Hari ini kulalui dengan beberapa aktivitas, mulai bermain dengan azka, meeting dan lainnya. Dan hari ini aku juga kulalui dengan membaca surat Az Zukhruf ayat 48 :
" Jika mereka berpaling, maka kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah). Sesungguhnya apabila kami merasakan kepada manusia sesutu rahmat dari kami dia bergembira ria karena rachmat itu. Dan jika mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri (niscaya mereka ingkar) karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar (kepada nikmat)."
Ayat tersebut mengingatkan kita tugas kita sebagai penyampai nilai-nilai kebenaran yang tercantum dalam ajaran islam, dan selebihnya adalah tugas mereka untuk menjalankan atau tidak. Tentunya konteks penyampaian ini harus mengandung unsur-unsur keselamatan. Penyampaian yang baik dan bukan merupakan "violence communication". Karena pada dasarnya setiap orang yang melakukan kesalahan pasti memiliki sebuah alasan. Sebagai contoh, anak bayi memasukkan pasir ke dalam mulutnya, hal ini dilakukan karena si bayi merasa bahwa pasir itu merupakan sesuatu yang bisa dimakan.. Contoh lain, staf karyawan selalu melakukan aktivitas pekerjaan tidak sesuai standar, ternyata setelah ditelusuri staf tersebut tidak pernah disosialisasikan dan di ajarkan secara terus-menerus". Dalam teori manajemen, ketika seseorang ingin menyimpulkan sesuatu, maka harus melakukan "root cause analysis" secara benar. Atau dalam urutan seorang auditor ingin melakukan aktivitas auditnya yaitu melalui tahap survey pendahuluan/audit pendahuluan, dan dalam laporan auditnyapun harus menunjukkan penyebab terjadinya ketidaksesuaian tersebut. Penyampaian secara bertahap tersebut dilakukan oleh para wali yang datang ke Indonesia, mereka tidak secara langsung menyuruh masyarakat untuk masuk dan mengikuti ajaran islam, akan tetapi masuk ke dalam budaya mereka melalui seni wayang. Pada seni wayanglah diajarkan oleh para wali nilai-nilai islam.
Penyampaian dengan cara kekerasan akan menimbulkan kekerasan yang baru menurut Mahatma Gandhi. Dan hal ini sesuai dengan arti islam, adalah "aslama" yang artinya keselamatan. Bukankah Allah saja tidak secara langsung membinasakan hambanya ? Allah selalu memberikan kesempatan manusia untuk selalu belajar dari kesalahan dan Allah selalu memaafkan hambaNya jika hambaNya bertobat. Amien...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar