Selasa, 30 Oktober 2012

Suasana ketika sedang di audit


Mahasiswa Bermain Peran sebagai Auditor

                                       Mahasiswa sedang bermain peran sebagai auditor dan auditee


                                               
  
                                                 

Berdirinya Giant di alam Sutera VS sampah yang menumpuk

Semakin megahnya alam sutera, begitu banyaknya pembangunan, dan baru-baru ini yang baru berdiri adalah Giant Alam Sutera. Fasilitas yang cukup lengkap mulai arena belanja, makan ataupun arena bermain anak-anak. Cukup ramai dikunjungi pengunjung, baik yang berbelanja atau cuma lihat-lihat saja. Tapi yang sangat kontras dibalik kemegahan giant alam sutera, adalah banyaknya sampah persis di depan mobil keluar. Yang sebelumnya tidak pernah ada sampah, sekarang terlihat menumpuk. Gimana ya, tidak ada sampah saja sering banjir ketika hujan, apalagi ada sampah? dan yang saya perhatikan sampah itu ada karena banyaknya karyawan dan supplier giant yang makan di situ, yang sampahnya dibuang sembarangan.   Apakah tiap individu tidak menyadari bahwa tindakan membuang sampah sembarangan akan merugikan lingkungan sekitar? ehmmm

Jumat, 26 Oktober 2012

Perayaan Idul Adha

Keluarga saya hari ini merayakan Idul Adha dengan sholat di mesjid islamic Karawaci Serpong dan  memotong hewan qurban di dekat rumah. Saya memilih berkurban di sini karena masyarakat di daerah sini masih membutuhkan dan tentunya ingin terus menjalim silaturahmi dengan warga sekitar. Terkadang banyak sekali penawaran untuk melakukan kurban di lembaga-lembaga zakat dengan tujuan yang mulia yaitu agar distribusi kurban merata.  Masalahnya tadi, di daerah saya masih sangat membutuhkan daging kurban. Hal ini terlihat dari banyaknya antrian masyarakat yang membutuhkan daging kurban, apalagi jika tidak ada sama sekali yang berkurban, maka masyarakat di sini tidak mendapatkan daging.





Senin, 22 Oktober 2012

Work Priority


I'm looking for a way to set a higher and shorter. There are a few things that might be a solution for me to be able to manage time, the focus on things that are more important and urgent new next to things that are important are not urgent. I remembered when I had to finish the target destitute manufacturing business idea. Finally I actually completed and leave other things that are considered non-urgent. Later on I felt really enjoy what I do.

Sometimes a job is not resolved properly when I have to prioritize the work, maybe I misunderstood what the job has a very important and urgent. I had to determine how to define it quickly and correctly. ehmmm ...

Prioritas Pekerjaan


Saya sedang mencari cara untuk mengatur waktu yang semakin lama semakin singkat. Ada beberapa hal yang mungkin menjadi solusi bagi saya untuk bisa mengelola waktu, yaitu fokuslah pada hal-hal yang lebih penting dan mendesak baru selanjutnya kepada hal-hal yang penting tidak mendesak.  Teringat oleh saya ketika saya kepepet harus menyelesaikan target pembuatan ide bisnis. Akhirnya saya benar-benar menyelesaikan dan meninggalkan hal lain yang dianggap tidak mendesak. Di kemudian hari saya merasa sangat menikmati apa yang telah saya kerjakan.

Terkadang beberapa pekerjaan tidak terselesaikan dengan baik  padahal saya sudah memprioritaskan pekerjaan itu, mungkin saya yang salah memahami pekerjaan itu apakah termasuk sangat penting dan mendesak. Saya harus menentukan cara bagaimana mendefinisikan hal tersebut secara cepat dan benar. ehmmm...

Minggu, 21 Oktober 2012

Suasana di luar Kantor


Tanda di larang Parkir tetap Parkir

                             
                                                             


 Dilarang Parkir di dekat apartemen puri indah sudah berlangsung lama sepertinya dibiarkan oileh Pemerintah Kota Jakarta Barat. 

Kamis, 18 Oktober 2012

Fokus Mengarahkan Azka


Setiap pulang kerja azka selalu menyambut saya, dan saat itupula saya ditanya apakah ayah bawa Yakult, itulah yang selalu azka tanyakan...saya juga heran kenapa Yakult yang selalu ditanyakan...wow gitu dengan Yakult..hihihiihi..
Saya selalu mengamati azka...azka cepat mengerti dengan apa yang dia lihat dan dengar...yang saya takutkan pengaruh negatif yang akan mempengaruhi azka...acara di media massa yang selalu menggambarkan kekerasan ataupun acara sinetron yang selalu menggunakan bahasa yang kasar…
Menjelang tidur, sambil memejamkan mata, saya masih berfikir saya harus kembali fokus mengarahkan azka menjadi anak baik. Saya mesti belajar bagaimana menjadi ayah yang baik...saya harus menggunakan referensi yang terbaik buat saya, istri dan anak-anakku...referensi terbaik  yang saya pilih adalah alquran...

Rabu, 17 Oktober 2012

Andai Aku Menjadi Ketua KPK


“Pak Yogi, anda siap jadi auditor, khan auditor tuh banyak musuhnya, jangan-jangan nanti di santet lagi…..Ujar seorang manager HRD dengan nada becanda. Langsung saya jawab ……ini sudah konsekuensi pekerjaan, apapun yang kita kerjakan ada resikonya.”
Maklumlah baru lulus, dengan segudang idealisme, dan mantan aktivis sebuah organisasi yang “sangat” memperjuangkan idealisme. Disamping itu kepepet gak ada kerjaan lain(hihihihihi....).
Pertanyaan dari seorang HRD itulah yang memulai saya masuk gerbang dalam dunia auditor, …..dunia yang belum terbayangkan sebelumnya. Di awal-awal menjalani profesi ini, saya sempat ragu apakah saya bisa menjalani profesi ini, karena seorang auditor bukan hanya bisa mengolah data-data, tetapi harus berkomunikasi/wawancara dengan orang lain, dan konsekwensinya harus siap berhadapan dengan beragam karakter orang lain, Dan hal ini bertolak belakang dengan karakter saya yang pendiam dan kadang kurang percaya diri. Suatu saat saya pernah membaca suatu kalimat di sebuah buku yang cukup menarik (saya lupa judulnya), yaitu :
”Atasilah ketakutan itu dengan masuk dalam ketakutan itu” dan salah-satu ayat Aquran yang menyatakan bahwa ”Sesudah kesulitan ada kemudahan”. Kalimat itulah yang membuat saya semakin semangat untuk menekuni dunia audit.
Sudah sekitar 10 tahun saya menjalani profesi sebagai auditor, dan saya sudah merasa profesi auditor menjadi passion bagi saya, untuk itu saya ingin meningkatkan sumbangsih saya yang lebih besar lagi terutama bagi bangsa indonesia tercinta ini. Saya ingin menjadi Ketua KPK.  Ketua KPK dan auditor adalah seperti saudara kembar, sama-sama mengidentifikasi adanya tindakan kecurangan.
Hanya satu pertimbangan ketika saya memutuskan menjadi ketua KPK yaitu mewujudkan indonesia bebas dari korupsi.  Indonesia harus segera bebas dari korupsi karena besarnya tingkat korupsi di indonesia  karena  buruknya  praktik Corporate Governance (GCG) di Indonesia. Kurangnya pengendalian dalam Good Corporate Governance (GCG) semakin bertambah dengan semakin tingginya intensitas praktek kecurangan, penipuan, dan penggelapan yang terjadi pada suatu institusi publik maupun privat. Bisa kita lihat di media massa seringkali setiap kita menonton berita ada saja berita tentang tindakan korupsi di Indonesia.
Diantara indikator mengenai korupsi, Corruption Perceptions Index (CPI) adalah indeks yang paling popular di Indonesia; mulai pejabat, pengamat, sampai guru sekolah menengah bicara tentang CPI. Tabel 1.1 berikut menunjukkan Corruption Perceptions Index untuk tahun 2004. Tabel di bawah ini menunjukkan 15 negara dengan skor tertinggi untuk tahun 2005. Dari tabel di bawah ini terlihat bahwa Indonesia bukanlah terburuk dalam hal korupsi (survey 2005), namun Indonesia termasuk 20 negara terburuk.

Tabel 1.1
Corruption Perceptions Index – 20 terburuk
2003 – 2005
Negara
Score
2005
2004
2003
Indonesia
2.2
2.0
1.9
Iraq
2.2
2.1
2.2
Liberia
2.2
-
-
Uzbekistan
2.2
2.3
2.4
Congo
2.1
2.0
-
Kenya
2.1
2.1
1.9
Pakisatan
2.1
2.1
2.5
Paraguay
2.1
1.9
1.6
Somalia
2.1
-
-
Sudan
2.1
2.2
2.3
Tajkistan
2.1
2.0
1.8
Angola
2.0
2.0
1.8
Cote d’lvoire
1.9
2.0
2.1
Equatorial uinea
1.9
2.6
2.1
Nigeria
1.9
1.6
1.4
Haiti
1.8
1.5
1.5
Myanmar
1.8
1.7
1.6
Turkmesnistan
1.8
2.0
-
Bangladesh
1.7
1.5
1.3
Chad
1.7
1.7
-





























Seandainya saya menjadi ketua KPK ada beberapa hal yang ingin di wujudkan, diantaranya pembersihan birokrasi dari koruptor, perbaikan lembaga KPK, bersinergi dengan masyarakat, lembaga penggiat antikorupsi dan aparat lainnya seperti kejaksaan dan kepolisian untuk memberantas koruptor dan membuat sistem kaderisasi bagi para penyidik dan penyelidik koruptor dan melakukan pembinaan secara berkesinambungan agar lebih bersih, transparan dan profesional, dan tentunya cita-cita diatas disesuaikan dengan regulasi yang telah ditetapkan pemerintah terkait undang-undang tentang pemberantasan tindak pidana korupsi No. 20 Tahun 2001, Undang-undang Nomor 30 tahun 2002 tentang KPK dan beberapa peraturan lainnya. Langkah-langkah yang akan saya lakukan dalam   mewujudkan tujuan diatas agar  efektif diantaranya adalah :


1.  Memastikan apakah sistem pengendalian internal di KPK memang benar-benar memadai, tidak memiliki celah oknum-oknum tertentu untuk melakukan tindakan kecurangan ataupun tidak sesuai dengan regulasi yang ada. Saya akan turun tangan sendiri mereview setiap prosedur yang ada dan mengkonfirmasi ke lapangan langsung.  Disamping itu saya akan mewajibkan pimpinan KPK secara berkala 2 bulan sekali mereview prosedur internal KPK. Prosedur mengenai sistem rotasi akan dilakukan, misalnya penyidik A pernah menangani kasus pemerintah pusat, maka sewaktu-waktu akan dirotasi menangani kasus di daerah. Hal ini berfungsi agar tidak ada peluang penyidik tertentu menutup-nutupi kasus atau melakukan tebang pilih.



2. Memastikan para pimpinan di KPK telah mengembangkan sistem kepemimpinan yang efektif sehingga dalam bekerja dapat saling bekerjasama dan sesuai dengan tujuan pemberantasan korupsi. Maka saya akan menggunakan tools Balanced Scorecard untuk mengukur efektivitas kepemimpinan saya. Dari hari ke hari saya akan melihat tools tersebut dan akan segera menegur jika terjadi penyimpangan terhadap target yang ditetapkan.



3. Memastikan penyidik dan penyelidik KPK tidak berasal dari aparat penegak hukum, hal ini agar tidak terjadi konflik kepentingan dan benar-benar KPK menjadi lembaga yang independen.  Dan salah-satu yang akan diwujudkan dalam menunjang sistem kaderisasi adalah mendirikan training center khusus untuk para calon penyidik dan penyelidik.  Dan diharapkan juga akan memiliki jumlah penyelidik dan penyidik yang memadai untuk ditempatkan di beberapa daerah untuk melakukan penyidikan kasus-kasus besar. Target saya jumlah penyidik sekitar 3000 orang, jumlah tersebut bertujuan untuk mengakomodir penangangan yang sangat cepat baik di level daerah hingga pusat.



4. Memastikan apakah petugas KPK mulai dari tenaga administrasi, penyidik maupun fungsional lain memiliki integritas yang cukup tinggi terhadap pemberantasan korupsi dan juga memiliki kompetensi yang memadai. Kompetensi ini terkait juga kemampuan penyidik dalam mengumpulkan bukti-bukti yang kuat sehingga perkara tersebut dapat segera dilimpahkan ke pengadilan. Masing-masing staf sepesialis memiliki jam terbang yang tinggi sebagai penyidik atau auditor (memiliki pengalaman sebagai auditor minimal 10 tahun)  dan memiliki sertifikasi yang diakui secara internasional. Untuk itu saya akan membuat tim khusus untuk memonitoring perkembangan tim penyidik dan petugas KPK lainnya. Tim khusus ini di dalam stuktur organisasi memiliki garis koordinasi (bukan instuksi) dengan ketua KPK dan bertanggung jawab terhadap dewan kehormatan KPK. 



5. Mempercepat penyelesaian kasus. Tentunya kasus yang semakin banyak harus diimbangi dengan kecepatan KPK menyelesaikan secara cepat kasus yang ada. Saya membuat indikator kinerja bagi penyidik yaitu 3 hari sudah bisa mendiagnosa adanya penyimpangan dan bisa menentukan sesegera mungkin tujuan penyidikannya.  Hal ini merupakan bagian dari keunggulan kompetitif yang saya rencanakan selama kepemimpinan saya.



6. Membuat sistem pendidikan berjenjang untuk penyelidik dan penyidik mulai dari level dasar hingga lanjutan. Dan proses pelatihan ini dikelola sendiri oleh pihak internal KPK agar lebih terkendali perkembangan para petugas KPK. Diharapkan akan menghasilkan buku pengembangan kompetensi penyelidik dan penyidik yang merupakan acuan resmi dalam pengembangan kompetensi dan etika. Membekali kemampuan penyelidik dan penyidik yang telah mengikuti pendidikan lanjutan untuk mentransfer ilmu kepada penyidik dan penyelidik baru. 




7. Bersama-sama masyarakat, media, lembaga penggiat antikorupsi dan aparat lainnya saling bersinergi dan memiliki jalur komunikasi yang mudah, seperti mendirikan Pusat Komunikasi KPK, Conferensi Pers terkait kasus, memiliki media channel televisi seputar KPK. Kenapa memilih media televisi? karena televisi merupakan media yang sering dilihat oleh masyarakat umum (berdasarkan hasil survey asosiasi periklanan). Disamping itu bekerjasama dengan mendiknas untuk diberikan kesempatan memberikan penyuluhan seputar korupsi di sekolah-sekolah maupun uiversitas dan hasil penyuluhan tersebut ditindaklanjuti dengan mendirikan komisariat-komisariat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di sekolah-sekolah dan universitas, hal ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan memberikan peran bagi pelajar untuk mencegah tindakan korupsi dari dini. Sedangkan kerjasama dengan bagian lain disesuaikan dengan fungsinya misalnya dengan lembaga penggiat antikorupsi melakukan pengawasan pada setiap instansi. Terkait saksi, akan diberikan perlindungan maksimal dan penghargaan dari lembaga yang saya pimpin.




8.Memastikan sarana yang memadai, sarana yang menunjang terkait operasional KPK. Contoh memiliki alat penyadapan yang super canggih, memiliki fasilitas/alat pengawasan bagi pegawai KPK dan memiliki sarana teleconference merupakan alat teknologi yang digunakan untuk pertemuan jarak jauh, atau pertemuan yang dilakukan hanya melalui monitor televisi. Teleconference digunakan untuk mempercepat pertemuan antara penyidik dengan pimpinan ataupun pimpinan KPK dengan pimpinan KPK lainnya sehingga pengambilan keputusan menjadi lebih cepat.





Saya hanya bercita-cita, berusaha dan berdoa....semua dikembalikan kepada Allah....dan optimis segala usaha yang saya lakukan akan dihargaiNya...tapi semua diatas akan terwujud : “Andai aku menjadi ketua KPK” 



Memulai kembali aktivitas menulis

Sudah beberapa hari ini saya tidak update blog...tidak melakukan evaluasi atas perjalanan hidup saya...karena menurut saya menulis blog adalah merupakan sarana untuk bercermin sudah sejauhmana saya melakukan sesuatu di bumi ini....karena profesi saya sebagai peternak web berarti sudah sejauhmana peternak ini dapat menghasilkan ternak-ternak yang sehat yang nantinya dapat dikonsumsi oleh orang banyak dan menjadi tambahan gizi bagi orang lain. Ternak web yang sehat adalah ketika web kita berisi postingan yang sangat berguna bagi penggunanya.
Kemarin saya menulis di dalam salah-satu web saya mengenai bagaimana memastikan lembaga kesehatan seperti rumah sakit memiliki standar atau kualitas yang baik. Kenapa saya memilih rumah sakit, karena rumah sakit merupakan pelayanan publik yang sangat menyangkut keselamatan pasien. Beda dengan pabrik, ketika barang itu rusak dalam proses produksi, maka barang itu bisa dilakukan reproduksi, sedangkan jika terjadi kegagalan terhadap penanganan pasien maka yang terjadi pasien akan bertambah parah sakitnya dan mungkin akan menyebabkan kematian.  


Selasa, 02 Oktober 2012

Schedule routine disturbed


The biggest annoyance I faced in writing activities and evening prayer at dawn was a football game. Especially if competing is Barcelona (your team). So I made ​​the formula for the above activities is: the more the game barcelona write activity decreases (so roughly ...)
It seems like it happens to lovers of football. For that let us find a solution to this problem can be overcome. The first, change the time to write in a way to see the game schedule. When writing can be done before going to bed. Could, as usual of late time default lazy to do it.
The second is to discourage eye see a football game. You do not read the news about the football and not turn on the TV in the early days because usually early morning game barcelona.
Thinking select two choices before .... any ideas?

Jadwal rutin terganggu

Gangguan terbesar yang saya hadapi dalam melakukan aktivitas menulis dan sholat malam pada waktu dini hari adalah pertandingan sepakbola. Khususnya jiika yang bertanding adalah Barcelona (tim kesayangan).  Sehingga saya membuat rumus untuk aktivitas diatas adalah : semakin banyak pertandingan barcelona semakin berkurang aktivitas menulis (begitulah kira-kira...)
Sepertinya hal itu terjadi bagi para pencinta sepakbola.  Untuk itu mari kita mencari solusi agar masalah ini bisa diatasi. Yang pertama, merubah waktu menulis dengan cara melihat jadwal pertandingan itu. Waktu menulis bisa dilakukan sebelum tidur. Bisakah, karena biasanya akhir-akhir waktu bawaannya malas melakukan itu.
Yang kedua adalah menghambatnya mata melihat pertandingan sepakbola. Caranya tidak membaca berita mengenai sepakbola dan tidak menyalakan TV pada dini hari karena biasanya dini hari pertandingan barcelona.  
Berfikir memilih dua pilihan tadi....ada ide?


Senin, 01 Oktober 2012

tell a story

It seems like a habit to tell something to others is something that is commonplace. When we have something to be decided, then usually we confide to others and ask the opinion of others. And may we inform highly classified, still we tell to others. Just as I always tell you something in this blog (ehmm. ..). The phenomenon of so many people who do status updates on facebook or twitter shows that we need a place to do a vent, but not all of our close friends in facebook

Menceritakan sesuatu

Sepertinya kebiasaan menceritakan sesuatu kepada orang lain adalah sesuatu yang lumrah. Ketika kita ada sesuatu yang ingin diputuskan, maka biasanya kita curhat kepada orang lain dan meminta pendapat kepada orang lain. Padahal bisa saja yang kita informasikan sangat rahasia, tetap saja kita ceritakan kepada orang lain. Seperti halnya saya yang selalu menceritakan sesuatu di blog ini (ehmm...). Fenomena banyaknya orang yang melakukan update status di facebook atau twitter menunjukkan bahwa kita memerlukan tempat untuk melakukan curhat, padahal di facebook tidaksemuanya teman dekat kita.