1. Finance Overview
Bisnis yang berjalan memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau profit. Namun, banyak yang hanya fokus pada satu sisi atau tidak tahu pasti mengenai bagaimana profit tersebut bisa ditingkatkan.
Dapat diketahui bahwa profit didapatkan setelah mengurangi jumlah pendapatan yang diterima dengan jumlah biaya yang ada. Apabila jumlah nilai pendapatan (revenue) lebih besar dibandingkan dengan jumlah biaya yang ada, maka perusahaan bisa disebut mendapatkan profit, namun bila ternyata biaya-biaya justru nilainya lebih besar dibandingkan dengan pendapatan, maka perusahaan bisa dikatakan mengalami kerugian (loss). Dari rumus tersebut, maka cara meningkatkan profit adalah dengan memperbesar revenue ataupun mengecilkan biaya. Akan lebih baik lagi apabila bisa melakukan kedua hal tersebut. Pengurangan kerugian bisa dilakukan dengan memotong biaya ataupun meningkatkan pendapatan, sedangkan profit bisa dilakukan dengan meningkatkan reward, berinvestasi, ataupun menabung.
2. Biaya Tetap Vs Biaya Variabel
Biaya tetap merupakan biaya yang harus dibayarkan oleh perusahaan dengan nilai yang tetap tanpa memikirkan apakah digunakan atau tidak, sedangkan Biaya tidak tetap merupakan biaya yang bisa berbeda-beda tergantung dari banyaknya produk atau jasa yang diproduksi.
3. Break-even Point
Break-even point merupakan jumlah pendapatan yang dibutuhkan untuk menutup semua biaya pada perusahaan, baik itu pengeluaran dari biaya tetap ataupun biaya tidak tetap, pada kurun waktu tertentu.
Breakeven poin bisa digambarkan dengan rumus:
BEP = Fixed Costs / (Price-Variable Cost)
Dengan menggunakan BEP, setidaknya kita akan mengetahui kapan perusahaan dapat menghidupi dirinya sendiri .
4. Total Addressable Market
Salah satu hal yang paling sering ditanyakan oleh investor sebelum mereka melakukan investasi pada perusahaan startup adalah seberapa besar market yang ada untuk bisnis ini. Total Addressable Market (TAM) ini dapat dihitung sebagai jumlah nilai penghasilan tahunan apabila kita bisa menguasai 100% market share. Idealnya, akan ada standar terhadap bagaimana saat ini bisnis bisa terus bertahan. Apabila ternyata nilai TAM kita terlalu besar, bisa jadi itu artinya kita kurang spesifik dalam merencanakan siapa saja yang termasuk di dalam segmentasi pelanggan kita. Sebaliknya, apabila ternyata nilai TAM terlalu kecil, bisa jadi selama ini target market yang kita sasar itu jumlahnya jauh lebih kecil dibandingkan populasi market tersebut. Mencari pola di perusahaan dalam membantu kita ketika dalam menentukan pasar pertama yang ingin dimasuki oleh perusahaan.
Total Addressable Market diperhitungkan untuk mengetahui peluang terbesar dari suatu bisnis. Servicable Adressable Market menggambarkan bagian apa dari TAM yang ingin dilayani oleh bisnis. Sedangkan Share of Market lebih realistis menujukkan berapa bagian yang bisa dicapai oleh bisnis.
5. Investment Overview
Salah satu hal yang paling sering ditanyakan oleh investor sebelum mereka melakukan investasi pada perusahaan startup adalah seberapa besar market yang ada untuk bisnis ini. Ada beberapa alasan mengapa bisnis memerlukan pembiayaan dari investasi:
- Untuk memulai suatu bisnis
- Untuk menjalankan suatu bisnis
- Untuk mengembangkan suatu bisnis
Metode pembiayaan yang biasa digunakan oleh startup adalah metode bootstrap. Pada kondisi bootstrapping, suatu startup dijalankan dengan biaya seadanya tanpa adanya investor. Jadi, modal yang ada berasal dari modal para anggota startup tersebut. Ini merupakan cara yang banyak dilakukan oleh startup karena di satu sisi, bisnis sulit mendapatkan investor, dan di sisi lain, mereka tidak bisa hanya menunggu. Jadilah bisnis tersebut berjalan dengan modal yang efisien.
6. Valuasi
Valuasi dari suatu bisnis adalah proses menentukan nilai ekonomi dari bisnis atau perusahaan. Apabila sudah diketahui valuasi, maka bila suatu hari bisnis ingin mendapatkan investasi ataupun dijual, bisa didapatkan harga yang sesuai untuk bisnis tersebut.
Cara menghitung valuasi dari suatu perusahaan:
1. Perhitungkan nilai dari semua aset yang ada
2. Buatlah revenue streams dari perusahaan
3. Analisis pendapatan dari perusahaan
4. Perhitungkan net present value dari perusahaan
5. Pertimbangkan juga aspek non-finansial
Dalam dunia startup, ada istilah unicorn, yaitu perusahaan startup yang sudah memiliki valuasi di atas 1 milyar Dollar, atau di atas 15 triliun Rupiah. Sulit sekali bagi sebuah startup untuk mencapai unicorn. Di Indonesia sendiri, sampai September 2018, hanya ada 4 perusahaan startup yang mendapat sebutan unicorn, yaitu Gojek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak.
7. Tipe Investor
Ada beberapa tipe investor yang bisa diajak kerjasama dalam pendanaan perusahaan startup:
- Bank
- Angel Investor
- Peer to Peer Lending
- Venture Capitalist
- Investor Personal
8. Tahap Investasi
Ada beberapa tipe pendanaan yang dibagi sesuai dengan besarnya pendanaan:
- Angel
- Seed
-Venture (Seri A, B, C, dst.)
KESIMPULAN
Bisnis seperti startup dan juga bisnis-bisnis lainnya banyak memerlukan bantuan investasi, baik untuk memulai bisnis, menjalankan bisnis, dan juga untuk mengembangkan bisnis. Oleh karena itu, penting dipelajari mengenai hal-hal yang berkaitan dengan investasi bisnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar