Dalam penyusunan Business Model Canvas, elemen Cost Structure didesain pada tahap palingakhir. Alasannya sederhana semua bisnis yang dibawah suatu model bisnis pasti membutuhkan biaya. Menciptakan dan memberikan nilai (value Propositions dan Channels) kepada pelanggan, menjaga hubungan baik dengan pelanggan (custamer Relatinships), upaya memperoleh pendapatan (Revenue Streams), menjalankan aktivitas bisnis (Key Activities), mendapatkan dan mengelola sumber daya (Key Resources) serta bekerja sama dengan mitra (Key Partners) semua membutuhkan biaya. Struktur biaya akan lebih mudah di rancang apabila semua elemen tersebut sudah di desain.
Secara umum, semua bisnis harus bisa menciptakan dan menjaga struktur biaya yang efisien. Meskipun demikian, ada model bisnis yang mengandalakan pada efisiensi struktur biaya. Cost Structure harus sangat efisien pada model bisnis hotel-hotel low budget, atau penerbangan murah.
Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur menyebutkan terdapat dua jenis Cost Structure: cost-driven, value-driven.
Cost-Driven
Dalam model bisnis yang menentukan pada Cost-Driven, upaya difokuskan pada minimalisasi biaya yang membuat struktur biaya menjadi ramping. Caranya adalah dengan menetapkan segmen pelanggan yang sensitif harga (low-budget), menawarkan value proposition murah, mengurangi SDM melalui otomatisasi, serta mengalihdayakan nonaktivitas inti.
Value-Driven
Dalam model bisnis yang menekankan value-driven, efisiensi biaya tidak menjadi pertimbangan utama. Sasaran utamanya adalah memberi kepuasan kepada pelanggan dengan memberi pelayanan premium. Caranya adalah menetapkan sasaran pada segmen pelanggan yang tidak sensitif harga, value proposition yang menawarkan kemewahan dan pelayanan personalized. Kita bisa dengan mudah melihat contohnya pada industri penerbangan.
Sumber : Business Model Canvas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar