buka 100 gerai, (maka) saya buka 200 gerai. Nah itu, saya selalu berbuat lebih dari kompetisi,” tuturnya yang mengaku strategi ini sebenarnya telah ia lakukan sejak dulu.
Setelah sukses bekerja sama dengan Telkomsel dengan lima tahun berturut-turut terpilih sebagai best distributor sejak tahun 2006, ia pun mulai masuk ke penjualan handphone buatan Cina pada tahun 2008, yang akhirnya menghasilkan TiPhone (PT Tiphone Mobile Indonesia). Ini merupakan merek handphone ciptaannya sendiri dengan supplier barangnya berasal dari Cina.
Sempat mengalami penjualan yang kurang sukses pada awalnya, kini TiPhone bisa berada di top 5 merek handphone di Indonesia dari 143 yang teregister. Apa yang membuatnya melaju begitu cepat? Ia pun menjawab, keyakinan!
Ke depannya, Hengky berusaha untuk bertahan di bisnis seluler ini. Mengingat pangsanya masih besar ke depannya. “Telekomunikasi ini lima tahun ke depan masih bagus, (seperti) Singapura (Singtel) sudah mature, (jadi) kunci mereka tumbuh adalah inovasi,” tuturnya yang menyebutkan pasar yang sudah tumbuh secara maksimal pun masih bisa berkembang, seperti halnya Singapura dengan jumlah penduduk yang lebih sedikit ketimbang Indonesia.
Terhadap mulai terbukanya pasar di internal ASEAN pada tahun 2015, ia mengatakan tidak akan takut terhadap persaingan dengan pelaku usaha asing. “Nggak (takut). Indonesia ini market yang paling luas, paling besar, dibanding Singapura dan Malaysia,” tambah dia.
Sebagai salah satu strateginya, ia menyebutkan, “Kita akan mengikuti market pasar. (Jika) sekarang trennya android dan smartphone (maka) kita ikut. Kalau trennya low-end atau masuk handphone dengan kisaran harga Rp 200.000, (ya) kita ikut. Balik lagi kelima pilar itu,” ujarnya yang akan tetap fokus di dunia telekomunikasi ini sembari membuka peluang usaha di bidang lain seperti properti.
Apa itu lima pilar yang katanya sebagai kunci sukses usahanya? Ia mengaku ada lima pilar yang menjadi kunci kesuksesan karirnya. “Memang saya punya prinsip satu adalah keyakinan saya. Pilar kedua adalah harus komit, (diantaranya) komit kepada service center kita, marketing, (hingga) cabang. Pilar ketiga adalah fokus, (pilar) ke-empat adalah inovasi. Kalau kita sudah mentok sini, kita harus inovasi lagi, supaya jangan kita stuck, lima adalah hasilnya,” ungkapnya.
Keyakinan baginya teramat penting khususnya dalam memulai usaha. Kalau tidak yakin, lanjut dia, pelaku usaha pun tidak akan sukses. Bahkan, ia mengaku tidak pernah mendapat bekal pendidikan terkait dunia telekomunikasi. “Pendidikan? Nggak ada. Saya selalu belajar baca-baca majalah begini. Kapan saya bisa jadi orang hebat kayak gini, masuk dalam majalah Forbes (dan sejenisnya),” sebutnya.
Lima pilar ini pun tidak hanya ia terapkan pada bisnis atau pekerjaannya. Pilar-pilar tersebut juga diterapkan saat ia menjalani hobinya yang mengkoleksi mobil sedan Mercedes Benz. Alhasil, ia pun berhasil mengkoleksi sejumlah piala dalam perlombaan level nasional. “Jadi beli mobil Mercedes yang cuma Rp 10 juta (dengan kondisi) hancur. Kita bangun lagi sampai sempurna, kayak baru, kayak pabriknya. Nah, itulah komitmen kita,” tutur dia.
Dengan pilar tersebut, hobinya pun dapat dijadikan bisnis juga. Ia menyebutkan, ada selisih harga yang cukup jauh ketika membeli mobil tua dengan harga murah kemudian diperbaiki, dengan harga mobil yang dibeli baru dari toko. Kelima pilar ini pun mengantarkannya meraih berbagai penghargaan. “Terakhir, saya juga baru dapat dari Kompas Group, lifetime achievement. itu suatu kebanggaan buat saya,” ungkap dia.
Tidak hanya itu, ia juga mendapatkan penghargaan sebagai 10 toko yang berpengaruh di Indonesia pada tahun 2009, dari majalah Techlife. Untuk itu, ia berkeyakinan untuk terus mengembangkan penjualannya. “Kita harus mengembangkan reseller-reseller kita. Hari ini reseller kita masing-masing sudah mempunyai reseller binaan ya, toko-toko. Kita sudah 100.000 toko. akhir-akhir tahun ini kita 300.000,” sebut dia, yang juga menyebutkan gerai-gerainya telah tersebar dari Sabang hingga Merauke.
Target tahun 2012, ia mengaku akan membuka lebih dari 1.000 gerai. Bahkan, ia pun berencana akan melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada bulan Desember ini. IPO dilakukan demi memperbesar usahanya. “(Bulan) Desember inilah kita sudah go-public. Bulan depanlah kita daftar ke Bapepam-LK, Kita hitung rasio audit kita dulu,” kata dia.
Selain ini, ia juga berencana mengakuisisi perusahaan sejenis. Namun, ia belum dapat detailnya seperti apa. Target pribadi lainnya, ia berharap bisa masuk dalam top 10 CEO yang dikeluarkan oleh sebuah majalah dan konsultan riset terkenal dalam waktu terdekat ini. Sebelumnya, ia berhasil masuk dalam jajaran 20 besar dengan berada di posisi ke-19. Posisinya pun melonjak menjadi peringkat ke-11 pada tahun 2010.
Sebagai tambahan kunci kesuksesan, ia pun menyebutkan kebiasaan bangun pagi juga penentu keberhasilan. Kini, hal ini diterapkan bagi keempat anaknya, termasuk kepada anaknya yang masih berusia di bawah lima tahun.

Kode etik internal audit

Prinsip

Auditor internal diharapkan menerapkan dan menegakkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Integritas
Integritas auditor internal membangun kepercayaan dan dengan demikian memberikan dasar untuk landasan penilaian mereka.
2. Objektivitas
Auditor internal menunjukkan objektivitas profesional tingkat tertinggi dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi tentang kegiatan atau proses yang sedang diperiksa. Auditor internal membuat penilaian yang seimbang dari semua keadaan yang relevan dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan mereka sendiri atau pun orang lain dalam membuat penilaian
3. Kerahasiaan
Auditor internal menghormati nilai dan kepemilikan informasi yang mereka terima dan tidak mengungkapkan informasi tanpa izin kecuali ada ketentuan perundang-undangan atau kewajiban profesional untuk melakukannya.
4. Kompetensi
Auditor internal menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan dalam pelaksanaan layanan audit internal.

Aturan Perilaku

1. Integritas
Auditor Internal:
1.1. Harus melakukan pekerjaan mereka dengan kejujuran, ketekunan, dan tanggung jawab.
1.2. Harus mentaati hukum dan membuat pengungkapan yang diharuskan oleh ketentuan perundang-undangan dan profesi.
1.3. Sadar tidak boleh terlibat dalam aktivitas ilegal apapun, atau terlibat dalam tindakan yang memalukan untuk profesi audit internal atau pun organisasi.
1.4. Harus menghormati dan berkontribusi pada tujuan yang sah dan etis dari organisasi.
2. Objektivitas
Auditor Internal:
2.1. Tidak akan berpartisipasi dalam kegiatan atau hubungan apapun yang dapat mengganggu, atau dianggap dianggap mengganggu, ketidakbiasan penilaian mereka. Partisipasi ini meliputi kegiatan-kegiatan atau hubungan-hubungan yang mungkin bertentangan dengan kepentingan organisasi.
2.2. Tidak akan menerima apa pun yang dapat mengganggu, atau dianggap dianggap mengganggu, profesionalitas penilaian mereka.
2.3. Harus mengungkapkan semua fakta material yang mereka ketahui yang, jika tidak diungkapkan, dapat mengganggu pelaporan kegiatan yang sedang diperiksa.
3. Kerahasiaan
Auditor Internal:
3.1. Harus berhati-hati dalam penggunaan dan perlindungan informasi yang diperoleh dalam tugas mereka.
3.2. Tidak akan menggunakan informasi untuk keuntungan pribadi atau yang dengan cara apapun akan bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan atau merugikan tujuan yang sah dan etis dari organisasi.
4. Kompetensi
Auditor Internal:
4.1. Hanya akan memberikan layanan sepanjang mereka memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan.
4.2. Harus melakukan audit internal sesuai dengan Standar Internasional Praktik Profesional Audit Internal.
4.3. Akan terus-menerus meningkatkan kemampuan dan efektivitas serta kualitas layanan mereka.
sumber : auditor internal

Menjadi seseorang yang memiliki nilai tambah


Pengalaman Tung Desem :

Menjadi karyawan atau pengusaha, selama Anda memberikan nilai tambah maka tentunya pendapatan akan terus mengejar kemanapun Anda berada.

Saya secara pribadi pernah bekerja delapan tahun di sebuah Bank Swasta Terbesar di Indonesia, dari tahun 1992-2000. Mulai masuk bekerja sebagai  Kader Pemimpin. Belajar terlebih dahulu selama 15 bulan. Setiap minggu ulangan, setiap 3 bulan ujian seperti ujian skripsi. Tidak lulus boleh mengulang sekali. kalau masih belum berhasil, akan dikeluarkan dari kader kepemimpinan.
Ternyata setelah lulus kader kepemimpinan, karir saya termasuk sangat cepat. Hanya dalam waktu 21 bulan setelah lulus DP, saya diangkat menjadi Wakil Pemimpin Kantor Cabang Utama di Cabang kelas Wilayah (Cabang Besar). Sukses dua tahun sebagai Wakil, kemudian dipromosi menjadi Kepala Cabang Utama. Gaji juga mengalami lonjakan sangat besar, sekitar 1200 persen atau duabelas kali lipat dalam waktu 6,5 tahun berkarir. Dan pindah ke perusahaan baru dengan posisi wakil direktur, dengan gaji  3 kali lipat dari yang sudah naik duabelas kali.
Ini rahasia-nya:
  1. Bisa dipercaya.
  2. Punya nilai tambah.
  3. Berperilaku menyenangkan.
  4. Dikenal orang yang tepat dalam jumlah yang banyak.
Mari kita bahas satu persatu Rahasia di atas.
1. Bisa Dipercaya.
Tidak bisa dipercaya tidak ada karir! Selesai. Titik. Hal ini adalah syarat mutlak dalam berkarir. Kadang ujian bisa dipercaya atau tidak sangat tipis. Misal waktu saya menjadi wakil pemimpin, saya tidak tahu bahwa penggunaan telpon pribadi dimonitor oleh atasan saya. Untung saat itu setiap bulan saya minta print penggunaan telpon dengan kode password saya dan penggunaan interlokal pribadi saya keluarkan dan saya bayar pribadi. Saya baru tahu ketika wakil pemimpin yang lain marah-marah karena diminta membayar penggunaan telpon pribadi.
Juga anda tidak pernah tahu anda sedang di tes atau tidak oleh atasan anda. Contoh satu hari saya diminta oleh Wakil Presiden Direktur untuk mendatangi sebuah perusahaan, dan oleh pemilik perusahaan tersebut saya diberi amplop ucapan terima kasih dan tentu saja ini adalah hal terlarang di perusahaan saya, maka saya tolak. Eh sore harinya saya di telpon oleh Wapresdir yang merangkap Kepala Divisi HRD (sekaligus anak pemilik perusahaan!), diberi ucapan selamat bahwa saya lolos tes, dan siap untuk dipromosi jadi pemimpin cabang! Bisa terbayang bila saat itu saya tidak lolos tes. Tidak ada promosi. Tidak ada karir lagi. Masuk daftar black list. Tunjukkan anda bisa dipercaya dalam hal besar maupun hal kecil.
2. Punya Nilai Tambah.
Diakui atau tidak, sadar atau tidak, ketika kita berkarir, kita akan dibandingkan dengan rekan kita. Usahakan kita punya nilai tambah lebih dari orang lain. Caranya: Ambil tanggung jawab lebih, kerja ekstra. Dan yang terbaik adalah jadi yang Terbaik di Bidang yang sedang dimonitor, atau kita buat atasan mengetahui bidang yang kita terbaik.
Cara jadi yang terbaik;
  1. Secara sadar kita menentukan bahwa kita mau jadi yang terbaik.
  2. Alasan sangat kuat untuk menjadi yang terbaik, demi orang-orang yang kita cintai.
  3. Belajar dari yang Terbaik.
Ketika berkarir saya mendapatkan prestasi Hasil Audit Terbaik di Indonesia, Pertumbuhan Pemegang Kartu ATM Terbesar, Pertumbuhan Kartu Kredit Terbesar, Tingkat Mati Mesin ATM Terendah Seluruh Indonesia dll. Semua tercapai karena melakukan tiga hal di atas.
3. Berperilaku Menyenangkan.
Berarti kita sopan santun sesuai dengan budaya perusahaan, inisiatif menyelesaikan masalah tanpa disuruh, semangat, antusias, positif dan sadar 3 T dalam berbicara (Timing, Teknik, dan Tempatnya).
4. Dikenal Orang yang Tepat dalam Jumlah yang Banyak.
Percuma kalau kita hebat hanya dikenal oleh office boy. Pastikan atasan yang kompeten menaikan gaji, serta mempromosikan kita tahu kelebihan Anda. Satu hal lagi, pastikan yang tahu bukan hanya atasan kita langsung, juga atasan kita yang lain, bahkan atasan atau pemilik perusahaan lain.
Ikut organisasi, perkumpulan, asosiasi. Berani tampil, jadi pengurus, jadi ketua. Dulu saya aktif di Asosiasi Management Indonesia, bahkan sempat menjadi Ketua Umum hampir satu periode di kota Malang dan satu periode di kota Jakarta. Dengan kita dikenal banyak orang maka selain kita lebih dihargai di dalam perusahaan, kita juga dihargai di luar perusahaan.
Akhir kata, semoga artikel ini memberi strategi serta motivasi sehingga karir anda terjadi revolusi, naik pangkat dan naik gaji dengan cepat!