Tipe-tipe Core Bisnis
a.Efek Jaringan
Perusahaan dengan pelanggan terbanyak adalah perusahaan yang dianggap paling berharga. Network atau jaringan dianggap sebagai sebuah efek yang sangat kuat. Sebagai contoh, LinkedIn, Facebook dan Google untuk para pengiklan. Hukum Metcalfe menyatakan bahwa nilai dari sebuah jaringan telekomunikasi dianggap proporsional dengan jumlah kuadrat dari jumlah pengguna yang terkoneksi dalam sebuah sistem.
b.Customer Service
Core ini menenpatkan proses dan budaya untuk bisa menyempurnakan pelayanan pada pelanggan. Oleh karena itu, core tipe ini memungkinkan kita mempertahankan pelanggan lebih dari para pesaing, serta mengurang pengeluaran. Core tipe ini juga memungkinkan kita untuk menarik pelanggan dengan cara leibh efisien. Pelanggan Anda yang merasa puas dengan pengalaman mereka akan memberikan informasi positif dari mulut ke mulut. Core tipe ini membutuhkan komitmen yang kuat dari segenap anggota organisasi (perusahaan) serta fokus yang sangat tinggi untuk bisa mendapatkan tingkat kepuasan pelanggan yang optimal. Salah satu hal yang ‘unik’ dari core tipe ini adalah betapa core ini terkadang menciptakan sebuah standar pengukuran yang luar biasa dan sulit untuk bisa diikuti oleh pesaing kita.
Meski dianggap memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, core tipe ini dipandang sebagai sebuah core yang jika bisa terlaksana akan membawa dampak yang sangat baik bagi perusahaan. Core ini akan menjadi alat yang efektif bagi perusahaan untuk berkembang.
c.Harga Terendah
Seperti terlihat dari penyebutannya, core tipe ini mengkonsentrasikan segenap sumber daya di perusahaan untuk menciptakan harga terendah (dibanding dengan kompetitor). Core ini terutama berkaitan dengan mengembangkan skill dari semua pendukung perusahaan, hubungan dengan semua pihak, semua proses yang ada diperusahaan, jumlah produksi dan bahan baku, biaya overhead, serta budaya dari perusahaan untuk bisa dan mampu berkompetisi dan menjadi pemain jangka panjang dalam kaitannya dengan harga yang rendah. Artinya, pemikiran dalam core ini bukan hanya pemikiran sesaat seperti memberikan program discount, atau memberikan potongan khusus pada kondisi tertentu (discount pelanggan dsb), akan tetapi lebih pada bagaimana perusahaan dapat bersaing dan bertahan hidup (serta mendapatkan keuntungan) tanpa mempengaruhi posisi mereka sebagai sebuah produk yang telah terkenal memiliki harga terendah dibanding pesaing sejenis.
d.Pengalaman Pengguna
Strategi yang digunakan pada core tipe ini adalah bagaimana sebuah perusahaan atau sebuah bisnis dapat mempertahankan citra mereka sebagai sebuah produk yang selaku berusaha meningkatkan pengalaman penggunanya dan menempatkan hal ini sebagai perhatian utama.
Contoh yang paling simple untuk core tipe ini adalah Apple. Kita bisa simak bagaimana Apple terus berusaha meningkatkan layanan mereka yang semakin lama semakin memanjakan pengguna mereka. Akibatnya sederhana, semakin pelanggan dimanjakan, semakin setia mereka pada Apple, dan tanpa sadar, dengan sukarela mereka menjadi ‘marketing yang handal’ dari Apple, dan gratis, serta, hal yang jarang dimiliki oleh semua marketer (bahkan marketer terhebat sekalipun), ketulusan.
Ketulusan membicarakan Apple, serta tanpa disadari ikut merekomendasikan pemakaian Apple adalah ‘kemenangan’ dari core tipe ini yang diadaptasi dengan sangat baik oleh Apple.
B. Menentukan Core Bisnis Kita
Apa yang harus dilakukan untuk bisa menentukan core bisnis kita. Berbeda dengan menentukan market segment, menentukan core bisnis tidak terlalu membutuhkan penelitian, akan tetapi lebih pada bagaimana kita bisa melihat kedalam diri sendiri. Dalam menentukan core bisnis, maka Anda harus mampu melakukan instrospeksi kedalam bisnis Anda sendiri, untuk kemudian digabungkan dengan data-data yang didapat dari luar, serta kemudian dianalisis dengan seobyektif mungkin. Proses penentuan sebuah core dari sebuah bisnis akan terasa sangat luas dan terlalu umum di awal. Meski demikian, pada akhirnya, seharusnya Anda akan mampu mendefinisikan core bisnis Anda dengan lebih konkrit dan spesifik. Untuk memastikan bahwa hasil dari penentuan ini obyektif, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu: apa yang diinginkan oleh customer (tergambar dari hasil market research), aset apa saja yang sudah dimiliki, apa yang Anda benar-benar ingin untuk lakukan (dengan bisnis ini), apa yang bisa dilakukan oleh perusahaan selain perusahaan Anda, dan apa yang menjadi tujuan personal serta tujuan finansial Anda sebagai seorang pemiliki bisnis?
Lebih jauh lagi, penentuan core ini harus bisa dilaksanakan secara efisien. Pelaksanaan penentuan core bisnis haruslah disegerakan serta hasilnya harus bisa sangat spesifik. Hal terpenting yang harus selalu diingat adalah bahwa dalam sebuah proses bisnis, kita tidak bisa mengubah core bisnis kita. Core bisnis harus selalu tetap selama bisnis itu berjalan. Saat Anda memutuskan (karena banyak faktor yang menurut Anda mendukung) untuk mengubah core bisnis Anda, maka saat itu bisnis yang Anda jalankan telah berubah. Perubahan ini bisa membawa efek sangat buruk bagi bisnis.
C. Core vs Posisi Kompetitif
Benefits yang sudah bisa diciptakan untuk para pelanggan kita kemudian diterjemahkan menjadi value (nilai tambah) yang akan menarik pelanggan. Atas dasar apa benefits itu diterjemahkan? Tentu berdasarkan keinginan dari customer. Kesuksesan sebuah bisnis menterjemahkan benefits menjadi sebuah nilai tambah akan berpengaruh pada posisi kompetitif.
Dengan sebuah proses penterjemahan yang benar, maka akan tercipta POSISI KOMPETITIF yang lebih baik.
Untuk memperjelas apa Perbedaan Core dan Posisi Kompetitif:
Core adalah sebuah cara tentang bagaimana kita membangun sebuah kapasitas atau kemampuan dari bisnis kita untuk membedakan kita dari kompetitor kita. Hal terpenting adalah bagaimana core ini tidak mudah ditiru oleh kompetitor. Core adalah cara terbaik untuk memastikan betapa kita (bisnis kita) berbeda dengan kompetitor lain sehingga kita bisa fokus pada apapun sumber daya yang kita miliki untuk bisa menghasilkan nilai tambah yang optimal bisnis kita. POSISI KOMPETITIF adalah sebuah posisi yang dihasilkan dari pengembangan benefits yang tercipta dari keberadaan sebuah core bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya.
D.Kesimpulan
Dalam bisnis, menentukan Core dari bisnis adalah langkah yang sangat penting untuk menentukan langkah berikutnya. Ada beberapa jenis tipe core bisnis seperti Efek Jaringan, Customer Service, Harga Terendah dan Pengalaman Pengguna. Kita bisa menentukan tipe mana yang paling cocok dan paling mungkin untuk kita aplikasikan pada bisnis kita. Ada perbedaan besar antara Core dan Posisi Kompetitif. Pada intinya, Posisi kompetitif adalah sebuah posisi yang berhasil didapatkan dari penentuan Core. Setelah menentukan Core, maka sebuah bisnis dapat menentukan benefits seperti apa yang akan diberikan pada pelanggan. Benefits itu yang kemudian diterjemahkan menjadi value (nilai tambah) yang akan berpengaruh pada Posisi Kompetitif dari bisnis tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar