Rabu, 14 Desember 2011

Menghadapi lawan yang tidak bersahabat pada saat audit

Tanpa memandang seluruh niatan baik yang ada di dunia ini, auditor internal akan tetap dapat menghadapi sikap yang tidak bersahabat. Auditor dapat mencoba untuk menyajikan sudut pandang mereka secara wajar dan logis, akan tetapi klien tetap tidak akan mengubah pendiriannya, tidak mau mendengarkan, tidak mau percaya dan sepenuhnya negatif. Konfrontasi-konfrotansi ini dapat terjadi berulang kali, selama orang tetap menjadi orang. Hal ini adalah sindrom pemikiran yang terttutup, dan tidak ada kunci untuk membukanya. Ada beberapa anjuran yang mungkin dapat berguna :
1. Memilih waktu yang tepat. Jangan membuka pemikiran yang tertutup untuk berunding ketika pemiliknya sedang marah, lelah, atau kacau pikirannya.
2. Jangan pernah mengambil posisi yang terkunci rapat. Yang terjadi hanyalah menyegel pikiran yang tertutup dari kemungkinan untuk ditembus.
3. Hindari gunakan kekuatan tetapi gunakan persuasi.
4. Sejak awal, cari titik yang dapat disetujui bersama. Perlawanan adalah hal yang tidak berguna; persetujuan adalah tuas pembuka. Harus terdapat sesuatu yang dapat disetujui oleh auditor dan klien, bahkan jika anda tidak menyetujui hal tersebut.
5. Undang klien ntuk menjelaskan posisi mereka. Dengar dan coba untuk memahaminya-benar-benar mendengarkan. Anda seharusnya tidak menutup pikiran juga.
6. Lakukan usaha secara efektif untuk menempatkan diri anda di dalam posisi mereka. Dengan tulus mencoba untuk memahami.
7. Bantu mereka untuk pembenaran. Hal inilah yang paling diinginkan oleh sebuah pemikiran yang tertutup. Ketika anda memahami di mana posisi mereka, ketika anda telah menempatkan diri anda di posisi mereka, cobalah untuk membuat mereka merasakan posisi yang anda inginkan yang juga mereka sendiri ingin raih.


sumber : sawyers, internal auditing

Tidak ada komentar: