Rabu, 31 Mei 2017

Peluang bisnis Tas


http://bp-creator.com/wp-content/uploads/2017/05/tas.jpg

Tas merupakan salah satu aksesoris yang paling sering digunakan dan dibutuhkan banyak orang; pria atau wanita, orangtua, dewasa, remaja, maupun anak-anak. Fungsi dan jenis tas pun sangatlah beragam untuk setiap penggunaannya. Atas dasar itulah pembuatan tas dapat menjadi peluang bisnis. Anda dapat mempelajari bisnis dimulai dengan menilik peluang bisnisnya dan aneka jenis usaha yang telah dijalankan orang lain. Selain menjadi aksesoris pelengkap penampilan seseorang, tas sudah menjadi kebutuhan setiap orang. Tas digunakan untuk membawa barang dengan beragam ukuran. Apa jadinya jika tidak ada tas? tentu manusia akan sangat repot jika harus membawa beragam benda dalam satu waktu apalagi sambil menempuh perjalanan ke tempat berbeda. Tas memangbenar-benarbermanfaat bagi setiap orang untuk mempermudah dalam beraktivitas. Tas dapat dipergunakan untuk membawa pakaian, barang belanjaan, buku, dan lain-lain.

Tidak ada yang tahu persis kapan tas ini tercipta. Sejak zaman purba, tas memang sudah digunakan, meskipun bentuknya masih sangat sederhana, sebuah anyaman yang menyerupai keranjang. Mengikuti perkembangan Zaman, jenis tas menjadi sangat bervariasi. Tas yang dapat digendong di punggung disebut ransel. Tas besar untuk memuat pakaian disebut koper. Tas yang dililitkan dipinggang disebut tas pinggang. Tas membawa perlengkapan anak-anak sekolah disebut tas sekolah. Ada juga tas khusus berisi alat kecantikan  (beuty case) yang berbentuk kotak dan biasanya dipergunakan oleh kaum wanita untuk membawa peralatan kecantikannya. Bahkan pemakaian tas juga disesuaikan dengan barangyang ada di dalamnya, seperti tas laptop, tas kamera/handycam, tas ransum (untuk tempat bekal makanan dan minuman), tas mukena, dan sebagainya.

Bahan pembuat tas juga bervariasi. Ada tas yang terbuat dari kulit binatang, kertas, plastik atau kain. Bahkan, saat ini dikembangkan pembuatan tas dengan menggunakan bahan dari plastik bekas kemasan (recycle). Ada hal menarik untuk penggunaan tas oleh wanita. Tas telah menjadi gaya hidup dan simbol status seseorang. Bagi sebagian besar wanita, tas adalah gaya hidup. Tidak jarang wanita mempunyai sepuluh tas bahkan lebih. Bahkan banyak wanita yang sangat peduli penampilan, rela mengeluarkan uang puluhan juta rupiah hanya untuk sebuah tas rancangan desainer ternama.

Penggunaan tas sendiri biasanya disesuaikan dengan pakaian yang dikenakan seseorang pada saat tertentu atau disesuaikan dengan acara yang dihadirinya. Misalnya, datang ke arisan menggunakan tas A, berangkat kekantor menggunakan tas B, ke pesta tas C, ke supermarket pakai tas D. hal itu saja dapat menjadi target pasar yang empuk bagi para pengusaha tas. Tidak mengherankan jika bisnis tas menjadi salah satu jenis industri yang sangat menggiurkan bahkan menjadi industri besar. Sebut saja sedikit dari banyaknya sentra industri tas sukses, seperti Terminal Tas di Tajur Bogor, Pik di jakarta Timur dan toko tas Elizabeth di Bandung.

Berikut ini terdapat beberapa jenis tas yang biasa dikoleksi para wanita, seperti tote bag (tas yang biasanya digunakan untuk berbelanja karena bisa memuat banyak benda sekaligus), hobo bag (seperti tas lusuh yang tidak layak pakai, mempunyai desain melengkung berbentuk bulan sabit, dan berukuran cukup besar dan dibawa dibahu dengan desain nyaman), duffel bag (tas yang biasa digunakan para atlet untuk membawa perlengkapan dalam berolahraga), field bag (tas yang dahulu paling populer di medan perang, digunakan paramedis dan pembawa alat komunikasi), clutch bag (tas yang digunakan oleh wanita saat mendatangi sebuah pesta), satchel bag (tas yang memiliki sebuah tali di tengah penutup tas dan berfungsi untuk mengamankan tas agar tidak mudah terbuka), baguette bag (hampir sama dengan jenis clutch bag, tetapi jenis tas ini memiliki tali untuk memudahkan pengguna), massenger bag (tas bertali selempang yang biasanya dilingkarkan di dada), cigar box (tas yang menyerupai sebuah kotak yang biasanya terbuat dari bahan keras dan digunakan sebagai penyimpan barang atau perhiasan), pouch (tas yang terbuat dari kain, nilon, atau kanvas tipis, untuk membungkus atau menyimpan barang dari berbagai macam ukuran sehingga ukurannya pun menyesuaikan barang tersebut), kelly bag (tas berbentuk koper kecil yang terbuat dari bahan kulit), dan jelly kelly bag (tas desain tote, tetapi bahannya terbuat dari campuran karet sintetis).

Banyak sekali jenis tas yang biasa dikoleksi wanita tersebut, bukan,? Belum lagi jenis-jenis tas yang biasa digunakan oleh para pria dan anak-anak. Banyak sekali jenis tas lainnya yang biasa digunakan oleh manusia di muka bumi ini. Jadi, jika Anda ingin membuka bisnis aneka tas, Anda tidak usah merasa khawatir tidak akan sukses. Peluang bisnisnya begitu terbuka lebar. Bisnis aneka tas ini merupakan peluang menguntungkan. Namun, tentu saja untuk memulainya bisnis aneka tas ini Anda harus menyiapkan strategi yang tepat. Misalnya, Anda telah menentukan bahwa Anda akan memulai bisnis membuat tas untuk anak sekolah. Anda tetapkan alasannya bahwa setiap tahun ajaran baru, anak-anak sekolah membutuhkan tas sebagai sarana penunjangnya. Tentu hal tersebut merupakan salah satu strategi yang diterapkan dalam bisnis Anda. Setelah itu, baru Anda memikirkan strategi-strategi lainnya untuk memajukan usaha Anda, mulai dari strategi proses produksi, distribusi, hingga strategi penjualan barang.

Sumber  : Buku Rupiah Meriah Dari Bisnis Aneka Tas

Ide bisnis properti


http://bp-creator.com/wp-content/uploads/2017/05/PROPERTI.jpg

Bisnis properti ialah suatu aktivitas di mana seseorang melakukan investasi pada satu rumah atau lebih, yang dalam pelaksanaannya tidak menggunakan biaya produksi. Karena tidak menggunakan biaya produksi sendiri, tentu sangat aman bagi para pelaku bisnis untuk mengontrolnya, dan hasilnya dapat diambil sewaktu-waktu di kemudian hari dalam bentuk keuntungan.  Properti merupakan salah satu pilihan bisnis yang memberikan jaminan kepastian nilai keuntungan kepada investor. Hal ini terutama disebabkan karena bisnis ini melayani penyediaan kebutuhan pokok manusia dan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap produk properti.  Peluang keuntungan lainnya yang sangat menjanjikan adalah naiknya harga lahan setelah properti tersebut mulai dibangun. Biasanya sudah menjadi rahasia umum bahwa para pengembang bisnis properti pasti mendapatkan keuntungan dari nilai lahan tersebut minimal dua kali lipat dari harga perolehannya. Pada dasarnya, bisnis properti tidak mengenal siapa yang akan berkecimpung di dalamnya, baik orang dengan latar belakang pendidikan apapun dapat berkecimpung di dalam bisnis ini. Bila kita coba hitung bersama, ketika seseorang membeli tanah, kemudian tanahnya didiamkan saja tanpa ada aktivitas bisnis suatu saat harga tanah tersebut akan harus meningkatkan, apalagi ada kegiatan bisnis di atas tanah yang kita bangun, misalnya dengan membangun kawasan perumahan di atas tanah tersebut. Tentu saja keuntungan dari bisnis ini akan berlipat ganda.

Tanah yang anda miliki di manapun lokasinya, strategis atau tidaknya itu tidak mempengaruhi apapun. Karena tata kota akan selalu berubah, begitupun letak tanah yang awalnya tidak strategis akan menjadi strategis seiring dengan laju pertumbuhan suatu kota. Sehingga dapat disimpulkan investasi tanah ini akan terus meningkat tidak adanya penurunan suatu harga tanah dari tahun ke tahun. Dapat kita tarik kesimpulan bahwa bisnis properti adalah bisnis yang mempunyai low risk atau minimalnya risiko kerugian. Dan bisnis properti ini juga dapat menunjang kehidupan dan menyejahterakan kita.  Mari kita masuk ruang lingkup bisnis properti, mulai dari aset berwujud (tangible property) hingga surat-surat berharga. Berbisnis properti berarti mengeluarkan atau menanamkan modal dalam bentuk tanah atau ditambah bangunan. Keuntungannya berupa proteksi daya beli terhadap inflasi dan mendapatkan nilai tambah dari pengembangannya (seperti dijadikan bangunan komersial dan perumahan). Bisnis properti merupakan invesyasi terbalik dibanding investasi lainnya. Sebab, karakteristik properti berbeda dengan bisnis lainnya. Lambat laun tanah akan semakin sempit dan mahal karena jumlah penduduk terus membengkak. Rumah-rumah baru harus terus dibangun, terutama di kota-kota besar dan negara berkembang. Maka, wajar bila nilai properti di negeri ini secara makrocenderung meningkat setiap tahunnya. Para pelaku yang berkaitan dengan bisnis properti:
  1. Penanaman modal. Kepemilikan proyek properti ini dapat dikelola secara kerja sama dengan pihak lain atau antar investor, perusahaan, maupun yayasan dana pensiun, serta individu.
  2. Pemberi pinjaman. Sumber pemberi pinjaman ini bisa dari pihak bank, lembaga keuangan nonbank, dan untuk pembiayaan suatu proyek investasi ini.
  3. Pemakai. Pihak yang membeli aset kepemilikan dari proyek investasi tersebut akan dibuatkan bukti pemilikan sertifikat hak.
Dalam bisnis properti, kualitas terbaik (the best quality) dan penyelesaian tepat waktu (delivery on time) adalah kunci utama. Ketika kita dapat membangun sebuah rumah dengan kualitas bagus dan penyelesaiannya tepat waktu.  Bermutu dan tepat waktu memang tidak mudah. Diperlukan pekerjaan yang detail dan tingkat kehati-hatian yang tinggi. Setelah berhasil menjaga kualitas dan selalu tepat waktu, kita harus melakukan lompatan-lompatan agar bisa mendahului peran pesaing. Kita tidak bisa hanya mengandalkan sistem ala kadarnya. Kita perlu terobosan pada sistem kemasan bisnis, seperti promosi yang tepat sasaran dan pengaturan keuangan perusahaan yang rapi dan ketat.  Selain hal-hal di atas ada yang lebih penting dalam menjalankan usaha bisnis properti yaitu perpegang teguh pada kejujuran. Sesungguhnya dalam menjalankan setiap bisnis kita harus jujur, baik jujur pada diri sendiri maupun pada orang lain. Karena bisnis yang kita jalankan ini langsung mengolah sesuatu yang murni berupa tanah yang langsung ciptaan oleh Tuhan. Dan kita di sini memperdagangkan ciptaan Tuhan, bisnis ini tidak hanya melibatkan kita sebagai konsumen saja tetapi melibatkan ciptaan Tuhan. Sehingga diperlukan kejujuran dan menghindari kecurangan untuk menjauhkan kemurkaan Tuhan.


