Transaksi harus dapat ditelusuri dari awal mulainya, di sepanjang langkah selanjutnya, hingga kepelaporan final dan pengarsipan. Kemampuan ini memungkinkan verifikasi transaksi serta perbaikan kesalahan. Pada masa-masa ketika masih menggunakan sistem manual, jejak tersebut nyata dan terus ada. Kini, sistem informasi telah membuat jejak tersebut menjadi tidak tampak. Tidak ada hubungan langsung antara entri transaksi dengan penutupan transaksi.
Para auditor yang mengaudit di sekitar komputer berada dalam posisi yang lemah. Mereka bergantung pada integritas jejak audit selama proses itu. Orang tersebut mungkin tidak mengetahui apakah transaksi tersebut telah di selesaikan atau belum. Ketiadaan jejak transaksi dapat mencegah dilakukannya perbaikan atau penguatan bukti atas hasil.
Jejak audit dan kontrol ada tidak hanya untuk kenyamanan auditor, buka n juga harus menjadi alat untuk manajemen. fungsi jejak audit dan kontrol adalah untuk menelusuri dan memperbaiki pengecualian. Jejak tersebut membantu para personil memperbaiki kesalahan dan mengontrol kualitas transaksi.
Pada saat yang hampir bersamaan, telaaah atas semua transaksi yang diproses melalui sistem informasi sangat menambah beban dan mahal. Oleh karena itu, beberapa bentuk jaminan keberlanjutan dari input ke output, dibutuhkan bahkan merupakan suatu keharusan. Jaminan ini dibutuhkan untuk membantu transaksi yang berkaitan dengan pajak.
Sumber : Buku Sawyer's Internal Auditing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar