1. STRATEJIK
ESTIMASI BIAYA
Estimasi biaya adalah
salah satu aspek yang paling penting dari fungsi management strategik.
Konstribusi tingkat awal berupa
1. Memprediksi
biaya dari berbagai aktivitas, prosesnya atau bentuk organisasinya,
2. Memprediksi dampak keuangan dan operasional,
3. Memprediksi
biaya ( dalam nilai uang dan waktu ) dari strategi implementasi alternatif.
Sebagaimana diungkapkan
Jalinski dan selto, titik awal yang penting bagi manajemen biaya stratejik
adalah estimasi biaya yang akurat. Pendekatan stratejik memandang ke depan dan
oleh karena itu estimasi biaya merupakan unsur penting untuk manajemen
stratejik. Estimasi Biaya adalah pengembangan penegasan hubungan antara objek
biaya dengan ‘cost driver‘ untuk tujuan peramalan biaya.
Management biaya
strategik adalah estimasi biaya yang akurat ( tepat – teliti ). Pendekatannya
dengan melihat kedepan dan oleh karena itu estimasi biaya merupakan unsur yang
penting untuk management biaya strategik. Estimasi biaya membantu memprediksi/
mengestimasikan biaya mendatang menggunakan identifikasi sebelumnya,
berdasarkan aktivitas, volume, struktur, atau pemeliharaan cost driver. Estimasi biaya membantu mengidentifikasikan cost
driver kunci untuk objek biaya.
Menggunakan
Estimasi
Baya untuk Memprediksi Biaya yang Akan Datang
Manajemen strategik memerlukan estimasi yang akurat untuk
berbagai aplikasi, yaitu :
1. Menganalisis
posisi fasilitas yang strategis. Estimasi biaya penting untuk perusahaan yang
bersaing berdasarkan keunggulan biaya, petunjuk bagi manajemen dalam menentukan
teknik manajemen yang kontemporer. Seperti perhitungan biaya berdasarkan target
atau manajemen mutu total, yang seharusnya digunakan perusahaan agar sukses
dalam strategi yang dipilihnya.
2. Membantu
menganalisis ‘value chain’. Estimasi biaya mengidentifikasi potensi peluang
untuk mengurangi biaya lewat penyusunan kembali ‘value chain’. Misalnya estimasi biaya berguna
untuk mengurangi biaya melalui penyusunan kembali rantai nilai, dan menentukan
apakah biaya keseluruhan dan nilai produk dapat diperbaiki dengan cara
memproduksi sendiri salah satu komponen atau membeli komponen tersebut dari
pemasok.
3. Membantu
perhitungan biaya berdasarkan ‘target costing’ dan ‘life cycle costing’. Estimasi biaya bagian integral dari
target costing dan life cycle costing. Manajemen menggunakan estimasi biaya
dari berbagai design produk yang berbeda – beda sebagai bagian dari proses
penyelesaian desain tertentu yang memberikan nilai terbaik bagi pelanggan
berdasarkan biaya produksi dan biaya lainnya. Estimasi biaya juga dipakai untuk
menentukan biaya berdasarkan siklus hidup minimum yang diharapkan bagi produk
atau jasa. Perhitungan biaya berdasarkan target dan perhitungan biaya akan
dibahas kemudian.
Estimasi Biaya untuk ‘Cost Drivers’
yang Berbeda – beda
Metode
estimasibiaya berdasarkan aktivitas ( activity based ), berdasarkan
volume ( volume based ), berdasarkan strukturnya ( structural )
atau berdasarkan pengeluarannya ( executional ).
Hubungan antara ‘cost driver’
aktivitas dan volume digambarkan dengan cara yang paling baik melalui estimasi
biaya linear.
Struktur cost driver meliputi rencana
dan keputusan jangka panjang dan mempunyai pengaruh stratejik bagi perusahaan.
Keputusan ini meliputi pengalaman produksi, skala produk, produk, atau
teknologi produksi dan kompleksitas produk. Pengalaman dan skala membutuhkan
metode non linear. Skala adalah istilah yang dipakai untuk menerangkan pruduksi
barang yang sama. Pengaruh umum skala adalah jumlah biaya produksi meningkat
lebih cepat dibanding peningkatan ukuran produk.
Penggunaan
Estimasi Biaya untuk mengidentifikasi Cost Driver
Cara umumnya adalah mengandalkan
pada kebijakan perancangan produk, teknisi, dan personalia bagian produksi.
Estimasi biaya kadang-kadang dapat berperan dalam suatu pengungkapan, dan pada
kali lain adalah berperan kolabaratif untuk menvalidasikan dan
mengkonfirmasikan pertimbangan-pertimbangan dari perancang-perancang dan
teknisi-teknisi. Estmasi biaya kadang-kadang dapat berperan dalam suatu
pengungkapan, dan pada kali lain berperan kolaboratif untuk menvalidasi seta mengonfirmasi
kebijakan dari para perancang produk dan teknisi.
Sebagai contoh, HP menggunakan estimasi biaya untuk mengonfirmasi manfaat
penggerak biaya yang dipilih tim teknisi dan pegawai bagian produksi.
]>�-nlp�* p) yle='font-size:11.0pt;
line-height:150%;font-family:"Arial","sans-serif";mso-fareast-font-family:Arial;
mso-ansi-language:IN'>1.
Tahap Pertama ke tempat penampungan
biaya (pusat biaya) departemen atau pabrik
2.
Tahap Kedua ke produk atau jasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar