Oleh: Budi Prayogi,SE,MM
Referensi :
Arens, Alvin & Loebbecke, JK, Auditing on integrated Approach,Prentice Hall
Messier, Glover & Prawitt, Auditing & Assurance Services A Systematic Approach.
Standar Profesional Akuntan Publik, 2001, Ikatan Akuntan Indonesia
Pada bab ini diuraikan deskripsi siklus produksi, berbagai system informasi yang terkait dengan siklus produksi, dan tujuan audit terhadap siklus produksi. Kemudian secara tinci di bahas perancangan program program audit untuk pengujian pengendalian terhadap berbagai transaksi yang membentuk siklus produksi.
Deskripsi siklus produksi
Adalah aktivitas yang terkait dengan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Teridiri atas:
– Production planning and control (tipe dan jumlah barang yang akan diproduksi)
– Pengendalian jumlah sediaan
– Transaksi dan peristiwa yang terkait dengan proses produksi
Siklus produksi merupakan konversi dari bahan baku menjadi barang jadi. Proses tersebut dimulai dari permintaan bahan baku untuk di produksi sampai di transfer menjadi barang jadi. Siklus produksi berinteraksi dengan Siklus Pengeluaran, Siklus Personalia dan Siklus Pendapatan.
Jaringan prosedur yang membentuk transaksi manufaktur adalah :
1. Prosedur order produksi
2. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang
3. Prosedur pengembalian barang gudang
4. Prosedur pencatatan biaya tenaga kerja langsung
5. Prosedur pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik dan kos produk selesai
6. Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya pemasaran dan biaya administrasi umum.
Jaringan prosedur yang membentuk aktivitas perhitungan fisik adalah :
1. Prosedur penghitungan fisik
2. Prosedur kompilasi
3. Prosedur penentuan kos sediaan
4. Prosedur adjustment kos sediaan
Materialitas
Sediaan penting pada perusahaan manufaktur dan perdagangan
Alokasi ke akun yang terkait dengan mempertimbangkan besarnya kemungkinan salahsaji dan biaya pendeteksian
Audit sediaan biasanya mencakup observasi keberadaan dan kelayakan penilaian biayanya tinggi
Risiko Bawaan transaksi sediaan
Volume transaksi pembelian dan penjualan tinggi
Issue tidak jelas terkait dengan identifikasi, pengukuran, dan alokasi inventoriable cost seperti:
– Indirect material, labor dan overhead
– Joint product cost
– Disposisi cost variance
– Akuntansi untuk scrapt
Variasi jenis sediaan seringkali memerlukan cara pengukuran yang berbeda (volume, photo udara, estimasi oleh pakar dsbg)
Penyimpanan sediaan di gudang yang terpisah
Variasi jenis sediaan menimbulkan masalah dalam menentukan kualitas dan harga pasar
Sediaan yang rentan
Penjualan yang dapat diretur
Salah saji potensial, aktivitas pengendalian yang diperlukan, dan prosedur audit untuk pengujian pengendalian yang dapat digunakan oleh auditor terhadap transaksi manufaktur :
KK = keberadaan dan keterjadian
K = Kelengkapan
PA = Penilaian dan alokasi
Prosedur Analitik
Perputaran Sediaan
Pertumbuhan Sediaan dengan pertumbuhan Penjualan
Barang jadi yang selesai dibuat dengan pemakaian bahan baku
Barang jadi yang selesai dibuat dengan tenaga kerja langsung
Produk rusak per juta
Prosedur Utama
1. Dapatkan pemahaman bisnis dan industri dan tetntukan:
– Pentingnya HPP dan sediaan bagi entitas
– Faktor ekonomi yang mempengaruhi HPP, laba kotor, dan kemungkinan keusangan sediaan
– Banyaknya klien memiliki barang amanat dan barang titipan (konsinyasi)
– Adanya komitmen pembelian dan konsentrasi pemasok
2. Lakukan prosedur awal saldo sediaan dan catatan yang harus diaudit lebih lanjut:
– Lacak saldo awal sediaan ke KKA tahun lalu
– Review aktivitas akun sediaan dan selidiki ayat yang tampak tidak biasa
– Verifikasi jumlah catatan perpetual dan skedul sediaan serta kesesuaian dengan saldo akhir buku besar
Tes Rinci Transaksi
4. Usut sampel ayat pada akun sediaan dokumen pendukung (faktur supplier, biaya produksi, laporan produk selesai, dan penjualan serta retur penjualan)
5. Berdasar sampel, lacak data dari catatan pembelian, produksi, produksi selesai, dan penjualan ke akun sediaan
6. Lakukan uji pisah-batas pembelian dan retur penjualan, perpindahan barang antar departemen produksi (routing), dan penjualan (shipping)
Uji Rinci Saldo
7. Amati penghitungan sediaan yang dilakukan oleh klien (stock-opname)
– Putuskan waktu dan luas pengujian
– Evaluasi kecukupan metode penghitungan sediaan
– Amati penghitungan dan lakukan pengujian
– Lihat indikasi adanya sediaan yang lambat, rusak, atau usang
– Cek seluruh tag sediaan dan daftar penghitungan yang digunakan dalam penghitungan pisik
8. Uji kecermatan daftar sediaan:
– Hitung ulang jumlah dan perkalian
– Lacak uji hitung ke daftar
– Usut item dalam daftar ke tag sediaan dan daftar hitungan
– Rekonsiliasi perhitungan pisik ke catatan perpetual dan saldo buku besar dan review ayat penyesuaian
9. Uji harga sediaan:
– Periksa faktur supplier yang sudah dibayar untuk pembelian sediaan
– Periksa kelayakan tarip tenaga kerja langsung dan overhead pabrik, biaya standar, dan disposisi varian ke sediaan barang jadi
10. Konfirmasi sediaan yang ada di lokasi di luar entitas
11. Periksa kontrak dan perjanjian konsinyasi
Uji Rinci Saldo: Estimasi Akuntansi
12. Evaluasi nilai realisasi neto sediaan
– Periksa faktur penjualan sesudah akhir tahun dan lakukan uji LCOM
– Bandingkan sediaan dengan katalog dan laporan penjualan
– Tanyakan tentang sediaan yang slow-moving, berlebih, atau usang dan tentukan perlunya harganya diturunkan
– Evaluasi proses managemen untuk mengestimasi NRV dengan menggunakan perkiraan
– Evaluasi NRV sediaan dengan menggunakan informasi tentang:
Tren industri
Tren perputaran sediaan
Sediaan lambat terjual
Amati penghitungan sediaan seperti pada langkah 7
Penyajian dan Pengungkapan
13. Bandingkan penyajian sediaan dengan PABU dan :
– Konfirmasi perjanjian penggadai dan penjaminan sediaan
– Review penyajian dan pengungkapan sediaan dalam draft laporan keuangan dan tentukan kesesuaian dengan PABU
Referensi :
Arens, Alvin & Loebbecke, JK, Auditing on integrated Approach,Prentice Hall
Messier, Glover & Prawitt, Auditing & Assurance Services A Systematic Approach.
Mulyadi, Auditing buku 2, Salemba Empat.
Standar Profesional Akuntan Publik, 2001, Ikatan Akuntan Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar