Setiap auditor yang pernah bertanggung jawab dalam proyek audit bertindak sebagai manajer proyek. Proyek audit yang umum terdiri atas beberapa atau semua kegiatan berikut ini:
- Menelaah laporan audit dan kertas sebelumnya tentang subjek audit ini.
- Menetapkan sumber daya staf yang dibutuhkan untuk audit ini
- Membuat program kegiatan audit.
- Membuat penugasan personel.
- Melakukan kesepakatan awal dengan klien
- Membuat rencana perjalanan dan menginap
- Mengawasi kegiatan di lapangan
- Menelaah kertas kerja dan membuat catatan telaah
- Membuat draft laporan (secara terus-menerus)
- Menindaklanjuti untuk melihat bahwa catatan penelaahan telah diproses.
- Mendiskusikan draf laporan dengan pihak manajemen klien.
- Menyelesaikan laporan.
- Mengirim laporan ke klien
- Mengadakan pertemuan dengan klien
- Menyimpan dalam arsip kertas kerja.
Semua kegiatan ini harus dilakukan dalam urutan yang benar jika menginginkan proyek tersebut efektif dan efisien. Pengaturan perjalanan tidak dapat dilakukan sampai penetapan staf atas setiap kegiatan diketahui dengan pasti. Kesepakatan awal tidak dapat dilakukan dengan klien sampai tanggalnya ditentukan. Tanggal tidak dapat ditentukan sampai staf dan ketersediaan mereka telah dipastikan.
Proses mengurutkan kegiatan ini adalah hal yang sangat penting. Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan terlebih dahulu-disebut sebagai pendahulu (predecessor)-harus dilengkapi sebelum kegiatan selanjutnya-disebut sebagai penerus (successor)-dapat dilakukan. Didalam manajemen proyek klasik, hubungan antartugas ini dipetakan dalam diagram proyek.
Manajer proyek yang berpengalaman tahu bahwa urutan bukanlah satu-satunya masalah. waktu juga merupakan masalah dan biasanya merupakan masalah terbesar. Proyek pada umumnya memiliki dua batasan waktu :
- Waktu sumber daya adalah jumlah total semua waktu personal yang ditugaskan dalam proyek tersebut
- Waktu yang lewat adalah waktu kalender dari awal proyek hingga akhir proyek.
Sumber : Buku Sawyer's Internal Auditing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar