Selasa, 15 Februari 2011

16 Februari 2011


Terimakasih Allah, hari ini Engkau masih memberikan kesempatan untuk menjalankan kehidupan. Mensyukuri cuti dan libur nasional bersama buah hati " Azka dan istriku tercinta" di rumah. Sebenarnya hari ini ada agenda ke Bogor, ingin melihat kandang kelinci di Bogor, tetapi rasanya berat meninggalkan keduanya. Melihat muka Azka saja rasanya selalu ingin di rumah. Melihat Azka yang sudah bisa berjalan dan sesekali terjatuh, dan berusaha bangun lagi membuat berat kaki untuk melangkah ke Bogor. Saat ini waktu pertemuan dengan keluarga sangat berharga. Mungkin itu yang namanya keindahan berkeluarga. Sangat berbeda sekali ketika saya masih sendiri. Mau pulang larut malam tidak ada yang menunggu.
Dan kali ini kurenungkan firmannMu.Surat Luqman ayat 12 :
" Dan sesungguhnya telah kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu, "Bersyukurlah kepada Allah, Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka seseungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha terpuji."

 ayat tersebut menunjukkan bahwa Allah memerintahkan hambaNya selalu untuk mensyukuri apa saja yang telah diberikan Allah SWT baik duka maupun suka. Seorang hamba Allah ketika ia mensyukuri apa yang di dapat, hatinya selalu tenang dan sabar menerima kejadian apapun. Karena apapun yang terjadi selalu ada yang mengaturnya dan pasti Allah memiliki rencana dibalik itu semua.Bukankah kita dikarunia anggota tubuh yang lengkap, memiliki mata untuk menikmati segala keindahan, memiliki kaki untuk bisa  berjalan ke mana saja yang kita inginkan, memiliki hati untuk menikmati cinta, memiliki telinga untuk mendengarkan hal-hal yang indah, memiliki akal untuk terus bisa memikirkan fenomena alam. Fenomena yang ada, bisa kita lihat, seorang pengemis yang buta sekalipun bisa menghasilkan pendapatan dengan menjalankan profesi sebagai tukang pijat tunanetra dengan hanya mengandalkan tangan dan akalnya.
Bentuk perwujudan syukur kepada Allah, yaitu menggunakan potensi yang dimiliki berdasarkan harapan Allah SWT. Tangan tidak dipergunakan untuk menganiaya orang lain yang tidak berdaya, hati tidak menyakiti perasaan orang lain, mata tidak dipergunakan unuk melihat kemaksiatan, akal tidak dipergunakan untuk merusak kebahagiaan orang lain dan alam, telinga tidak dipergunakan untuk mendengarkan kejelekan orang lain. Dan semua bentuk syukur semua ada di dalam al quran.
Dalam ayat tersebut Allah menjanjikan, jika kita bersyukur akan kembali kebaikannya kepada diri sendiri. Misalnya, jika kita secara ikhlas menjaga anak kita seharian, anak menjadi bahagia dan kitapun turut merasakan kebahagiaan juga. Ketika kita tidak membicarakan kejelekan orang lain, maka orang lain tidak tertular mendapatkan informasi yang menyesatkan dari kita.
Semua bentuk syukur yang kita lakukan akan kembali kepada kemuliaan kita, dan Allah tidak terganggu jika kita tidak mensyukuri apapun yang telah Allah berikan.

Senin, 14 Februari 2011

15 Februari 2011

Seharian aku menjaga Azka......hal ini sering kulakukan karena saya ingin mendekatkan fungsi ayah ke Azka.....; Azka sudah mulai cerdas....usia 9 bulan sudah bisa berjalan.....aktivitas yang biasanya dilakukan bayi pada umur 1 tahun......tetapi bukan hanya itu yang ayah harapkan, tetapi Azka bisa terdepan mewarisi sifat-sifat kenabian......dan hari ini 15 Februari 2011 bertepatan dengan kelahiran Nabi besar Muhammad SAW.
Ditengah tuntunan sebagian besar media yang sangat jauh dari nilai-nilai kenabian yang selalu menampilkan kekerasan, pergaulan bebas, .....dan menurut ketua yayasan buah hati, ternyata perkosaan dilakukan oleh anak SD. Solusianya, filterlah dengan sifat-sifat kenabian Nabi Muhammad SAW.
Azka...belajarlah dari Nabi Muhammad....ketika kecil sudah muncul nilai-nilai kebaikan....meninggalkan segala kebodohan....; NabiMu adalah Al Quran dan Hadist berjalan.....dan sekarang ketika Nabi Muhammad telah tiada...belajarlah dengan Al Quran, karena dengan Al Quran lah sebagai sumber informasi yang paling menenangkan....paling membahagiakan,,,,tidak ada satu ayatpun yang menjerumuskan engkau. 
Azka tidak perlu bingung siapa yang patut di contoh....contohlah nabiMu....nabi Muhammad adalah seorang organisatoris yang handal, pembisnis yang unggul, ayah yang patut diteladani, guru yang baik.....;
Sifat kenabian yang lain adalah nabi selalu menebarkan kasih sayangnya....jika ada sekelompok orang dengan mengatasnamakan kebenaran dengan cara kekerasan..tinggalkanlah,...karena itu bukan sifat nabi. Nabi sangat tegas tetapi tidak keras. Dan ketegasan Nabi sangat proporsional. Bukankah Nabi ketika berperang tidak pernah membunuh lawannya yang sudah tidak berdaya....; Nabi selalu mendepankan musyawarah ketika menyelesaikan sesuatu...karena nabi mengetahui bahwa orang-orang melakukan itu karena pemahaman yang berbeda.....; pemerintahan atau siapapun yang melakukan kekerasan akan memunculkan kekerasan yang baru seperti lingkaran setan.

Minggu, 13 Februari 2011

14 Februari 2011

Kata orang hari ini hari Valentine, entah darimana asal  bahasa itu, di agama apapun termasuk Nasrani tidak ada istilah Valestine. Valentine hanya kebudayaan barat dan adapun nama Valentine adalah seorang jenderal yang sangat kejam. Ahhhh....bagi saya kasih sayang itu setiap hari, tidak ditentukan oleh tanggal 14 Februari 2011.Dan kasih sayang tidak ditentukan statusnya.... Kasih sayang seorang ayah adalah bekerja keras untuk keluarganya.....kasih sayang seorang ibu adalah mengasuh dan mendidik anaknya hingga menjadi seorang yang baik....kasih sayang seorang mertua adalah membebaskan anaknya untuk mengarungi bahtera kehidupannya.....kasih sayang seorang atasannya adalah memberikan hak-hak karyawannya dengan adil....kasih sayang ke saudara adalah membuatkan jalan kesuksesan buat mereka.....kasih sayang manajemen terhadap pemegang saham adalah memberikan hak-hak pemegang saham dengan adil.....kasih sayang dosen kepada mahasiswanya adalah memberikan pelajaran yang bermanfaat buat mahasiswanya.....kasih sayang pebisnis adalah memberikan kemudahan para mitra dan pelanggannya dalam bertransaksi....
saatnya kita menularkan kasih sayang ke sesama.....membuat orang lain bahagia....apapun hal yang kita terima........Allah mencatat amal kasih sayang kita ke sesama....

Selasa, 08 Februari 2011

8 Februari 2011

Azka sedang tidur ma bunda....aku mencoba merenung apa saja yang telah dikerjakan hari ini....apakah hari ini lebih baik dari hari kemarin? apakah hari ini saya termasuk orang-orang yang merugi?

kuawali iringan tidur malamku dengan membaca dan memahami surat Al furqon ayat 45:
" Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana dia memanjangkan (dan memerdekakan) bayang-bayang; dan kalau Dia menghendaki niscaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, kemudian kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu."

Ayat tersebut menurut saya sebuah contoh peringatan dari Tuhan akan kebesaran Nya. Dan kita disuruh untuk memikirkan bahwasanya Allah menciptakan ciptaanNya tentunya ada hikmahnyal. Jika kita di kantor, ketika kita disuruh mengerjakan sesuatu oleh atasan kita, suatu waktu mungkin kita akan mengalami kesulitan dan sampai harus mengadakan forum manajemen untuk menyelesaikan sesuatu. Contoh lain, bagian produksi yang harus memenuhi tuntutan pemesanan harus menghasilkan produk yang sesuai yang memiliki grade yang tinggi.
Begitu rumitnya proses penciptaan suatu produk/jasa yang dihasilkan manusia. Sedangkan jika kita bandingkan dengan Allah, hanya sekian waktu/sekejap bisa menghasilkan produk-produk yang berkualitas, dan tidak tanggung-tanggung produk yang dihasilkan seperti matahari, bulan, laut, udara dan sebagainya, yang menurut ukuran kita mustahil bisa menciptakan sesuatu yang selama ini Allah ciptakan dan Allah mengerjakan itu tanpa melalui perantara. Kita sebagai manusia perlu perantara  untuk menghasilkan sesuatu yang diharapkan.
Ketika kita kerja di suatu perusahaan, kita dituntut untuk mengikuti aturan. Dan ketika kita sudah mulai bekerja, terasa aturan-aturan itu seakan membelenggu kita. Kenyamananan atas pekerjaan pun berkurang. Berbeda dengan Allah, ketika menciptakan manusia, maka manusia diberikan panduan dalam hidupnya, dan semakin lama kita menjalani panduan (Al Quran) itu makin terasa kenyamanan dan semakin mencintaiMu.
Kita diciptakan seperti ini, patut di syukuri, ada hikmah dibalik kehadiran kita di dunia ini. Amien...sudah dulu renungan malam ini....saatnya memeruskan pekerjaan lain...

28 Januari 2011

Hari ini kulalui dengan beberapa aktivitas, mulai bermain dengan azka, meeting dan lainnya. Dan hari ini aku  juga kulalui dengan membaca surat Az Zukhruf ayat 48 :
" Jika mereka berpaling, maka kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah). Sesungguhnya apabila kami merasakan kepada manusia sesutu rahmat dari kami dia bergembira ria karena rachmat itu. Dan jika mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri (niscaya mereka ingkar) karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar (kepada nikmat)."

Ayat tersebut mengingatkan kita tugas kita sebagai penyampai nilai-nilai kebenaran yang tercantum dalam ajaran islam, dan selebihnya adalah tugas mereka untuk menjalankan atau tidak. Tentunya konteks penyampaian ini harus mengandung unsur-unsur keselamatan. Penyampaian yang baik dan bukan merupakan "violence communication". Karena pada dasarnya setiap orang yang melakukan kesalahan pasti memiliki sebuah alasan. Sebagai contoh, anak bayi memasukkan pasir ke dalam mulutnya, hal ini dilakukan karena si bayi merasa bahwa pasir itu merupakan sesuatu yang bisa dimakan.. Contoh lain, staf karyawan selalu melakukan aktivitas pekerjaan tidak sesuai standar, ternyata setelah ditelusuri staf tersebut tidak pernah disosialisasikan dan di ajarkan secara terus-menerus". Dalam teori manajemen, ketika seseorang ingin menyimpulkan sesuatu, maka harus melakukan "root cause analysis" secara benar. Atau dalam urutan seorang auditor ingin melakukan aktivitas auditnya yaitu melalui tahap survey pendahuluan/audit pendahuluan, dan dalam laporan auditnyapun harus menunjukkan penyebab terjadinya ketidaksesuaian tersebut. Penyampaian secara bertahap tersebut dilakukan oleh para wali yang datang ke Indonesia, mereka tidak secara langsung menyuruh masyarakat untuk masuk dan mengikuti ajaran islam, akan tetapi masuk ke dalam budaya mereka melalui seni wayang. Pada seni wayanglah diajarkan oleh para wali nilai-nilai islam.

Penyampaian dengan cara kekerasan akan menimbulkan kekerasan yang baru menurut Mahatma Gandhi. Dan hal ini sesuai dengan arti islam, adalah "aslama" yang artinya keselamatan. Bukankah Allah saja tidak secara langsung membinasakan hambanya ? Allah selalu memberikan kesempatan manusia untuk selalu belajar dari kesalahan dan Allah selalu memaafkan hambaNya jika hambaNya bertobat. Amien...

Azka Jalan-Jalan di TMII 30 Januari 2011