referensi  : Buku Strategi Membangun Bisnis Developer Properti

Ide bisnis Mendirikan Perusahaan Distributor


distributor2

Mengambil peran menjadi distributor berarti anda harus siap untuk mencari sebanyak mungkin konsumen yang akan mengkonsumsi produk dari perusahaan consumer good bersangkutan. Hal ini dikarenakan marjin keuntungan dari distributor sangat tergantung terhadap raihan jumlah produk yang berhasil dijual, sehingga jika semakin sedikit menjual, maka semakin sedikit pula penghasilan yang akan diperoleh.  Oleh karena itu, selain jenis produk prinsipal, hal yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan adalah titik sebaran konsumen di area yang akan dijangkau oleh anda. Konsumen disini merupakan pengecer kecil maupun warung-warung yang akan menampung produk anda. Anda harus memperhitungkan dengan seksama berapa titik poin penjualan yang anda hasilkan, sehingga hal ini dapat berimbas kepada penyaluran produk dan pembayaran yang lancar.

Beberapa investor bertanya “Apa peluang bisnis dari membuka distributor?” kalau menganalisis kondisi sekarang ini, ternyata peluangnya cukup baik dan memiliki alasan yang masuk akal. Alasan pertama yang menjadi paradigma sekarang ini adalah munculnya produk asing yang masuk ke Indonesia dan membutuhkan mitra kerja sama dalam menyalurkan produk-produk buatan asing tersebut. Mengapa produsen asing membutuhkan mitra kerja sama? Selain adanya peraturan pemerintah yang memiliki prosedur cukup rumit jika menjalankan secara single, juga karena hambatan negara indonesia yang berpulau-pulau dan dikelilingi lautan. Selain itu, kultur budaya konsumen di Indonesia sangat beragam sehingga untuk melayaninya memerlukan penanganan khusus dimana hanya distributor lokal yang bisa lakukan.

Pada suatu kasus, produk milik asing dipasarkan di Indonesia, semua sistem dan pernak-pernik manajemen asing dimasukan ke Indonesia. Dalam kenyataannya para profesional yang menjalankan mengalami banyak hambatan. Contoh yang paling mudah adalah masalah konsisten pembayaran kepada perusahaan. Konon, di Amerika dengan sistem yang mereka miliki pelanggan-pelanggan bisa langsung menggunakan sistem yang sudah ada sehingga aktivitas manual untuk mengelola piutang penjualan tidak mengalami kesulitan. Berbeda dengan Indonesia, sistem ini ternyata tidak bisa berjalan dengan baik. Selain aneka ragam manajemen distributor yang ada, kultur orang Indonesia ternyata bukan dilihat kecanggihan dengan sistem. Di Indonesia bisnis lebih mengarah ke sistem kepercayaan sehingga para customer (pemilik toko) di Indonesia akan merasa tersinggung jika perusahaan terus “menagih” utang. Akhirnya, siapa yang bisa mengelola para customer yang ada di Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia yang jumlahnya jutaan itu? Tidak lain adalah para distributor lokal yang mengetahui daerah. Inilah beberapa alasan kenapa peluang mendirikan distributor masih terbuka lebar.

Selain itu siapa yang mengetahui pola atau kebiasaan konsumen di Indonesia? Tentunya para pemilik distributor lokal yang ada di daerah. Namun, permasalahnya tidak sejernih itu. Meskipun sudah ada distributor lokal, tetapi distributor lokal tersebut tidak muat lagi untuk menampung produk-produk principal yang baru. Termasuk produk-produk asing sehingga munculnya distributor baru sangat dibutuhkan oleh para principal produk asing. Bahkan produk lokal pun mulai memiliki pola yang sama dengan produk asing lainnya, yaitu tidak memasarkan sendiri. Mereka lebih menyukai menggunakan distributor sebagai kepanjangan tangan dari principal.

Multidistributor secara harfiah adalah “banyak distributor”. Itulah yang dikehendaki oleh produsen. Mereka akan bekerja sama dengan banyak distributor di seluruh Nusantara dalam rangka memasarkan produknya. Bagaimana mekanismenya dengan banyak distributor tersebut, produsen sudah mengatur wilayah penjualan masing-mjasing untuk distributor supaya setiap distributor bisa bekerja di wilayah penjualan yang sudah dipetahkan oleh produsen, agar kerja sama dengan para distributor teratur dan sesuai komitmennya, yaitu dengan suatu perjanjian yang legal secara hukum.

Memang ada perbedaan mendirikan kantor cabang dengan menggunakan konsep multidistributor. Perbedaan yang mencolok adalah di sisi manajemen. Jika membuka cabang sendiri maka manajemen operasional kantor cabang akan sama dengan manajemen operasional kantor induknya. Sementara itu bekerja sama dengan para pemilik distributor lokal sangat beragam. Para produsen tidak bisa melakukan intervensi sampai ke dalam manajemen distributor, terutama yang menyangkut keuangan, kebijakan, dan strategi distributor. Produsen melalui wakil-wakilnya hanya bisa intervensi di segala aktivitas yang berhubungan dengan penjualan. Oleh sebab itu, sangat disadari bahwa perbedaan ini jika tidak dikelola dengan baik akan menjadi hambatan utama dalam melakukan kerja sama. Bahkan untuk menyiasati hal ini, beberapa principal agar bisa memiliki data yang terbaru mengenai penjualan dan pemasaran, rela mengorbankan uang untuk membangun infrastruktur di bidang IT. Distributor akan diberikan software yang memiliki tujuan dan manfaat, antara lain adalah agar principal bisa melihat segala transaksi yang ada di distributor dan produsen bisa melakukan untuk kebutuhan survive sebuah produk. Kompensansi yang muncul dari semua itu adalah dukungan principal terhadap kegiatan distributor, yaitu program promosi dan sebagainya.

Ada kelebihan multidistributor dengan membuka kantor cabang sendiri? Jika membuka kantor cabang sendiri, dibuatkan SDM yang cukup banyak, terutama SDM manajerial seperti kepala cabang dan para supervisor. Kalau ditempuh dengan membuka kantor cabang, agar produsen cukup baik dan berhasil perlu melakukan step by step, tidak langsung membuka secara keseluruhan. Cara ini tentunya membutuhkan waktu yang cukup panjang agar bisa beroperasi secara nasional. Serta sangatlah rentan membuka kantor cabang secara serentak jika kantor pusat sendiri belum matang. Ibaratnya, jika mau mengkloning sebuah domba maka harus mencari bibit domba yang baik. Begitu pula jika mau menggandakan kantor cabang, sebaiknya kantor induk telah memiliki sistem yang baik. Untuk mewujudkan hal ini amatlah sulit dilakukan oleh produsen yang menginginkan produknya segera terdistribusi ke seluruh wilayah Indonesia. Sebab hal ini sangat terkait pula dengan program-program pemasaran lainnya yang bersifat nasional seperti mengiklankan produk melalui televisi. Jika produk tidak terdistribusi di seluruh wilayah maka produsen akan sia-sia membuang uang untuk beriklan di televisi.

Jika menggunakan distributor maka produsen tidak perlu bingung dengan SDM yang ada. Setiap distributor sudah memiliki SDM atau infrastruktur lainnya yang dibutuhkan oleh produsen. Infrastruktur tersebut antara lain seperti gudang, kantor, dan armada pengirim, peralatan kantor, dan sistem IT-nya. Paling penting, produsen tidak perlu mencari-cari pelanggan karena distributor sudah memiliki pelanggan tetap. Jadi, produsen tinggal melakukan kerja sama dengan distributor dan produsen bisa bekerja memasarkan produknya serupa jika mendirikan kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Bagi produsen hal ini akan lebih mudah jika harus memaksakan diri mendirikan kantor cabang yang dilakukan secara serentak.

Selain itu, para SDM juga tidak seluruhnya siap pakai. Begitu pula hal yang krusial adalah pelanggan. Untuk mendapatkan pelanggan harus mencari-cari terlebih dahulu. Jika mendirikan kantor cabang, harus memberikan pelatihan yang cukup agar organisasi sebuah kantor cabang bisa berjalan dengan baik. Sementara itu jika melalui distributor, semuanya sudah tersedia. Kalaupun ingin memperbaikinya adalah dengan pelatihan manajemen, terutama di sales force, bukan secara basic, tetapi penyatuan visi dan misi. Secara prinsip, distributor sudah dapat dioperasikan dengan baik. Pada akhirnya, pada saat ini terutama ketika bahan bakar naik dan persaingan sudah semakin sengit produsen lebih memilih distributor daripada membuka kantor cabang untuk sebuah “percepatan” bisnis.  Hak tunggal dalam pemasaran produk jelas, sebab produsen memberikan wilayah penjualan pada distributor. Selain itu, distributor rata-rata tidak mau memasarkan produk yang tidak memiliki sistem territory, misalnya semua orang bisa menjadi distirbutor dengan wilayah penjualan bebas. Hal ini tidak disukai sebab distributor tidak akan pernah mendapatkan keuntungan karena harganya pasti rusak. Produsen yang profesional tidak akan membuat distributor bingung seperti ini, tetapi akan memberikan wilayah yang sudah ditetapkan dalam perjanjian. Serta dalam perjanjian distributor lain tidak diperbolehkan masuk wilayah distributor yang lain. Berbeda jika melakukan dengan masuk wilayah distributor yang lain. Berbeda jika melakukan dengan trading, maka para trader bisa masuk ke seluruh wilayah penjualan yang dikehendaki. Produsen dalam multidistributor tidak akan bekerja sama dengan cara trader seperti ini. Mereka lebih mengutamakan agar distributor lebih mengelola wilayah penjualannya sesuai potensialnya. Dengan demikian, kinerja distributor bisa diukur dengan baik.

Bahkan untuk mendukung kinerja distributor, ada principal yang membantu sampai ke sistem operasional distributor dengan menaruh sofware di distributor. Walaupun demikian, distributor bisa menggunakan aplikasi lainnya untuk keperluan distribusi barangnya sendiri. Sofware komputer produsen lebih banyak digunakan untuk menarik data inventori, data transaksi, dan data pelanggan. Data yang ditarik untuk kepentingan perencanaan produksi dan pengiriman produk, analisis pasar, dan analisis untuk program promosi. Selain untuk kegiatan tersebut, produsen juga akan mengatur sistem dan prosedur program promosi yang berkesinambungan melalui pemberitahuan, atau proposal-proposal yang dikirimkan.
Sistem hubungan antara distributor dan principal jelas dan dilindungi dengan undang-undang yang mengikat. Isi dari perjanjian itu bisa wilayah penjualan, harga dan diskon yang diberikan, jangka waktu pembayaran dari distributor ke produsen, tata cara retur barang minimal pengiriman barang, jaminan, jangka waktu selesai perjanjian kerja sama, serta lainnya. Isi dari surat perjanjian distribusian jelas mengatur kerja sama keduanya, win-win solution. Hanya dalam hal ini memang posisi principal sebagai pemilik barang lebih baik dibanding distributor. Namun, selama distributor bisa bekerja sesuai dengan keinginan principal maka distributor bisa bekerja sesuai dengan keinginan principal maka distributor bisa bertahan lama dengan kerja sama.

Oleh karena sistem yang dibangun sangat jelas maka tidak ada yang akan dirugikan, kecuali memang ada itikad yang kurang baik, entah principalnya atau distributornya. Namun umum perusahaan-perusahaan yang memiliki nama besar tidak akan sembarangan dalam kerja sama sebab ketika produsennya sewenang-wenang dalam memutuskan kerja sama, tidak menutup kemungkinan distributor melakukan gugtan terhadap principal. Kasus-kasus seperti ini sudah pernah terjadi dan dan nilai uang yang harus dikeluarkan oleh principal untuk mengganti komitmennya cukup besar, bisa meliaran rupiah. Oleh sebab itu, jika masih ada principal yang melakukan tindakan seperti ini, selain mulai tidak dipercaya oleh distributor, ia akan terkena beban yang akan digugat distributornya.


Sumber  : 1.Buku Peluang Bisnis Mendirikan Perusahaan Distributor

Ide Bisnis Travel


perjalanan

Salah satu peluang bisnis yang masih laku di Indonesia adalah travel agent. Travel agent dibutuhkan untuk memudahkan aktivitas banyak orang. Sebut saja untuk urusan bisnis.  Ya, bisa dikatakan bahwa travel agent adalah sebuah perusahaan jasa yang sudah dibutuhkan banyak orang untuk mempermudah urusannya, baik untuk pekerjaan atau hanya sekadar berlibur. Belum lagi kesibukan seseorang membuat mereka tak memiliki waktu untuk mengurus beberapa keperluan, seperti tiket penerbangan, surat perjalanan, dan penginapan, membuat peluang bisnis travel agent semakin besar. Namun, seperti yang ada ketahui bahwa sudah menjamurnya travel agent membuat Anda harus berpikir kreatif untuk mendirikan salah satu peluang bisnis ini.

Perjalanan Bagi orang yang sering berpergian, baik ke luar kota maupun luar negeri, keberadaan biro perjalanan sangatlah penting. Perusahaan jasa ini sangat dibutuhan untuk mengurusi berbagai keperluan transportasi, mulai dari keberangkatan hingga kepulangan. Biro perjalanan mengatur semua kebutuhan kepergian sehingga seseorang tak perlu bingung memilih maskapai penerbangan, mencari jadwal kereta api, menggunakan kapal laut, atau memilih rute bus. Mereka pun kerap memberikan pertimbangan, jenis transportasi mana lebih murah namun nyaman, lebih eksklusif dengan pelayana maksimal namun harga lebih tinggi, memberikan gambaran mengenai kondisi transportasi yang ada, dan lainnya. Ketika maskapai penerbangan atau transportasi lain sedang memberikan penawaran khusus, seperti paket perjalanan, biro perjalanan pun akan memberikan penawaran dan penjelasan serta gamblang mengenai kelebihan dari penawaran khusus ini.

Tidak hanya untuk yang sering berpergian, biro perjalanan pun sangat dibutuhkan bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan wisata ke berbagai daerah, baik di dalam maupun luar negeri. Ketika Anda ingin melakukan perjalanan wisata, ke Manado misalnya, ingin menginap selama lima hari, ingin mengunjungi objek-objek wisata seperti Taman Air Bunaken, menikmati wisata kuliner, mengunjungi objek wisata budaya, sulit bagi Anda untuk mengurus semuanya sendiri. Harus ada biro jasa yang berpengalaman menangani semua kebutuhan Anda, mulai dari transportasi antar pulau, transportasi di dalam kota, penginapan, makan, program, dan lainnya.

Biro perjalanan akan menguras semuanya sehingga perjalanan wisata Anda bisa sangat menyenangkan. Anda hanya membayar paket perjalanan kemudian menikmati liburan tanpa repot mengurus ini dan itu. Akan jauh berbeda jika Anda mengurus semua kebutuhan sendiri, mulai dari memilih maskapai penerbangan, booking penginapan dan transportasi dalam kota, bahkan menentukan objek wisata yang akan dikunjungi. Mungkin hal ini dapat menekan ongkos, tetapi Anda tidak bisa menikmati perjalanan wisata dengan nyaman karena harus memikirkan sendiri semua kebutuhan Anda.  Bagaimana dengan perjalanan keluar negri? Misalnya, perjalanan wisata ke Cina, mengunjungi beberapa objek wisata di Eropa, melakukan wisata religi seperti umrah, wisata sejarah seperti mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Timur Tengah, tur kebeberapa negara di Amerika, dan lainnya. Tentu, seseorang yang akan melakukan perjalanan wisata ini sangat membutuhkan jasa biro perjalanan yang memang sudah sangat berpengalaman menangani perjalanan wisata ke luar negri. Pengurusannya pun biasanya jauh lebih kompleks dan harus dipersiapkan jauh-jauh hari dibandingkan wisata di dalam negri. Hal ini karena banyak yang harus di urus, seperti paspor, izin mendapatkan visa, memilih maskapai yang bisa mencapai daerah wisata di sana karena tidak semua maskapai bisa digunakan, kontak dengan jasa transportasi di daerah yang bersangkutan, memilih menu makanan yang halal atau sesuai dengan lidah orang Indonesia, menjelaskan aturan-aturan yang berlaku di negara lain, masalah perbedaan bahasa, dan lainnya.  Beragam penjelasan tersebut, mungkin akan membuat Anda berpikir bahwa perusahaan jasa biro perjalanan begitu penting dan sangat dibutuhkan oleh mereka yang akan berpergian. Perusahaan ini akan mengurusi segala kebutuhan selama bepergian sehingga perjalanan menjadi jauh lebih mudah, nyaman dan menyenangkan. Bayangkan jika segala sesuatunyaharus diurus sendiri. Memang biaya bisa dikenakan lebih rendah, tetapi bukan mustahil perjalanan bisa menjadi berantakan. Banyak orang yang tidak mau memikirkan hal ini kecuali perjalanannya harus menyenangkan. Dengan demikian, perusahaan jasa biro perjalanan menjadi tempat untuk mendapatkan kenyamanannya selama di dalam perjalanan.

Pangsa pasar biro perjalanan semakin bersaing dan murah dengan tetap memperhatikan keamanan perjalanan. Tambahan pulan, saat ini pemerintah terus mengampanyekan tahun wisata bagi Indonesia, berbagai daerah pun berlomba-lomba mempromopsikan objek wisata di daerahnya dengan berbagai program-program menarik. Tentu hal ini membuat banyak masyarakat semakin tertarik untuk melakukan perjalanan wisata maupun perjalanan lain. Berikut ini adalah beberapa pangsa pasar yang bisa diraih oleh biro perjalanan jika Anda kelak membangun usaha ini.  Seperti yang di awal dikatakan bahwa fungsi sebuah travel agent bukan hanya untuk pekerjaan saja. Ada banyak sekali jenis travel agent, di antaranya adalah travel haji, umrah Haji, Umrah, Tour wisata domestic, Tour wisata mancanegara, Tiket pesawat domestic, Tiket pesawat internasional, Penukaran uang atau Money changer, voucher hotel dan reservasi hotel. Nah, ini yang harus Anda pilih. Apakah Anda hanya menawarkan rout wisata domestik, servasi hotel, sebagai travel agent haji dan umrah, atau malah semuanya.  Dalam mendirikan sebuah travel agent, ada 3 modal yang harus dimiliki. Pertama modal personal yang meliputi tentang karakteristik Anda. Modal kedua adalah modal nominal yang bisa dihitung, misalnya seperti modal tabungan, kendaraan, kantor/bangunan, hingga badan usaha resmi. Yang ketiga adalah modal dasar profesional seperti Anda memiliki banyak kenalan dalam bidang yang sama, memiliki jaringan yang kuat dan relasi yang luas, dan sebagainya. Modal-modal inilah yang dibutuhkan jika Anda mendirikan sebuah travel agent.   Travel agent bukan hanya mengurusi pekerjaan, tetapi juga apket tur liburan. Seperti di awal dikatakan bahwa travel agent saat ini bagai jamur di musim hujan. Anda harus berpikir kreatif untuk bisa menarik konsumen. Jika Anda memiliki paket tour, sebaiknya susun kegiatan wisata yang menarik agar konsumen tak bisa melupakan moment bahagia tersebut, pun agar konsumen tak merasa dirugikan dengan nominal yang sudah dia keluarkan untuk Anda.

Sumber  : Buku Rupiah Meriah Dari Bisnis Biro perjalanan, PPM

Pentingya Pengelolaan sumber daya manusia rumah sakit


sdm image

Untuk bisa memenangkan persaingan, maka organisasi/ perusahaan harus mempunyai keunggulan kompetitif dibanding perusahaan lain. Konsep inipun berlaku bagi rumah sakit. Dengan makin banyaknya rumah sakit-rumah sakit yang bermunculan, maka tentu saja tingkat persaingan semakin ketat. Kalau dulu kita ibaratkan, pasienlah yang membutuhkan rumah-sakit, tetapi sekarang ini, rumah sakitlah yang membutuhkan pasien. Nah, untuk bisa memenangkan pilihan pasien, maka rumah sakit harus mempunyai keunggulan dibanding rumah sakit lain.   Rumah sakit merupakan perusahaan pelayanan jasa, dimana produk yang dihasilkan sifatnya tidak berujud (intangible) dan berasal dari pemberi pelayanan tersebut yang dalam hal ini adalah petugas atau kita sebut SDM. SDM merupakan unsur penting baik dalam produksi maupun penyampaian jasa. SDM menjadi bagian diferensiasi yang mana perusahaan jasa menciptakan nilai tambah dan memperoleh keunggulan kompetitifnya. Sumber daya alat dan prasarana yang lain memungkinkan untuk ditiru dan juga dipunyai oleh rumah sakit lain, tetapi tidak demikian dengan SDM. Dan salah-satunya yaitu dengan pengelolaan sumber daya manusia.
Kegiatan manajemen sumber daya manusia, atau disebut juga manajemen ketenagaan di rumah sakit dapat meliputi berbagai proses, seperti penerimaan pegawai, penempatan pegawai, kompensasi kerja, pengembangan mutu dan karir pegawai serta akhirnya penghentian kerja dari rumah sakit. Koontz H dan Weirick H dalam buku Essentials of management (1990) menyebutkan bahwa ruang lingkup manajemen ketenaga kerjaan meliputi:
  • analisis kini dan masa datang tentang kebutuhan tenaga, recruitment, seleksi, penempatan yang sesuai (placement), promosi, separation, atau pensiun/pemutusan hubungan kerja, untuk menjalankan proses ini dengan baik diperlukan kegiatan apparaisal, strategi pengembangan karir serta pendidikan dan latihan.  Sloane A.A dalam buku Personnel Managing Human Resources (1983) menulis ruang lingkup manajemen ketenagaan ini mulai dari perencanaan, seleksi pelatihan, pengembangan, evaluasi, gaji dan kompensasi lain, disiplin, serta masa pensiun. Rowland dan Rowland dalam buku Hospital Administration Handbook (1984) membagi ruang lingkup ini lebih luas lagi mulai dari komunikasi, rekruitmen, penanganan karyawan bermasalah, motivasi, absensi absensi dan pindah kerja, disiplin, gaji, penilaian kinerja, pensiun dan masalah, produktivitas, serta pembahasan tentang serikat pekerja.  Hellriegel dan Slocum dalam buku Managemen (1992) menyebutkan ruang lingkup manajemen sumber daya manusia meliputi, proses staffing, perencanaan SDM, recruitment, seleksi orientasi, kompensasi, penilaian kinerja, pelatihan serta pengembangan. Dalam hal ini, staffing meliputi 6 proses yaitu (1) perencanaan dan peramalan kebutuh SDM, (2) recruitment, (3) seleksi, (4) orientasi, (5) kepindahan, (6) berhenti bekerja. Sementara itu perencanaan sumber daya manusia meliputi skill inventory adalah suatu data rinci setiap karyawan, termasuk pendidikan, pelatihan, pengalaman, lama bekerja, posisi kerja sekarang dan gajinya serta gambaran demografiklain seperti umum, gender, tas, dan status pernikahan. Job analisis atau analisis jabatanadalah uraian dari tugas dan tanggung jawab dari jenis pekerjaan tertentu, serta karakteristik pribadi (pengetahuan dan keterampilan) yang dibutuhkan untuk menduduki jabatan itu dan keterampilan) yang dibutuhkan untuk menduduki jabatan itu dan berprestasi optimal. Di pihak lain, job description atau deskripsi kerja adalah gambaran rinci dari tugas dan tanggung jawan suatu jabatan tertentu. Job specification adalah hal lain lagi yang berisi daftar karakteristik personal, kemampuan, dan pengalaman yang dibutuhkan oleh karyawan untuk melakukan pekerjaan tugas, dan mengembangkan tanggung jawab tertentu. Replacement chart adalah suatu diagram yang menggambarkan seluruh jabatan di organisasi, siapa yang menjabat sekarang ini dan siapa yang potensial untuk menggantikannya. Tentu saja data ini bersifat rahasia, dan pada dasarnya bersifat peramalan sederhana tentang kebutuhan manajemen sumber daya manusia dan ketersediaan SDM yang ada di rumah sakit. Sementara itu, expert forecast adalah peramalan yang dibuat para ahli dengan beberapa teknik tertentu, seperti misalnya 3 step Delphi technique, dan lain-lain. Peramalan para ahli ini biasanya berdasar pada beberapa asumsi, seperti kemungkinan perkembangan organisasi dan kemungkinan unemployment rate.
Griffith J.R. dalam buku the well managed Community Hospital (1987) menyatakan bahwa kegiatan manajemen sumber daya manusia di rumah sakit meliputi perencanaan, maintenance, kompensasi dan mengatasi masalah hukum sehubungan dengan tenaga kerja. Kegiatan dalam perencanaan meliputi mengantisipasi jumlah dan jenis pekerjaan yang dibutuhkan, jadwal waktu untuk recruitment, retraining dan pemutusan hubungan kerja bila dibutuhkan, gaji dan kompensasi yang akan diberikan dikaitkan dengan kondisi sosial-ekonomi yang ada serta berbagaikemungkinan perubahan dalam kebijakan kesehatan. Tugas dalam maintenance meliputi recruitment dan seleksi, pelayanan kepada karyawan, keselamatan dan kesehatan kerja serta tugas-tugas administratif. Kegiatan di bidang kompensasi meliputi administrasi penilai gaji dan imbalan lainnya, termasuk persiapan untuk pensiun. Sementara itu, dalam hal masalah hukum maka pihak manajemen sumber daya manusia harus menguasai peraturan perundangan yang ada, membina hubungan dengan serikat karyawan serta melakukan negosiasi dan penandatanganan kontrak kerja karyawan. Penilaian keberhasilan manajemen sumber daya manusia di rumah sakit harusnya dinilai berdasar keluaran data kepegawaiannya, habisnya biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan SDM, hubungan biaya yang dikeluarkan dengan keuntungan yang diterima, efisiensi SDM, serta mutu SDM yang ada.

Seluruh kegiatan ini tentu bukan semata-mata merupakan tanggung jawab bagian personalia saja. Untuk rumah sakit pemerintah tipe B pendidikan misalnya, berdasar SK Menteri Kesehatan RI. No. 983/Menkes/SK/XI/1992 tentang pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum memang telah ditetapkan adanya subbagian kepegawaian yang berada di bawah Bagian Sekretariat. Bagian Sekretariat. Bagian Sekretariat ini ada di bawah Wakil Direktur Umum dan Keuangan Subbagia Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan analis kebutuhan pegawai, pengadaan pegawai, mutasi pegawai, tata usaha kepegawaian, kesejahteraan pegawai, analisis jabatan, analis organisasi dan ketatalaksanaan.  Di pihak lain, dalam struktur organisasi sesuai SK Menteri Kesehatan di atas, juga terdapat seksi ketenagaan dan pengembangan mutu pelayanan medis, seksi ketenagaan dan pengembangan mutu penunjang medik, serta seksi profesi keperawatan. Semua seksi ini pada dasarnya juga mengurus keberadaan dan mutu tenaga di rumah sakit. Khusus untuk dokter, salah satu tugas Komite Medik pada rumah sakit umum di Indonesia juga dibidang ketenagaan, yaitu membantu direktur dalam menyusun standar pelayanan dan memantau pelaksanaannya, melaksanakan pembinaan etika profesi dan mengatur kewenangan profesi. Jelaslah bahwa di rumah sakit ada berbagai pihak yang sehari-hari berhubungan langsung dengan masalah manajemen ketenagaan yang sangat penting ini.

Website penyedia pelatih olahraga


coaching-clipart-soccercoach



Seperti kebanyakan orang, studi ini menemukan atlet menerima arahan moral yang awal dari orang tua mereka. Namun sebagai atlet menjadi lebih terlibat dalam olahraga, pelatih menjadi sumber yang paling penting dari bimbingan moral. Ini mungkin karena atlet mengagumi dan mempercayai pelatih mereka. Ini juga mungkin karena pelatih memiliki kekuatan yang signifikan untuk menegakkan standar mereka, jika hanya dengan “benching” pemain yang tidak mematuhi aturan.

Kondisi saat ini perkembangan pelatih yang ada di Indonesia saat ini cukup pesat, dan banyak mantan pemain profesional yang memiliki potensi untuk menjadi pelatih.  Para pelatih tersebut ada yang kehilangan pekerjaan karena gagal meraih target atau karena kontraknya tidak diperpanjang.  Pelatih-pelatih senior ini ada yang masih menunggu tawaran pekerjaan ada juga yang sedang mempertimbangkan untuk mengakhiri kariernya dan menikmati hidup di luar sepak bola.  Pelatih yang tidak mendapatkan pekerjaan disebabkan kurangnya lapangan pekerjaan bagi para pelatih sedangkan saat ini, para pelatih di Indonesia dinilai sudah memiliki kualitas dan kemampuan yang jauh lebih baik dilihat dari cara mengajar. Saat ini cukup banyak masyakrakat yang menginginkan gaya hidup yang lebih sehat sehat dan lebih baik. Mereka mulai mengatur pola makan serta berolahraga dengan rutin.  Maka tak heran jika masyarakat mulai membutuhkan jasa pelatih yang dapat mendukung gaya hidup mereka. Perkembangan jasa penyedia pelatih kini sangat membantu dengan adanya teknologi informasi yang sangat mendukung. Banyak media sosial yang dapat dijadikan sebagai sarana memasarkan jasa pelatih. Dengan adanya kemudahan teknologi informasi ini, para pelatih yang belum memiliki pekerjaan namun memiliki potensi dibidangnya dapat menemukan pekerjaan yang sesuai. Oleh karena itu, kami terdorong untuk membuat sebuah website yang dapat membantu masyarakat serta para pelatih untuk mencapai tujuan mereka.




ide bisnis website ini yang dirancang khusus untuk para pelatih yang ingin menyalurkan bakat dan kemampuan mereka dan belum memiliki pekerjaan. Selain itu, website ini diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan pelatih olahraga untuk menunjang gaya hidup mereka. Website ini nantinya memudahkan konsumen untuk mencari pelatih sesuai dengan bidang olahraga yang diinginkan. Serta dengan harga yang bervariasi sesuai dengan budget konsumen. ODimana website ini akan dapat melakukan pemilihan pelatih sesuai keinginan serta melihat referensi mengenai pelatih yang memiliki standar kualifikasi terunggul. Selain itu, konsumen juga dapat merencanakan terlebih dahulu mengenai budget yang akan di keluarkan berdasarkan harga yang ditampilkan pada website. Adapun harga yang dapat dipilih berdasarkan harga terendah sampai harga tertinggi ataupun sebaliknya. Dengan adanya kegunaan ini, diharapkan dapat memberikan informasi yang aman dan terpercaya untuk para pelanggan.

Ide Foto Copy dan Print Out secara online


Image result for print out dan foto copy software

Kegiatan foto copy dan juga print merupakan kegiatan yang seringkali dilakukan sehari-hari oleh pelajar, mahasiswa, karyawan atau pengusaha. Tidak jarang mereka lupa atau bahkan tidak sempat untuk melakukan itu dikarenakan tugas dan pekerjaan mereka yang begitu banyak. Sehingga, terkadang mereka harus keluar untuk mencari tempat foto copy terdekat untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan mereka, akibatnya waktu mereka menjadi terbuang dan pekerjaan lain menjadi tertunda, tidak efisien dan efektif.
Disamping itu ada peluang tingginya pengguna smartphone saat ini memungkinkan para pelanggan memanfaatkan kemudahan teknologi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal-hal sederhana yang dulunya masih dilakukan secara konvensional, saat ini semua bisa dipesan secara online. Saat ini kebanyakan orang tidak dapat memisahkan diri dari smart phone mereka. Jika tugas atau pekerjaan mereka dapat mereka selesaikan hanya dengan menggunakan smart phone tentu saja mereka akan sangat memanfaatkan hal tersebut. Oleh sebab itu, aplikasi foto copy dan print berbasis online dapat membantu mereka mengatasi permasalahan tersebut. Dengan adanya aplikasi ini, berharap pekerjaan mereka dapat menjadi lebih efisien dan juga efektif.

Ide aplikasi ini menyediakan jasa print dan fotocopy online. Customer hanya perlu download aplikasi yang tersedia di Play Store maupun App Store pada smart phone mereka. Dalam aplikasi ini, customer dapat memilihkan menggunakan jasa print atau foto copy atau bahkan keduanya dengan hanya klik menu yang tersedia pada aplikasi tersebut. File atau data yang akan difotocopy atau print kemudian dikirim melalui aplikasi tersebut Mereka juga diberikan pilihan akan melakukan transaksi pembayaran melalui aplikasi tersebut ataupun secara langsung.

Ide Bisnis aplikasi dan website berbagi antar sesama


Image result for donasi antar sesama

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin Indonesia 28,01 juta atau 10,86 persen pada Maret 2016.  Sehingga dari informasi tersebut kami ingin berupaya mengatasi masalah tersebut.  Ide bisnis aplikasi dan website ini merupakan sarana untuk beramal yang memberikan kemudahan dan langsung ke target donasi baik perorangan atau lembaga dengan di dasari aplikasi dan website yang akan menghubungkan langsung dari pihak pendonasi dengan pihak yang akan di donasikan dengan dasar murni menolong sesama.  Jadi website dan aplikasi ini akan dibuat semudah mungkin untuk si donatur agar saat donatur ingin mendonasi mereka tinggal memasukan nominalnya dan akan langsung kita berikan ke target kita yaitu orang-orang yang membutuhkan misal anak jalanan, korban bencana alam atau sebuah lembaga sosial.  Aplikasi ini akan memberikan deskripsi yang spesifik tentang apa saja yang di butuhkan oleh target donasi kita sehingga amal yang donatur berikan akan sangat berguna untuk kelangsungan hidup orang-orang yang membutuhkan itu.  Contohnya kita akan mengkonversikan donasi menjadi makanan kepada korban becana alam yang kekurangan makanan dan kita akan membujuk anak jalanan untuk menjadi orang yang lebih berguna untuk komunitas dengan cara membiayai mereka untuk bersekolah baik sekolah pendidikan maupun keterampilan.

Pentingnya melakukan Studi Kelayakan Bisnis


Hasil gambar untuk studi kelayakan bisnis

Pernahkah terbesit pertanyaan mengapa harus mempelajari studi kelayakan dalam benak anda? Terutama bagi anda yang akan memulai bisnis. Studi kelayakan biasanya dilakukan ketika sebelum memulai bisnis. Bagi anda yang mempelajari ilmu manajemen, studi kelayakan bisnis akan menjadi salah satu materi yang penting untuk dipelajari. Telah banyak dibahas mengenai ragam usaha yang bisa dijadikan pilihan dalam memulai suatu usaha. Tetapi hal yang penting bukan hanya mengenai jenis usaha saja, melainkan juga soal teknis pelaksanaannya. Maka dari itu studi kelayakan menjadi salah satu sarana untuk mengetahui teknis dari pelaksanaan sebuah usaha.

Kondisi lingkungan yang sangat dinamis dan intensitas persaingan yang semakin ketat membuat seorang pengusaha tidak cukup hanya mengandalkan pengalaman dan intuisi saja dalam memulai usahanya. Seorang pengusaha dituntut untuk melakukan studi kelayakan terhadap ide bisnis yang akan di jalankan agar tidak terjadi ketelanjuran investasi di kemudian hari. Selain itu, sebelum sebuah ide bisnis dijalankan, beberapa pihak selain pelaku bisnis juga membutuhkan studi kelayakan dengan berbagai kepentingannya.  Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang bertujuan untuk memutuskan apakah sebuah ide bisnis layak untuk dilaksanakan atau tidak. Sebuah ide bisnis dinyatakan layak untuk dilaksanakan jika ide tersebut dapat mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi semua pihak(stake holder) dibandingkan dampak negatif yang ditimbulkan.

Subagyo (2005) menyatakan bahwa studi kelayakan adalah penelitian yang mendalam terhadap suatu ide bisnis tentang layak atau tidaknya ide tersebut untuk dilaksanakan. Sedangkan pengertian studi kelayakan bisnis menurut Wikipedia (diakses, 2009) adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek, baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, pasar dan pemasaran, teknis dan teknologi, sampai dengan aspek manajemen dan keuangan, yang digunakan sebagai dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan, ditunda, atau bahkan tidak dijalankan.

Pengertian studi kelayakan bisnis dengan rencana bisnis sering kali membingungkan. Hal ini karena hak studi kelayakan bisnis maupun rencana bisnis menganalisis beberapa aspek yang sama, yaitu aspek hukum, lingkungan, pasar dan pemasaran, teknis dan teknologi, manajemendan sumber daya manusia, maupun aspek keuangan. Selain itu, baik studi kelayakan bisnis maupun rencana bisnis mempunyai fungsi membantu pengambilan keputusan bisnis.
Rencana bisnis atau business plan adalah dokumen tertulis yang mendeskripsi masa depan bisnis yang akan dimulai. Rencana ini meliputi apa, bagaimana, siapa, kapan dan mengapa sebuah bisnis dijalankan. Business plan pada umumnya terdiri dari (1) tujuan bisnis, (2) strategi yang digunakan untuk mencapainya, (3) masalah potensial yang kira-kira akan dihadapi dan cara mengatasinya, (4) struktur organisasi (termasuk jabatan dan tanggung jawab), (5) jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan, dan (5) modal yang diperlukan untuk membiayai perusahaan dan bagaimana mempertahankannya sampai mencapai Break Event Point (BEP).

Rencana bisnis biasanya digunakan oleh wiraswastawan yang sedang mencari calon investor untuk menyampaikan visi mereka kepada calon investor. Rencana bisnis juga sering kali digunakan oleh perusahaan untuk menarik karyawan penting, prospek bisnis baru, berhubungan dengan pemasok, atau bahkan hanya untuk diberikan kepada siapa pun agar mereka lebih mengerti bagaimana mengelola perusahaan lebih baik.
Setiap bisnis memerlukan adanya studi kelayakan pada saat memulai usahanya meskipun dengan intensitas yang berbeda-beda. Intensitas pada penyusunan studi kelayakan bisnis tergantung pada beberapa hal berikut.
  1. Besar kecilnya dampak yang dapat ditimbulkan. Semakin besar dampak yang dapat ditimbulkan dari ide bisnis yang akan dijalankan. Semakin tinggi kecermatan yang diperlukan dalam menyusun studi kelayakan bisnis.sebaliknya, semakin kecil dampak yang dapat ditimbulkan dari ide bisnis yang akan dijalankan, semakin rendah tuntutan akan kecermatan dalam menyusun studi kelayakan. contoh: Studi kelayakan yang dilakukan untuk pembangunan Pembangkit listrik Tenaga Nuklir(PLTN) dengan tingkat resiko yang tinggi memerlukan studi kelayakan yang jauh lebih cermat dibandingkan dengan studi kelayakan pembangunan bendungan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan tingkat risiko yang lebih rendah.
  2. Besar kecilnya tingkat kepastian bisnis. Semakin besar tingkat kepastian suatu bisnis, semakin tinggi intensitas dalam menyusun studi kelayakan bisnis. Sebaiknya, semakin kecil tingkat ketidak pastian bisnis.semakin rendah intensitas dalam menyusun studi kelayakan. Contoh : Studi kelayakan bisnis pada industri yang memiliki banyak pesaing, selera pasar yang senantiasa berubah, dan teknologi yang senantiasa berkembang (misal bisnis komputer) memerlukan studi kelayakan yang lebih mendalam dibandingkan dengan studi kelayakan pada bisnis dengan jumlah pesaing yang sedikit, selera pasar tidak mengalami perubahan yang berarti, dan teknologi yang berkembang lambat (misal bisnis kuliner)
  3. Banyak-sedikitnya investasi yang diperlukan untuk melaksanakan suatu bisnis. Semakin besar nilai investasi yang ditanamkan pada suatu bisnis, semakin tinggi kecermatan yang di perlukan dalam menyusun studi kelayakan bisnis. Sebaliknya, semakin kecil investasi yang ditanamkan, semakin sederhana studi kelayakan yang dilakukan. Contoh: Studi kelayakan yang dilakukan untuk ide bisnis pendirian usaha warung bakso dengan nilai investasi hanya sebesar Rp. 5.000.000 jauh lebih sederhana dibandingkan dengan studi kelayakan yang dilakukan untuk ide bisnis pendirian rumah makan dengan nilai investasi sebesar 500.000.000.
Studi kelayakan bisnis tidak hanya diperlukan oleh pemrakarsa bisnis atau pelaku bisnis, tetapi juga diperlukan oleh beberapa pihak lain. Berikut pihak-pihak yang membutuhkan studi kelayakan dengan berbagai kepentingan.
  1. Pelaku bisnis/manajemen perusahaan. Pihak pelaku bisnis/manajemen perusahaan memerlukan studi kelayakan sebagai dasar dalam mengambil keputusan untuk melanjutkan ide bisnis atau tidak. Jikaberdasarkan hasilstudi kelayakan suatu ide bisnis dinyatakan layak dilaksanakan maka perilaku bisnis/manajemen akan menjalankan ide bisnis tersebut untuk mengembangkan usahanya.
  2. Investor. Pihak investor memerlukan studi kelayakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan. apakah akan ikut menanamkan modal pada suatu bisnis atau tidak. Jika berdasarkan hasil studi kelayakan suatu ide bisnis dinyatakan layak dilaksanakan maka investor akan menanamkan modalnya dengan harapan memperoleh keuntungan dari investasi yang ditanamkan, demikian pula sebaliknya.
  3. Kreditor. Pihak kreditor memerlukan studi kelayakan sebagai salah satu dasar dalam mengambil keputusan, apakah akan memberikan kredit pada suatu bisnis yang diusulkan atau tidak. Jika berdasarkan hasil studi kelayakan suatu ide bisnis dinyatakan layak dilaksanakan maka kreditor akan memberikan kredit dengan harapan akan memperoleh keuntungan berupa bunga, demikian pula sebaliknya.
  4. Pemerintah. Pihak pemerintah memerlukan studi kelayakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan, apakah memberikan izin terhadap suatu bisnis atau tidak. Jika berdasarkan hasil studi kelayakan suatu ide bisnis dinyatakan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memberikan kesempatan kerja, mengoptimalkan sumber daya yang ada, dan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) maka pemerintah akan memberikan izin. sebaliknya, jika suatu bisnis memiliki dampak negatif yang lebih besar dibandingkan manfaatnya maka pemerintah tidak akan memberikan izin atas ide bisnis yang diajukan.
  5. Masyarakat. Masyarakat memerlukan kelayakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan, apakah mendukung suatu bisnis atau tidak. Jika berdasarkan hasil studi kelayakan suatu ide bisnis dinyatakan akan memberikan dampak positif yang lebih besar terhadap masyarakat dibandingkan dampak negatifnya maka masyarakat akan mendukung ide bisnis tersebut. Namun, jika studi kelayakan menyatakan bahwa suatu ide bisnis akan memberikan dampak negatif yang lebih besar terhadap masyarakat dibandingkan dampak positifnya maka masyarakat akan menolak ide bisnis tersebut.

Referensi  : Buku Studi Kelayakan Bisnis

Aspek Lingkungan dalam studi kelayakan bisnis


lingkungan eksternal

Suatu kegiatan bisnis pasti melibatkan banyak pihak yang memiliki berbagai kepentingan yang berbeda, seperti para investor selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan. Investor berkepentingan untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dan lain-lain. Sehingga lingkungan bisnis tersebut sangat mempengaruhi keberadaan bisnis.  Lingkungan tempat bisnis akan dijalankan harus dianalisis dengan cermat. Hal ini di sebabkan lingkungan di satu sisi dapat menjadi peluang dari bisnis yang akan dijalankan, namun di sisi lain lingkungan juga dapat menjadi ancaman bagi perkembangan bisnis. Keberadaan bisnis dapat berpengaruh terhadap lingkungan, baik lingkungan masyarakat maupun lingkungan ekologi tempat bisnis akan dijalankan.

Suatu bisnis dapat menimbulkan berbagai aktifitas sehingga menimbulkan dampak bagi lingkungan di sekitar lokasi bisnis. Perubahan kehidupan masyarakat sebagai akibat dari adanya aktivitas bisnis dapat berupa semakin ramainya lokasi di sekitar lokasi bisnis, timbulnya kerawanan sosial, timbulnya penyakit masyarakat, juga perubahan gaya hidup sebagai akibat masuknya tenaga kerja dari luar daerah. Sedangkan dampak terhadap kehidupan ekononmi dapat berupa penyerapan tenaga kerja, peningkatan kesejahteraan masyarakat, atau bahkan tergusurnya bisnis yang selama ini telah berjalan di masyarakat. Sementara itu, dampak bagi lingkungan ekologi dapat berupa polusi, baik polusi udara, tanah, air, maupun suara. Semua dampak terhadap pelestarian lingkungan harus dianalisis dengan cermat, apalagi sekarang ini tuntutan terhadap pelestarian lingkungan semakin kuat dengan adanya isu global warming dan bisnis berorientasi sosial kemasyarakatan. Perubahan kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi dalam masyarakat menimbulkan gesekan antara masyarakat di sekitar dengan pelaku bisnis, maupun di antara anggota masyarakat sendiri. Masyarakat yang akan memperoleh dampak positif akan mendukung keberadaan bisnis yang akan dilaksanakan. Sebaliknya masyarakat yang merasa dampak negatif dari keberadaan bisnis lebih besar dari dampak positinya akan menolak keberadaan bisnis tersebut. Kesalahan dalam analisis lingkungan akan menyebabkan dampak negatif yang sangat luas sehingga dapat mendorong beberapa pihak untuk melakukan penghentian aktivitas bisnis.Oleh karena itu, analisis pada aspek lingkungan perlu dilakukan agar bisnis yang akan dilaksanakan tidak mengalami kegagalan di kemudian hari karena masalah tersebut.  Analis aspek lingkungan tidak hanya membahas tentang kesesuaian lingkungan dengan bisnis yang akan dijalankan, tetapi juga membahas tentang dampak bisnis terhadap lingkungan serta pengaruh perubahan lingkungan yang akan datang terhadap bisnis. Oleh karena itu, analisis pada aspek lingkungan memerlukan kemampuan analisis yang lebih komprehensif. Analisis kesesuaian lingkungan bertujuan untuk menganalisis apakah kondisi lingkungan mendukung untuk menjalankan suatu ide bisnis atau tidak, sedangkan analisis dampak positif yang lebih besar dibandingkan dengan dampak negatifnya atau tidak. Selain itu analisis lingkungan juga menganalisis tingkat kemampuan perusahaan dalam mengantisipasi dan meminimalkan dampak negatif yang mungkin muncul.

Lingkungan memiliki pengertian yang sangat luas sehingga analis aspek lingkungan dalam studi kelayakan bisnis dapat dibagi menjadi beberapa ruang lingkup lingkungan. Meskipun aspek lingkungan terdiri dari beberapa ruang lingkup, namun dalam praktiknya tidak semua ruang lingkup pada lingkungan bisnis harus dianalisis secara mendalam. Ketajaman dan keluasan analisis pada aspek lingkungan sangat tergantung pada kebutuhan intensitas studi kelayakan yang ditentukan oleh besarnya investasi, tingkat kepastian bisnis, dan dampak yang dapat di timbulkan dari bisnis tersebut. Beberapa ruang lingkup yang terdapat dalam lingkungan bisnis adalah sebagai berikut.
  • Lingkungan operasional Merupakan lingkungan yang paling dekat dengan aktivitas perusahaan. Lingkungan operasional perusahaan meliputi pesaing, kreditor, pelanggan, pemasok, dan pegawai.
  • Lingkungan industri merupakan lingkungan yang meliputi kelompok yang memproduksi produk atau jasa yang sama atau barang pengganti yang dekat. Lima faktor persaingan dalam lingkungan industri yang dikemukakan (Porter, 1985), yaitu masuknya pendatang baru, ancaman produk substitusi, daya tawar-menawar pembeli, daya tawar menawar pemasok, dan persaingan di antara para pesaing yang ada.
  • Lingkungan jauh mencakup faktor-faktor yang bersumber dari luar operasional perusahaan. Lingkungan jauh meliputi lingkungan ekonomi, sosial, politik, teknologi, ekologi, dan global.
Analisis aspek lingkungan dilakukan untuk menjawab pertanyaan “Apakah lingkungan setempat sesuai dengan ide bisnis yang akan dijalankan dan apakah manfaat bisnis bagi lingkungan lebih besar dibandingkan dampak negatifnya? ” Suatu ide bisnis dinyatakan layak berdasarkan aspek lingkungan jika kondisi lingkungan sesuai dengan kebutuhan ide bisnis dan ide bisnis tersebut mampu memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dampak negatifnya di wilayah tersebut. Secara spesifik analisis aspek lingkungan dalam studi kelayakan bertujuan untuk:
  • Menganalisis kondisi lingkungan operasional yang terdiri dari pesaing, pemasok, pelanggan, kreditor, dan pegawai untuk memperoleh jawaban apakah kondisi lingkungan operasional memungkinkan untuk menjalankan suatu ide bisnis.
  • Menganalisis kondisi lingkungan industri yang terdiri dari persaingan antar perusahaan, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, barang substitusi, dan hambatan masuk untuk memperoleh jawaban apakah kondisi lingkungan industri memungkinkan atau tidak untuk menjalankan suatu ide bisnis
  • Menganalisis kondisi lingkungan jauh yang terdiri dari lingkungan ekonomi, sosial, politik, teknologi, dan global untuk memperoleh jawaban apakah kondisi lingkungan jauh memungkinkan atau tidak untuk menjalankan suatu ide bisnis.
  • Menganalisis dampak positif maupun dampak negatif bisnis terhadap lingkungan, baik lingkungan operasional, lingkungan industri, maupun lingkungan jauh.
  • Menganalisis usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif bisnis terhadap lingkungan, baik lingkungan operasional, lingkungan industri, maupun lingkungan jauh.
Referensi  : Buku Studi Kelayakan Bisnis

