Bisnis makanan selalu menarik bagi para pelaku usaha. Alasannya,
pangan merupakan kebutuhan pokok bagi semua orang sehingga konsumennya
tidak terbatas. Bisnis makanan juga relatif tidak begitu terpengaruh
oleh keadaan perekonomian yang semakin sulit. Salah satu jenis bisnis
makanan yang menjanjikan adalah usaha roti dan kue. Roti dan kue selalu
dibutuhkan untuk dikonsumsi pada acara-acara tertentu. Dengan demikian,
pasarnya selalu terbuka lebar. Meskipun indonesia bukan negara penghasil
gandum, makanan berbahan baku terigu (tepung gandum) tidak bisa
dipisahkan dari khazanah kuliner penduduknya. Saat ini Roti yang
merupakan makanan pokok berbahan terigu, telah menjadi makanan bagi
sebuah kalangan. Dahulu roti hanya dinikmati masyarakat kalangan
tertentu. Akan tetapi sekarang kita bahkan bisa menemukan roti dijual di
kios-kios kaki lima, bukan hanya di gerai-gerai bakery di mal-mal
mewah. Roti juga di jajakan oleh pedagang keliling dengan menggunakan
gerobak dorong, sepeda, atau sepeda motor. Harganya pun sangat
terjangkau.
Selain roti, ada beragam makanan yang dibuat dari terigu jumlahnya
mungkin tidak terhitung. Salah satu jenis kue yang sangat populer adalah
kue donat. Kue berbentuk khas yaitu bulat dengan lubang di tengah ini
sudah sejak lama dikenal masyarakat sebagai kudapan yang cukup
mengenyangkan. Karena itu, donat serin dijadikan menu sarapan pagi dan
bekal anak sekolah. Diberbagai daerah di Indonesia, dikenal juga kue-kue
tradisional yang melegenda. Dari Jogjakarta, kita mengenal bakpia, kue
agak kering terbuat dari terigu berisi kacang hijau. Di daerah Banyumas,
ada juga makanan sejenis bernama nopia. Bakpia dan nopia adalah
penganan yang dipopulerkan oleh kelompok etnis Tionghoa, sama seperti
bakpau’
Selain dipengarui bangsa Tionghoa, dunia boga indonesia juga mendapat
pengaruh dari Eropa dan Amerika. Pie, pancake, dan wafel merupakan
jenis-jenis kue yang sudah di kenal sejak zaman penjajahan Belanda.
Adapun kue-kue yang dikenal lebih belakangan antara lain blackforest dan
brawnies. Bahkan, seorang pengusaha kue di Bandung berinovasi dengan
membuat brownis kukus. Saat ini, popularitas brownis kukus bisa
dikatakan telah mengalahkan brownis panggang.
Pada hari raya, ibu=ibu di Indonesian biasa menyuguhkan aneka kue
kering (jenis kue yang panggang). Lidah kucing, nastar, dan kastengel
merupakan kue-kue kering yang hampir selalu ada pada hari lebaran. Bagi
yang tidak sibuk, sepanjang bulan puasa mereka akan membuat sendiri
aneka kue kering untuk suguhan atau hantaran hari raya. Selain untuk
keperluan sendiri, kue tersebut di jual kepada ibu-ibu lain yang tidak
memiliki waktu cukup untuk membuat kue sendiri atau tidak mmemiliki
keterampilan membuat kue. Pemasarannya pun tidak harus di tempat-tempat
yang khusus untuk bergadan, seperti pasar atau mal, Kue-kue kering di
tawarkan juga ke rumah-rumah dan kantor-kantor.
Kebergantungan masyarakat pada makanan berbahan baku terigu, seperti
roti, donat, dan aneka kue lain, bisa menjadi peluang bagi mereka yang
ingin berwirausaha. Membuka usaha roti dan kue tidak harus dimulai
dengan modal besar. Pelaku usaha juga tidak harus memiliki toko roti dan
kue di tempat mentereng. Roti dan kue dapat dipasarkan dengan berbagai
macam cara. Jika ditekuni secara serius disertai tekad yang kuat, usaha
pasti akan berkembang dan maju’ Ada beragam cara dalam menjalankan usaha
roti dan kue. Jika modal terbatas, Anda tidak harus memiliki toko untuk
menjual roti dan kue produk Anda. Jika strategi penjualannya bagus,
cara penjualan apa pun akan mendatangkan keuntungan yang menjanjikan.
Berikut ini beberapa jenis usaha roti dan kue yang dapat anda pilih.
Memiliki toko di lokasi strategis barangkali merupakan dambaan setiap
pelaku usaha roti dan kue. Berdasarkan skalanya, ada berbagai jenis
toko roti dan kue, mulai dari skala mikro berupa kios atau lapak
sederhana hingga toko skala besar di mal-mal mewah. Adapun berdasarkan
spesifikasi produk yang di jual, ada toko yang khusus menjual roti,
donat, kue tradisioanl, dan sebagainya. Beberapa toko bahkan menjual
roti sekaligus kue. Jika Anda memiliki toko, Anda tidak hanya bisa
menjual produk Anda sendiri. Toko Anda juga bisa menjual produk pembuat
roti dan kue lain yang menitipkan dagangannya.
Jenis usaha ini cocok untuk pemula yang memiliki modal terbatas.
Sebagai produsen, memiliki usaha roti atau kue menjual produknya dengan
cara menitipkannya di toko-toko atau kios=kios. Toko atau kios yang mau
menerima titipan jualan, misalnya toko roti, toko kelontong, kios rokok
dan minuman ringan, dan sebagainya. Biasanya, rumah makan dan kantin
juga menerima titipan roti dan kue. Roti dan kue dapat juga dijual
dengan cara berkeliling dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Dahulu,
penjual roti keliling hanya dapat ditemui di daerah perkotaan. Akan
tetapi, saat ini penjual roti keliling sudah menjangkau daerah pedesaan.
Penjual roti keliling biasanya menjajakan dagangannya dengan gerobak
dorong, sepeda, atau sepeda motor. Bahkan banyak juga pemilik usaha roti
yang memiliki armada mobil.
Ada beragam jenis roti yang dijual dengan cara berkeliling, mulai
dari roti tradisional hingga roti modern. Di kota-kota besar di
Indonesia, bahkan ada roti tradisional yang sudah di kenal selama
puluhan rahun. Kehadiran roti modern tidak berarti menggeser keberadaan
roti tradisional. Keduanya tetap laris karena mereka memiliki segmen
pasar masing-masing. Wirausaha roti dan kue dapat juga berproduksi
berdasarkan pesanan. Untuk acara-acara tertentu, seperti pesta ulang
tahun, syukuran, bahkan peringatan hari besar nasional, biasanya orang
memesan roti dan kue. Pesanan akan meningkat mendekati hari-hari raya
keagamaan, seperti Idul Fitri dan Natal.
Pemilik usaha pabrikan menjual roti dan kue dengan cara memasok atau
menyuplai toko yang membutuhkan. Meskipun hampir sama, usaha pabrikan
berbeda dengan usaha pesanan. Pemilik usaha pesanan hanya memproduksi
roti atau kue hanya berdasarkan pesanan yang datang sewaktu-waktu.
Adapun usaha pemasok lebih rutin memproduksi roti dan kue, yaitu sesuai
pesanan setiap hari. Sebagai wilayah persimpangan, Indonesia banyak
menyerap budaya dari luar, termasuk dalam bidang kuliner. Orang
Indonesia juga sangat kreatif dalam menghadapi aneka makanan dari luar
negri sehingga bisa diterima oleh lidah pribumi. Buktinya, beragam jenis
roti, yang bukan makanan asli Indonesia, disebut dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia.
Sumber : Buku dari Rupiah Meriah Dari Bisnis Roti & Kue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar