Bedagang tampaknya merupakan mata pencaharian tertua di bumi ini,
selain bercocok tanam. Jauh sebelum hadirnya industri yang memerlukan
tenaga buruh,perdagangan telah menjadi urut nadi perekonomian dunia.
Lebih-lebih dalam perdagangan retail yang sampai kini tetap menjadi
primadona. Pangsa pasarnya teramat jelas dan dari waktu ke waktu
senantiasa menunjukan kegairahan seiring pertumbuhan penduduk dan pola
budaya yang mengikutinya. Hal tersebut dapat dikatakan sebagai modal
awal dalam melihat prospek bisnis retail, khususnya bisnis minimarket.
Orang (Selalu) Membutuhkan Minimarket
Memang, hal pertama yang mesti dilakukan sebelum membuka suatu usaha
adalah memikirkan prospek usaha itu sendiri. Berpikir praktis-ekonomi
memang diperlukan. Disini kejelian kita dalam menangkap peluang,
sekaligus memprediksikelangsungan suatu bidang bisnis mutlak dibutuhkan.
Begitu pula dengan bisnis minimarket. Bagaimana tren bisnis minimarket
di tanah air saat ini? Bagaimana pula prospek bisnis tersebut pada masa
datang?
Ada kalanya kita tertarik terhadap suatu lahan bisnis baru karena
sekedar ikut tren. Kadang-kadang kita hanya memikirkan keuntungan
sesaat, tanpa memperkirakan kelanggengan bisnis tersebut untuk beberapa
waktu kedepan. Tidaklah mengherankan jika sering terjadi suatu bisnis
yang begitu menjajikan di awal, ternyata harus kolaps di tengah jalan.
Tentu saja hal ini tidaklah kita inginkan, bukan? Ya, kembali ke soal
prospek: kita akan hanya memulai suatu bisnis yang benar-benar
menguntungkan, dapat kita tangani secara maksimal, dan harus mampu
bertahan lama
Selama orang memerlukan pemenuhan akan kebutuhan pokok sehari-hari,
selama itu pula minimarket akan tetap eksis. Secara garis besar, itulah
benang merang yang menjadi tolak ukur prospek bisnis minimarket. Dengan
kata lain, bisnis minimarket tak akan lekang oleh zaman atau bersifat
timeless. Bagaimana dengan pesaing? Minimarket memang tidak berdiri
sendiri sebagai sarana pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat. Sebut
saja, warung kelontong dari yang kaki lima sampai skala rumahan.
Kemudian, pasar tradisional, supermarket, sampai hipermarket. Semuanya
seolah berdiri sejajar dalam memperebutkan pasar yang sama. Masih adakah
peluang bagi perkembangan sebuah minimarket? Kenyataan di lapangan
menunjukan hal yang cukup positif. Bermunculannya minimarket, baik yang
mandiri maupun yang bertipe waralaba sampai ke pelosok daerah telah
menunjukan bahwa bisnis ini semakin bergairah dan senantiasa dibutuhkan
masyarakat. Artinya, keberadaannya telah sejajar dengan bisnis retail
lainnya.
Fakta lain, saat ini perdagangan retail telah banyak bergeser: dari
tradisional ke modern. Memang dalam kenyataanya, retail tradisional,
seperti pasar tradisional atau warung klontong konvensional masih tetap
daiakrabi dan sepenuhnya belum tergantikan. Namun, kita tidak dapat
memungkiri lambat laun pasar retail modern terus berekspansi seiring
budaya berbelanja masyarakat yang kian bergeser. Minimarket sebagai
salah satu bentuk perdagangan retail modern telah mendapat imbas
positif. Kita memaklumi dengan tren budaya masyarakat saat ini.
Masyarakat cenderung memilih tempat berbelanja yang nyaman, aman,
bersih, lengkap, mudah terjangkau, selain murah tentu saja.
Kecenderungan tersebut tampaknya dapat di jawab dengan kehadiran
minimarket; sebuah bisnis retail yang dapat dikelola secara sederhana,
sekaligus dapat bersaing dengan jenis retail modern yang lebih besar,
seperti supermarket.
Bisnis yang Fleksibel
Sebelum memulai suatu kegiatan, terlebih rencana bisnis, kadang kita
berangan-angan tentang kesuksesan kegiatan atau bisnis yang akan kita
jalani tersebut. Misalnya, setelah bisnis minimarket berjalan dan
berkembang pesat, kita akan menjadi seorang bos. Kita tinggal
ongkang-ongkang kaki sambil mengontrol jalannya bisnis dari rumah. Toh,
segala kegiatan bisnis harian telah didelegasikan kepada anak buah yang
dapat dipercaya
Ilustrasi tersebut tampaknya hanyalah sebuah mimpi seorang calon
pebisnis. Pada kenyataannya, hal itu justru telah banyak dialami para
pebisnis yang berinvestasi pada minimarket. Intinya, minimarket
merupakan bisnis yang cukup fleksibel, luwes, terutama dari segi waktu.
Anda dapat menjalankan bisnis dari mana saja, kapan saja, tidak
terkungkung jam kerja. Dengan demikian, hidup Anda tak akan monoton
sebagaimana kelaziman pada jenis kerja kantoran.
Keluwesan pun dapat terjadi pada segi
keahlian. Rata-rata tidak perlu keahlian khusus untuk menggerakan roda
bisnis minimarket. Yang diperlukan hanyalah kemauan untuk terus belajar,
baik dari pengalaman orang lain, buku, maupun sumber lainnya.
Fleksibilitas juga berlaku pada segi tempat usaha dan permodalan.
Seandainya tidak memiliki tempat memadai, Anda dapat saja memaksimalkan
tempat yang ada terlebih dahulu, tanpa harus terpaku harus membangun
dari awal atau menyewa tempat untuk mulai berbisnis. Demikian pula pada
segi permodalan. Anda dapat memulainya dengan kapital yang minimal
sekalipun.
Keunggulan Minimarket
Dari kacamata konsumen, minimarket memiliki sejumlah nilai lebih jika
dibanding dengan tempat berbelanja konvensional lain. Hali ini jelas
merupakan peluang bagi pebisnis yang akan berinvestasi pada minimarket.
Berikut ini beberapa sisi unggul sebuah minimarket.
Nyaman, Bersih dan Aman
Jika dibandingkan warung atau toko
kelontong kpnvensional, minimarket jelas memiliki tingkat kenyamanan
yang jauh lebih tinggi. Hal inilah yang menjadi daya tarik bagi
konsumen. Konsumen tinggal memilih barang yang diinginkan, memasukannya
ke keranjang, lalu membayarkannya di kasir. Konsumen tidak sampai harus
berpeluh kepanasan dan berkotor-kotor seperti di pasar tradisional
karena ruang minimarket jauh lebih bersih dan biasanya sudah menggunakan
alat pendingin ruangan. Selain itu, tingkat keamanan pun tampaknya
lebih terjamin. Risiko kehilangan barang atau uang dapat diminimalisasi.
Harga
Bersaing Soal tawar-menawar harga memang lazim dalam proses jual -beli terutama
jika kita berbelanja di tempat retail konvensional. Namun, kegiatan ini
bagi beberapa kalangan dianggap cukup merepotkan. Belum lagi rasa
ketekutan akan produk yang kita beli kemahalan karena kekurangtahuan
atau kekurangmahiran kita dalam menawar. Tentu saja hal ini tidak akan
terjadi jika berbelanja di sebuah minimarket. Label harga sudah
tercantum jelas di setiap produk yang diincar sehingga konsumen tidak
perlu repot-repot memikirkan ihwal kegiatan tawar-menawar. Toh, harga
yang terpatok tersebut dijamin tidak akan melenceng dari harga standar
yang berlaku di suatu wilayah. Bahkan , beberapa minimarket berani
menyebut harga produk yang dijualnya akan semurah harga di pasar
tradisional. Selain itu, konsumenpun dapat membandingkan terlebih dahulu
harga di antara produk sejenis, sebelum memutuskan untuk membeli produk
tersebut, tanpa segan digerecoki pedagang.
Lengkap Meskipun tidak sebesar supermarket, minimarket menjanjikan kelengkapan
terhadap barang yang diperlukan konsumen. Hal ini jelas lebih
menguntungkan bagi konsumen yang “malas” untuk berkeliling mencari
tempat belanja. Mereka cukup berbelanja di sebuah minimarket untuk
memenuhi segala kebutuhanhariannya.
Mudah
Terjangkau Keberadaan minimarket memang diset untuk senantiasa dekat dengan
konsumen tingkat pertama, yaitu anggota keluarga disekitar lokasi usaha.
Konsumen rata-rata tidak perlu menggunakan saran transportasi berlebih
untuk dapat menjangkau lokasi minimarket. Dengan kata lain, dengan
berjalan kaki pun, konsumen dapat segera menjangkau sebuah minimarket.
Pangsa Pasar Minimarket
Anda tentu sering melihat aktivitas
minimarket di sekitar lingkungan Anda, baik yang bertipe mandiri maupun
waralaba. Pasar yang dibidaik telah begitu jelas, yaitu seluruh anggota
keluarga di lingkungan sekitar lokasi minimarket. Hal ini telah
dibuktikan di lapangan. Menurut beberapa pebisnis minimarket, sekitar
80% pengunjung adalah masyarakat terdekat dengan lokasi usaha dalam
radius kurang dari satu kilometer. Lalu sisanya?
Jika lokasi minimarket sangat strategis, bukan mustahil pengunjung
tidak hanya dibatasi oleh konsumen dari radius tersebut. Sebuah
minimarket yang berlokasi di dekat terminal, stasiun pengisian bahan
bakar, atau rumah sakit, misalnya, jelas dapat menjangkau konsumen lebih
banyak. Para pejalan kaki yang bukan penduduk sekitar, dapat pula
dijadikan target pasar sebuah minimarket. Untuk itu, lokasi minimarket
sebaiknya dekat dengan keramaian atau di pinggir jalan utama. Pangsa
pasar minimarket juga berkaiytan erat dengan tren budaya, kebiasaan, dan
pola hidup masyarakat di sekitar lokasi minimarket.
Meningkatkan pasangan suami-istri bekerja atau lazim disebut double
income family, telah menyebabkan budaya pemenuhan kebutuhan barang dan
jasa sehari-hari menjadi serba cepat dan instan. Keluarga “sibuk” jenis
ini jelas merupakan pangsa pasar minimarket. Oleh sebab itu, minimarket
akan semakin dekat dengan perumahan penduduk, perkantoran, dan
memungkinkan untuk buka 24 jam nonstop untuk mengantisipasi pelayanan
terhadap tipe konsumen ini. Pertumbuhan kota-kota satelit pun telah
memengaruhi budaya belanja masyarakat. Keberadaan minimarket yang
berdekatan dengan penduduk wilayah ini jelas menjadi daya tarik. Mereka
tidak perlu berbelanja ke pusat kota yang memerlukan ongkos transportasi
tinggi. Hal ini menjadi pangsa pasar tersendiri bagi sebuah
minimarket.
Sumber : Buku Rupiah Meriah Dari Bisnis Minimarket
Tidak ada komentar:
Posting Komentar