Aspek Pasar Dan Pemasaran dalam bisnis


Image result for aspek pasar

Aspek pasar merupakan salah satu aspek yang berkenaan mengenai kondisi pasar dari bidang usaha yang di jalankan, dan merupakan urutan pertama bila akan menyusun suatu laporan Studi Kelayakan Bisnis. Analis aspek pasar dan pemasaran memegang peranan yang sangat penting sebelum memulai bisnis karena sumber pendapatan utama perusahaan berasal dari penjualan produk yang dihasilkan. Analisis aspek pasar menganalisis jenis produk yang akan diproduksi, banyaknya produk yang diminta oleh konsumen, serta menganalisis banyaknya produk yang ditawarkan oleh pesaing. Sedangkan analisis aspek pemasaran menganalisis cara atau strategi agar produk yang dihasilkan dapat sampai ke konsumen dengan lebih efisien dibandingkan pesaing.

Aspek pasar harus menganut falsafah bisnis “jangan menjual produk yang dapat kamu buat, tapi buatlah produk yang dapat kamu jual”. Falsafah tersebut menunjukan bahwa untuk memproduksi produk harus melihat potensi pasarnya terlebih dulu, tidak asal membuat produk, kemudian memasarkan dengan berbagai upaya. Dengan kata lain, pelaku usaha harus menerapkan konsep pemasaran. bukan konsep produk maupun konsep produksi. Kesalahan dalam mengukur potensi pasar seringkali menjadi penyebab kegagalan bisnis. Oleh karena itu, sebelum ide bisnis dilaksanakan harus dilakukan analisis secara mendalam terhadap aspek pasar dan pemasaran agar kemudian hari ide bisnis yang akan dilaksanakan tidak gagal karena produk tidak laku di pasar karena jumlah permintaan yang terlalu kecil atau kalah bersaing dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan lain, atau jumlah pemasok tidak mencukupi untuk menghasilkan produk pada skala produksi tertentu. Selain itu, aspek pasar juga menganalisis kemampuan perusahaan untuk mendapatkan bahan yang diperlukan untuk proses produksi. Persaingan tidak hanya terjadi dalam hal bagaimana menjual produk, tetapi juga persaingan dengan perusahaan lain untuk mendapat bahan mentah/bahan baku. Jumlah produk yang diminta harus berada dalam volume yang cukup untuk menghasilkan keuntungan, sedangkan jumlah pasokan harus mampu memenuhi kebutuhan perusahaan untuk menghasilkan produk pada skala produksi yang menguntungkan.

Aspek pemasaran menganalisis apakah produk yang dihasilkan dapat memberikan nilai lebih tinggi kepada pelanggan dibandingkan produk pesaing. Jika produk yang dihasilkan dan dibutuhkan dan dibutuhkan oleh konsumen dalam jumlah yang besar, tetapi harga lebih tinggi, kualitas tidak lebih baik dibandingkan dengan produk pesaing, dan tidak mudah didapatkan oleh konsumen maka produk yang di hasilkan tersebut akan ditinggalkan oleh pelanggan.  Analisis aspek dilakukan untuk menjawab pertanyaan “Apakah bisnis yang akan dijalankan dapat menghasilkan produk yang dapat diterima pasar dengan tingkat penjualan yang menguntungkan?” Suatu ide bisnis dinyatakan layak berdasarkan aspek pasar dan pemasaran jika ide bisnis tersebut dapat menghasilkan produk yang dapat diterima pasar ( dibutuhkan dan diinginkan oleh calon konsumen) dengan tingkat penjualan yang menguntungkan. Secara spesifik analisis aspek pasar dan pemasaran dalam studi kelayakan bertujuan untuk:
  • Menganalis permintaan atas produk yang akan dihasilkan
  • Menganalisis penawaran atas produk sejenis
  • Menganalisis ketersediaan rekanan atas pemasok faktor produksi yang dibutuhkan
  • Menganalisis ketepatan strategi pemasaran yang akan digunakan
Ketika kita membahas tentang pemasaran, kita tidak bisa lepas dari bauran pemasaran atau marketing mix. Bauran pemasaran merupakan kombinasi dan empat variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran yang dapat dikendalikan oleh perusahaan. Variabel-variabel tersebut dapat dikelompokan menjadi empat kelompok utama yang dikenal dengan 4p, yaitu (1) Produk (produk), (2) Price (harga), (3) Promotion (promosi) dan (4) Place (tempat/distribusi).
  • Product (produk) adalah suatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Sedangkan menurut Swasta (1984) produk adalah suatu sifat yang kompleks, baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga prestise perusahaan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya. Produk yang dapat ditawarkan kepasar dapat berupa barang dan jasa.
Berdasarkan tujuan pemakaiannya, barang dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu barang konsumsi dan barang industri. Barang konsumsi adalah barang yang dibeli dengan tujuan untuk langsung dikonsumsikan, sedangkan barang industri adalah barang yang dibeli dengan tujuan untuk diproses lagi untuk kepentingan industri. Barang konsumsi dibagi menjadi tiga golongan berikut.
  • Barang konvenien adalah barang yang mudah pemakaiannya, dapat ditemukan di banyak tempat, dan tersedia setiap waktu. Contoh: Pasta gigi, permen, sabun, sampo dan sejenisnya.
  • Barang shopping adalah barang yang proses membelinya harus dengan mencari terlebih dahulu (tidak semudah barang konvenien) dan proses pembeliannya memerlukan pertimbangan yang matang dengan mempertimbangkan kualitas, harga, kemasan, dan sebagainya.

Sumber  : Buku studi Kelayakan Bisnis


Laporan Rugi Laba

Laporan laba rugi entitas rumah sakit dapat disajikan secara berjenjang (multiple step) atau single step. Setiap metode tersebut mempunyai manfaat yang berbeda bagi setia entitas rumah sakit. Pedoman ini memberikan kebebasan kepada entitas rumah sakit untuk memilih salah satu dari dua metode tersebut atas dasar pertimbangan kemampuannya dalam menyajikan elemen-elemen laporan laba rugi secara wajar.
Laporan laba rugi yang disajikan secara berjenjang menyajikan beban berdasarkan fungsinya sebagai bagian dari harga pokok, kegiatan distribusi atau administrasi. Penyajian dengan metode ini memberikan informasi yang lebih relevan kepada pengguna laporan keuangan. Namun demikian, di sisi lain alokasi biaya ke masing-masing fungsi merupakan proses arbitrase dan membutuhkan banyak pertimbangan. 

Laporan laba rugi yang disajikan secara single step menyajikan beban berdasarkan sifatnya (contoh: gaji, upah, pembelian bahan baku, dan transportasi) dan tidak dialokasikan menurut berbagai fungsi dalam entitas tersebut serta lebih memiliki kemampuan untuk memprediksi arus kas masa depan.
Dalam bagian ini, sistematika pembahasan akan menggunakan laporan laba rugi dengan metode fungsional (multiple step). Sedangkan laporan laba rugi dengan metode pengklasifikasian beban berdasarkan sifatnya (single step) hanya akan ditampilkan dalam ilustrasi pada bagian ini.
  • Definisi
  1. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus masuk?penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan aktiva bersih yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
  2. Pendapatan (revenues) adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas rumah sakit perjan selama suatu periode, bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan aktiva bersih yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
  3. Pendapatan operasional pelayanan pasien adalah pendapatan yang diperoleh dari kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan yang diberikan kepada pasien.
  4. Pendapatan operasional pelayanan pasien bersih adalah pendapatan operasional pelayanan pasien kotor setelah dikurangi dengan pengurang pendapatan operasional pelayanan pasien.
  5. Aktiva kontinjensi adalah aktiva potensi yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali perusahaan.
  • Dasar Pengaturan
  1. Perusahaan harus menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas. (PSAK ! paragraf 19)
  2. Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi kalau kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Ini berarti pengakuan penghasilan terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban. (KDPPLK paragraf 92)
  3. Pendapatan harus di ukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. (PSAK 23 paragraf 37)
  4. Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi: (1) Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan telah memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli: (2) perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual: (3) jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal: (4) besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada perusahaan tersebut: dan (5) biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal. (PSAK 23 paragraf 38)
  5. Bila hasil suatu transaksi yang meliputi penjualan jasa dapat diestimasi dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut harus diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca. Hasil suatu transaksi dapat diestimasi dengan andal bila seluruh kondisi berikut dipenuhi: (1) jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal: (2) besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan mengalir kepada perusahaan: (3) tingkat penyelesaian dari suatu transaksi tersebut pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal: dan (4) Biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal. (PSAK 23 paragraf 39)
  6. Bila hasil transaksi yang meliputi penjualan jasa tidak dapat diestimasi dengan andal, pendapatan yang diakui hanya yang berkaitan dengan beban yang telah diakui yang dapat diperoleh kembali. (PSAK 23 paragraf 40)
  7. Perusahaan tidak diperkenankan mengakui adanya aktiva kontinjensi (PSAK 57 paragraf 32)

Sumber  : Buku Pedoman Akuntansi Rumah Sakit Non-Pemerintah

Neraca (Laporan Posisi Keuangan)

A. Akuntansi Aktiva
  • Pengertian dan Dasar Pencatatan Aktiva
  1. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas rumah sakit sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dimana manfaat ekonomis di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas rumah sakit.
  2. Manfaat ekonomis masa depan yang terwujud dalam aktiva adalah potensi dari aktiva tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada entitas rumah sakit. Potensi tersebut dapat berbentuk sesuatu yang produktif dan merupakan bagian dari aktivitas operasional entitas rumah sakit. Mungkin pula bentuk sesuatu yang dapat diubah menjadi kas atau setara kas atau berbentuk kemampuan untuk mengurangi pengeluaran kas, seperti penurunan biaya akibat penggunaan proses pelayanan jasa alternatif.
  3. Entitas rumah sakit biasanya menggunakan aktiva untuk memberikan pelayanan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan dan keperluan pasien atau pihak-pihak lain yang berkepentingan. Berhubungan jasa tersebut dapat memuaskan kebutuhan dan keperluan ini, maka pasien atau pihak-pihak lain yang berkepentingan bersedia membayar sehingga memberikan sumbangan kepada arus kas entitas rumah sakit.
  4. Manfaat ekonomis masa depan yang terwujud dalam aktiva dapat mengalir ke dalam entitas rumah sakit dengan beberapa cara. Misalnya, aktiva dapat: (1)  digunakan baik sendiri maupun bersama aktiva lain dalam memberikan pelayanan jasa oleh entitas rumah sakit : (2) dipertukarkan dengan aktiva lain: atau (3) digunakan untuk menyelesaikan kewajiban
  5. Pada umumnya, aktiva tetap memiliki bentuk fisik. Namun demikian, bentuk fisik tersebut tidak esensial untuk menentukan eksistensi aktiva. Oleh karena itu, aktiva tidak terwujud, misalnya, merupakan aktiva kalau aktiva tersebut mendatangkan manfaat ekonomis kepada entitas rumah sakit di masa depan dan dikuasai oleh entitas rumah sakit.
  6. Pada umumnya aktiva, misalnya, piutang, dan properti, dihubungkan dengan hak menurut hukum, termasuk hak milik. Namun demikian, eksistensi aktiva ditentukan bukan semata-mata oleh adanya hak milik tetapi berdasarkan kemampuan entitas rumah sakit mengendalikan manfaat yang diharapkan dari aktiva tersebut. Misalnya, properti yang diperoleh melalui sewa guna usaha pembiayaan (financial lease), maka properti tersebut dapat diakui menjadi aktiva. Selain itu, suatu barang atau jasa dapat memenuhi definisi aktiva meskipun tidak dikuasai berdasarkan hukum. Misalnya, pengetahuan yang diperoleh melalui aktivitas pengembangan dapat memenuhi definisi aktiva jika, dengan merahasiakan pengetahuan tersebut, entitas rumah sakit menikmati manfaat yang diharapkan dari pengetahuan tersebut.
  7. Aktiva entitas rumah sakit berasal dari transaksi atau peristiwa lain yang terjadi di mas lalu. Entitas rumah sakit biasanya memperoleh aktiva melaluli pembelian, tetapi transaksi atau peristiwa lain juga dapat menghasilkan aktiva. Misalnya properti yang diterima entitas rumah sakit dari pemerintah sebagai bagian dari program untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dalam suatu wilayah.
  8. Transaksi atau peristiwa yang diharapkan terjadi di masa depan tidak dengan sendirinya memunculkan aktiva, misalnya, maksud untuk membeli persediaan tidak dengan sendirinya memenuhi definisi aktiva.
  9. Ada hubungan erat antara terjadinya pengeluaran dan timbulnya aktiva, tetapi kedua peristiwa ini tidak perlu harus terjadi bersamaan. Oleh karena itu, kalau entitas rumah sakit melakukan pengeluaran, peristiwa ini memberikan bukti bahwa entitas rumah sakit tersebut mengharapkan manfaat ekonomis tetapi belum merupakan bukti konklusif bahwa suatu barang atau jasa yang memenuhi definisi aktiva telah diperoleh. Sama halnya dengan tidak adanya pengeluaran dari entitas rumah sakit tidak mengecualikan suatu barang atau jasa memenuhi definisi aktiva dan dengan demikian terdapat kemungkinan untuk diakui dalam neraca misalnya, barang atau jasa yang telah didonasikan kepada entitas rumah sakit memenuhi definisi aktiva.

Sumber  : Pedoman Akuntasi Rumah Sakit Non-Pemerintah

Akuntansi Perubahan Aktiva Bersih

  • Definisi
  1. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntasi dalam bentuk arus masuk ? penambahanaktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan aktiva bersih yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal (penyumbang). 
  2. Pendapatan (revenues) adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas rumah sakit selama suatu periode, bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan aktiva bersih, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal
  3. Keuntungan (gains) adalah pos yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas normal entitas rumah sakit.
  4. Sumbangan (contribution) adalah pemindahan kas atau aktiva lainnya ke entitas rumah sakit atau suatu penyelesaian / pembatalan hutang entitas rumah sakit tidak secara timbal balik oleh pihak lain yang tidak bertindak sebagai pemilik dengan tanpa syarat dan sukarela.
  5. Penghasilan dan sumbangan tidak terikat adalah penghasilan dan sumbangan yang dapat digunakan secara bebas oleh entitas rumah sakit sesuai dengan sifat, maksud tujuan dan kegiatannya tanpa ada pembatasan dari pihak-pihak lain.
  • Dasar Pengaturan
  1. Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh penyumbang, dan menyajikan beban sebagai pengurang aktiva bersih tidak terikat. (PSAK 45 paragraf 41)
  2. Sumbangan disajikan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, permanen, atau terikat temporer, tergantung pada ada tidaknya pembatasan. Dalam hal sumbangan terkait yang pembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat disajikan sebagai sumbangan tidak terkait sepanjang disajikan secara konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi.(PSAK 45 paragraf 42)
  3. Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aktiva lain (kewajiban) sebagai penambah atau pengurang, aktiva bersih tidak terkait, kecuali jika penggunaannya dibatasi. (PSAK 45 paragraf 43)
  4. Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto. Namun demikian pendapatan investasi, dapat disajikan secara neto dengan syarat beban-beban terkait, seperti beban penitipan dan beban penasihat investasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
  5. Perusahaan harus menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas.
  6. Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi kalau kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Ini berarti pengakuan penghasilan terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban.
  7. Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima.
  8. Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi: (1) perusahaah telah memindahkan risiko secara signifikan dan telah memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli: (2) perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual: (3) jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal: (4) besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada perusahaan tersebut: dan (5) biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transik penjualan dapat diukur dengan andal.
  9. Bila hasil suatu transaksi yang meliputi penjualan jasa dapat diestimasi dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut harus diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca. Hasil suatu transaksi dapat diestimasi dengan andal bila seluruh kondisi berikut dipenuhi: (1) jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal: (2) besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan mengalir kepada perusahaan: (3) tingkat penyelesaian dari suatu transaksi tersebut pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal: dan (4) biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.
  10. Bila hasil transaksi yang meliputi penjualan jasa tidak dapat diestimasi dengan andal, pendapatan yang diakui hanya yang berkaitan dengan beban yang telah diakui yang dapat diperoleh kembali.
  • Penjelasan
  1. Perubahan Aktiva Bersih tidak terkait, antara lain, dipengaruhi oleh penghasilan dan sumbangan tidak terkait yang dihasilkan oleh entitas rumah sakit.
  2. Penghasilan dan sumbangan tidak terkait yang berhubungan dengan kegiatan entitas rumah sakit dapat berasal dari: (1)pendapatan operasional: (2) penghasilan non operasional: dan (3) sumbangan
  3. Pendapatan Operasional adalah pendapatan yang timbul dari aktivitas pelayanan utama entitas rumah sakit. Pendapatan operasional tersebut, antara lain, terdiri dari: (1) pendapatan rawat inap (2) pendapatan rawat jalan (30 pendapatan tindakan medis: (4) penunjang medis: dan (5) pendapatan operasional lainnya.
  4. Untuk menunjukan besarnya pendapatan operasional yang dapat direalisasi dibentuk pos pengurangan pendapatan operasional yang di dalamnya menginformasikan, antara lain, mengenai: (1) pembayaran restitusi kepada pasien (2) subsidi pembebasan pembayaran bagi pasien tidak mampu: (3) selisih perhitungan rincian beban dengan jumlah yang dibayar oleh asuransi atau pihak ketiga: (4) subsidi pembebasan pembayaran untuk pasien tertentu, seperti karyawan dan pasien yang mendapat keringanan: dan (5) beban penyisihan kerugian piutang pelayanan.
  5. Penghasilan Non Operasional adalah pendapatan yang timbul dari aktivitas di luar pelayanan utama entitas rumah sakit. Pendapatan Non Operasional tersebut antara lain, terdiri dari: (1) pendapatan jasa lembaga jasa keuangan: (2) pendapatan kerjasama operasional (KSO) (3) pendapatan sewa (4) keuntungan penjualan aktiva tetap (5) pendapatan penjualan dokumen lelang: dan (6) pendapatan investasi
  6. Sumber penghasilan tidak terikat entitas rumah sakit juga dapat berasal dari sumbangan tanpa syarat. Pengertian "tanpa syarat" dalam definisi sumbangan adalah tidak terdapat syarat yang ditetapkan oleh penyumbang yang menyebabkan penyumbang dapat memperoleh kembali uangnya (aktiva lain yang telah disumbangkannya) atau membebaskannya dari janji untuk memberi jika syarat tidak terpenuhi. Misalnya, sumbangan dari pemerintah dan penyumbang lainnya.

Sumber  : Pedoman Akuntasi Rumah Sakit Non-Pemerintah