bismillah...anaknya sudah di rawat 3 hari di RS puri Indah. Gejalanya demam, flue, batuk Dan beberapa hari tidak makan. Lemas...akhirnya kami memutuskan jam 2 malam tanggal 3 desember 2011 membawa azka ke emergency RS Puri Indah. Bukan apa-apa karena azka tidak mau makan, munum susu, ataupun maen bola (maksa ah...). Di sana langsung di rawat oleh dokter A, dokter yang kemarin bersama-sama dengan saya melakukan medical record review...orangnya kritis, tidak sombong dan banyak melakukan diskusi bersama dengan saya seputar medical...perawatnya saat itu ramah-ramah.
Orangtua siapa yang tidak sedih melihat anaknya sedih... melihat azka terbaring,,,diambil darah, di inhalasi, di infus....,,,biasanya azka selalu riang bermain, tapi saat ini diam dan diam serta menangis....azka selalu tertawa..meniru ucapan siapa saja ...pokoknya anak ini sangat cerdas...sangat berbeda dengan kebanyakan umur anak saat ini.....Mudah-mudahan sakit ini bukan karena demam berdarah, tipus, atau yang lainnya...mudah-mudahan ini karena azka akan bertambah pintar..cerdas...mudah-mudahan ini pertumbuhan gigi yang diharapkan orang tua...kekhawatiran terus-menerus....tapi semuanya dikembalikan kepada Allah SWT...karena Allahlah yang mengatur semuanya..Allahlah yang memberikan penyakit dan yang menmberikan kesembuhan.,..Allahlah mengatur itu untuk menguji kita apakah kita semakin yakin kepada Allah ataukah sebaliknya...ada hikmah dibalik itu semuanya...dan kita diajarkan untuk berfikir positif...bahwa Allahlah yang memiliki rencana....Allah pasti memberikan ujian sesuai dengan kemampuan hambaNya...kembalilah kepada Allah...insya Allah kita akan menjadi hamba yang sangat disayang oleh Allah. Tak ada yang mustahil di dunia ini.....ketidakmungkinan itu karena pikiran kita yang selalu negatif kepada Allah...Allah sendiri sudah memberikan jaminan...amien ya robbal alamien...
Bergeraklah sebebas-bebasnya dan ambillah yang paling bermanfaat seperti seekor kupu-kupu yang terbang bebas dan hinggap di bunga yang paling indah
Kamis, 15 Desember 2011
Rabu, 14 Desember 2011
Menghadapi lawan yang tidak bersahabat pada saat audit
Tanpa memandang seluruh niatan baik yang ada di dunia ini, auditor internal akan tetap dapat menghadapi sikap yang tidak bersahabat. Auditor dapat mencoba untuk menyajikan sudut pandang mereka secara wajar dan logis, akan tetapi klien tetap tidak akan mengubah pendiriannya, tidak mau mendengarkan, tidak mau percaya dan sepenuhnya negatif. Konfrontasi-konfrotansi ini dapat terjadi berulang kali, selama orang tetap menjadi orang. Hal ini adalah sindrom pemikiran yang terttutup, dan tidak ada kunci untuk membukanya. Ada beberapa anjuran yang mungkin dapat berguna :
1. Memilih waktu yang tepat. Jangan membuka pemikiran yang tertutup untuk berunding ketika pemiliknya sedang marah, lelah, atau kacau pikirannya.
2. Jangan pernah mengambil posisi yang terkunci rapat. Yang terjadi hanyalah menyegel pikiran yang tertutup dari kemungkinan untuk ditembus.
3. Hindari gunakan kekuatan tetapi gunakan persuasi.
4. Sejak awal, cari titik yang dapat disetujui bersama. Perlawanan adalah hal yang tidak berguna; persetujuan adalah tuas pembuka. Harus terdapat sesuatu yang dapat disetujui oleh auditor dan klien, bahkan jika anda tidak menyetujui hal tersebut.
5. Undang klien ntuk menjelaskan posisi mereka. Dengar dan coba untuk memahaminya-benar-benar mendengarkan. Anda seharusnya tidak menutup pikiran juga.
6. Lakukan usaha secara efektif untuk menempatkan diri anda di dalam posisi mereka. Dengan tulus mencoba untuk memahami.
7. Bantu mereka untuk pembenaran. Hal inilah yang paling diinginkan oleh sebuah pemikiran yang tertutup. Ketika anda memahami di mana posisi mereka, ketika anda telah menempatkan diri anda di posisi mereka, cobalah untuk membuat mereka merasakan posisi yang anda inginkan yang juga mereka sendiri ingin raih.
sumber : sawyers, internal auditing
1. Memilih waktu yang tepat. Jangan membuka pemikiran yang tertutup untuk berunding ketika pemiliknya sedang marah, lelah, atau kacau pikirannya.
2. Jangan pernah mengambil posisi yang terkunci rapat. Yang terjadi hanyalah menyegel pikiran yang tertutup dari kemungkinan untuk ditembus.
3. Hindari gunakan kekuatan tetapi gunakan persuasi.
4. Sejak awal, cari titik yang dapat disetujui bersama. Perlawanan adalah hal yang tidak berguna; persetujuan adalah tuas pembuka. Harus terdapat sesuatu yang dapat disetujui oleh auditor dan klien, bahkan jika anda tidak menyetujui hal tersebut.
5. Undang klien ntuk menjelaskan posisi mereka. Dengar dan coba untuk memahaminya-benar-benar mendengarkan. Anda seharusnya tidak menutup pikiran juga.
6. Lakukan usaha secara efektif untuk menempatkan diri anda di dalam posisi mereka. Dengan tulus mencoba untuk memahami.
7. Bantu mereka untuk pembenaran. Hal inilah yang paling diinginkan oleh sebuah pemikiran yang tertutup. Ketika anda memahami di mana posisi mereka, ketika anda telah menempatkan diri anda di posisi mereka, cobalah untuk membuat mereka merasakan posisi yang anda inginkan yang juga mereka sendiri ingin raih.
sumber : sawyers, internal auditing
Langganan:
Postingan (Atom)