Bisnis dari seperti kebaanyakan kegiatan manusia lainnya, dibangun berdasarkan tujuan-tujuan. Tujuan itu merupakan jalan untuk kita bergerak dari A ke B; dari tempat kita berada ke tempat yang kita inginkan. Tujuan itu mengatur tekanan di antara kondisi A saat ini kondisi awal dan kondisi B yang ingin di capai di masa depan tujuan akhir. Ruang di antara A dan B bisa kita sebut tantangan; daerah yang harus kita tempuh untuk sampai ke tujuan.
Dalam kerja industri, kita ingin mengatur pekerjaan agar hasilnya konsisten, berulang, dan dapat diramalkan. Alangkah baiknya jika tujuan tersebut terperinci dan kuantitafif. Dalam hal ini, kita ingin memastikan bahwa tujuan kita itu sangat jelas dan tidak multitafsir. Semakin terperinci dan terukur tujuannya akan semakin baik. Ketika kita memiliki tujuan industri yang jelas dan seksam, cara terbaik untuk mengatasi tantangan adalah dengan proses bisnis serangkaian tahapan yang, jika kita mengikutinya dengan seksama, akan menciptakan rantai sebab akibat yang akan membawa hasil yang sama dan konsisten.
Tapi dalam kerja analis kita harus mengelola kreativitas akibatnya, kita tidak memerlukan prediktabilitas dan bahkan ide-ide terobosan, yang sifatnya memang tak terduga. Dalam usaha kreatif apa pun, tujuannya bukanlah untuk secara bertahap mengembangkan sesuatu yang sudah ada tapi untuk menghasilkan sesuatu yang baru.
Menurut definisi, baru berarti belum pernah ada sebelumnya. Jadi, jika sebuah tim ingin benar-benar mencipta, tidak ada jalan selain secara seksama mendefinisikan tujuannya terlebih dahulu, karena akan ada terlalu banyak hal yang tak diketahui. Memulai proyek semacam ini sama seperti pelayaran untuk menemukan dunia baru: seperti Columbus, Anda bisa memulai perjalanan dengan mencari rute menuju India, tapi Anda bisa saja menemukan sesuatu seperti Amerika sama sekali berbeda, tapi mungkin lebih berharga.
Sumber : Buku Game Storming
Tidak ada komentar:
Posting Komentar