Dampak sistem database terhadap sistem akuntan dan risiko yang berkaitan umumnya tergantung pada:
- Luasnya database digunakan untuk aplikasi akuntansi
- Tipe dan signifikannya transaksi keuangan yang diolah.
- Sifat database, DBMS (termasuk kamus data), tugas pengelolaan database, dan apliksi (misalnya batch atau on-line update).
- Pengendalian umum SIK yang sangat penting dalam lingkungan database.
Sistem dataabase umumnya memberi kesempatan untuk menyediakan data yang lebih tinggi tingkat keandalannya bila dibandingkan dengan non-databse system. Hal ini dapat turunnya risiko kecurangan dan kekeliruan dalam sistem akuntansi yang menggunakan database. Faktor-faktor berikut ini dalam kombinasi dengan pengendalian memadai, membantu meningkatkan keandalan data
- konsistensi data meningkat karena data dicatat dan di-update hanya sekali, tidak seperti halnya dengan non-database system.
- Integritas data menjadi meningkat dengan menggunakan fasilitas yang terdapat dalam DBMS, seperti pemulihan, restart routines, generalized edit and validation rountines, dan alat-alat pengendalian dan pengamanan.
- Fungsi lain yang tersedia dalam DBMS dapat memberikan kemudahan dalam prosedur pengendalian dan audit.
Di lain pihak, risiko kecurangan dan kekeliruan dapat meningkat jika database system digunakan tanpa pengendalian memadai. Dalam lingkungan non-database pada umumnya, pengendalian dilaksanakan oleh para pemakai secara individual dapat menutupi kelemahan pengendalian umum SIK. Namun, di dalam database system, hal ini tidak mungkin dilaksanakan, karena pengendalian pengelolaan database yang tidak memadai tidak dapat selalu ditutup oleh pemakai secara individual.
Sumbem : Standar Profesional Akuntan Publik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar