Latar Belakang
Pasangan remaja atau seseorang yang
sudah memasuki usia pernikahan tentunya ingin merayakan pernikahan dengan
sesuatu yang indah dan berkesan, karena pernikahan merupakan sesuatu yang
sakral dan diharapkan hanya satu kali dalam kehidupan pribadi mereka. Perayaan
pernikahan tentunya memerlukan kesiapan mulai dari anggaran pernikahan hingga
pernyiapan pendukung pernikahan itu sendiri mulai dari prosesi seserahan,
perijinan ke KUA, tata rias dan busana, dekorasi tempat, gedung, videografi dan
videografi, cathering, kartu undangan, dan berbagai pernak-pernik pernikahan
lainnya.
Tentunya penyiapan pendukung
pernikahan itu membutuhkan waktu, tenaga dan pikiran pasangan calon pengantin
dan keluarganya tersebut, sedangkan mereka harus mencari memenuhi anggaran
pernikahan mereka.
Di era globalisasi yang berimbas
dengan pola komunikasi dan informasi yang lebih modern, yaitu penggunaan system
e-commerce, maka tuntutan pekerjaan bagi seseorang membutuhkan waktu dengan
tingkat aktivitas tinggi terutama masyarakat perkotaan terutama kota-kota besar
seperti Jakarta, Surabaya maupun Bandung. Sehingga pola kerja masyarakat kota sangat sibuk dengan
urusan pekerjaan mereka, sehingga sulit mencari informasi seputar pernikahan
dan penyiapan pernikahan sampai berlangsungnya perayaan pernikahan. Dengan
tingkat kesibukan mereka, sangat beresiko jika dipersiapkan sendiri oleh calon
pengantin beserta keluarganya terhadap citra perayaan pernikahan di mata para
undangan, dikarenakan mereka kurang berpengalaman dalam mengurusi perayaan
pernikahan. Dan memungkinkan acara tersebut berjalan tidak sesuai dengan
kualitas yang di harapkan oleh pasangan pengantin dan keluarganya tersebut.
Kondisi masyarakat perkotaan tersebut seharusnya menjadi peluang bisnis dalam
jasa pengelolaan pernikahan.Jasa pengelolaan pernikahan itu meliputi
perencanaan tema pernikahan, penyusunan alokasi budget (costing), prosesi
seserahan beserta perlengkapannya, design kartu undangan dan dekorasi, tata
rias dan busana yang dipergunakan, standarisasi jumlah undangan, Porsi dan menu
cathering, penentuan mobil pengantin, penentuan system indoor (gedung, hotel,
restoran, maupun kapal pesiar) maupun system outdoor (kebun ataupun taman),
design souvenir, pengelolaan system parkir, penyediaan pagar ayu maupun pagar
bagus, pemilihan jenis hiburan yang relevan dengan tema pernikahan (seni tari
maupun musik), prosesi upacara adat, pembawa acara (MC).
Konsep
dari penyedia jasa pernikahan ini yaitu melibatkan beberapa pendukung jasa
pernikahan menjadi satu kesatuan. Sebagai contoh yang dilakukan oleh Manten
House yang merupakan jasa pengelola pernikahan telah memiliki ratusan jumlah
penyedia jasa yang berada di bawah naungannya dan sudah tersebar di beberapa
kota besar seperti Jakarta, Palembang, dsb.Ternyata berdasarkan hasil survey
yang dilakukan oleh Bridal Management, salah-satu penyedia jasa wedding
organizer, bahwa jumlah wedding organizer hanya 30 penyedia jasa, padahal dalam
satu hari ada 150 pesta pernikahan. Dengan latar belakang tersebut maka
dibentuklah usaha yang bergerak dalam bidang jasa pernikahan dengan nama X.
Misi
Perusahaan
masih tergolong sukses karena mampu melayani berbagai segmen, dengan harga yang rendah berkisar 1.5 juta –
10 juta. Di samping itu kualitas pelayanan yang tergolong baik terbukti dari
jumlah pelanggan dengan 5 pelanggan per minggu.
Model Bisnis
Beberapa model bisnis
yang diterapkan di perusahaan X diantaranya adalah :
J
Perusahaan
menawarkan pelayanan yang unik berupa pelanggan selain mendapatkan jasa wedding
package, tetapi juga dapat konsultasi gratis seputar perayaan pernikahan.
J
Konsumen
dapat menghemat waktu dan uang, karena transaksi dapat dilakukan melalui
e-mail, menggunakan kartu kredit, atau secara mencicil. Konsumen akan menghemat
dana hingga 15 %, jika mengambil paket.
J
Harga
yang diberikan bukan harga mati, tetapi dapat disesuaikan dengan dana yang
dimiliki klien.
J
melakukan kerjasama dengan tenant yang semuanya bergerak dalam bisnis
pernak-pernik persiapan pernikahan, seperti katering, undangan,gedung, photo,
souvenir, busana (adat dan modern), merias pengantin, dekorasi, organ tunggal,
gamelan, Acapella dll.
J
membagi promosi dan database yang bisa diperoleh bersama oleh para
tenant.
J
mengarahkan klien dari satu tenant ke tenant berikutnya, kemungkinan
masing-masing tenant akan memperoleh 10 klien dalam satu kesempatan.
J
membantu mencarikan jalan keluar jika tenant menghadapi masalah,
misalnya tidak mampu mencapai target (rata-rata 10 transaksi/bulan), melalui
rapat kecil yang dilakukan sebulan sekali.
J
Memberikan
pelatihan product knowledge pada tenaga marketing para tenant, sehingga dapat
menggantikan tenaga marketing tenant
yang lain ketika yang bersangkutan berhalangan
Strategi
•
Strategi
pertumbuhan perusahaan adalah memperluas unit bisnis yang ada dan memperluas
jangkauan pelayanan, dengan system pelayanan yang sangat cepat.
•
Penentuan
posisi yaitu dengan penerimaan konsultasi wedding gratis baik menggunakan media
teknologi maupun secara langsung.
•
Lini
produk yaitu dengan Menambah peralatan dan perlengkapan wedding package.
•
Kenaikan
pada penambahan jasa management.
•
Gedung
dan Dekorasi yang disesuaikan dengan tema yang di harapkan.
•
Melakukan
promosi dengan cara mengembangkan iklan baru yang mendukung (Membuat web site dan brosur yang modern).
•
Melakukan
penelitian dan pengembangan dengan cara meningkatkan pengeluaran sebesar 150 %
untuk menciptakan style yang lebih baik.
•
Melakukan
riset pemasaran yaitu denganmMeningkatkan biaya riset sebesar 150 % untuk
meningkatkan pemahaman dan simpati mengenai pemilihan konsumen dan memantau
tindakan pesaing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar