Aplikasi memo post menyediakan entri, permintaan, dan edit data secara online, tetapi memperbarui arsip utama dengan pemrosesan secara batch. Setelah arsip utama diperbarui (biasanya pada malam hari setelah jam kerja), salinan "memo" dari arsip utama yang baru akan dibuat. Arsip memo tersebut diperbarui dengan entri data dan digunakan untuk pemrosesan permintaan selama hari tersebut. Setelah penyesuaian, arsip memo tersebut dapat digunakan untuk memasukan transaksi ke arsip utama selama pemrosesan batch pada malam berikutnya.
Dalam praktik, berbagai organisasi dapat menggunakan beberapa jenis pemrosesan dalam aplikasi yang sama. Bank, contohnya, sering kali memproses pemeliharaan (contohnya, untuk perubahan alamat nasabah) secara online real time. Transaksi uang, disisi lain, di-memo post-kan selama jam kerja dan diproses secara batch pada malam hari. Dengan melakukan memo post atas transaksi uang selama hari tersebut, bank dapat memelihara saldo terkini masing-masing nasabah dan dapat memonitor penarikan kas. Pemasukan nilai uang yang sesungguhnya (yang permanen) ke dalam rekening terjadi ketika dokumen kertas seperti cek dan slip penyetoran dibaca ke dalam mesin pemilah bank dan diproses secara batch bersama dengan transaksi elektronisnya. Hal ini memungkinkan penggunaan kontrol tradisional atas transaksi uang, termasuk total batch serta verifikasi tanda tangan.
Sumber : Buku Sawyer's Internal Auditing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar