Jumat, 31 Agustus 2012

Ayah ngeles...anak cerdik..

Perbincangan saya dan anak saya (malam hari)
Azka (anak saya)  : ayah, beliin yakult donk..
Saya                     : Besok ya...abis pulang kerja ayah beliin yakult (jawaban menghindar)
Azka                     : Sekarang aja ayah kerjanya ....
Saya                      : ????????????????????

Kamis, 30 Agustus 2012

Bermain bola dengan agama berbeda

Kok permainan bola dihubung-hubungkan dengan agama seh...apa seh pola pikir orang-orang itu? informasi yang beredar Real Madrid mendukung Palestina dan Barcelona mendukung Israel...trus yang mendukung Barcelona disebut mendukung israel...

Tolong bedakan bermain bola dengan agama...tidak ada hubungannya......

tergantung sama dunia online

Semakin hari saya makin tergantung sama dunia online neh..........rindu kembali ke dunia nyata.....nanam padi, keliling kampung, maen petak umpet, maen ke rumah temen, maen gundu...
Apakah solusinya harus tinggalkan HP maupun modem? hmmm.............

Tim Kesayangan Kalah pada Piala Super Spanyol

Sedih juga tim kesayangan Barcelona kalah dari Real Madrid....sayang karena mereka tim yang kompak, permainan yang indah dikalahkan oleh suatu keteledoran yang kecil....

Tim yang bagus belum tentu menang...tetapi tim yang bagus dan beruntung pastilah menjadi pemenangnya...ayo Messi, Xavi, Villa, Fabregas....masih banyak pertandingan-pertandingan berikutnya...

Rabu, 29 Agustus 2012

Menghemat biaya Pemeliharaan mobil

Lumayan juga biaya pemeliharaan kendaraan bulan ini....mencapai Rp 1.000.000.  Yang perlu di ganti filter oli dan oli saja seharga Rp 350.000. Sedangkan biaya servicenya mencapai Rp 650,000.  Jika dillihat dari apa yang harus diperiksa dalam standar service sepertinya bisa dilakukan sendiri. Di zaman yang serba mahal ini harus semuanya di hemat.  


Pertanyaan anak kecil

"Apa....apa...apa....lihat...mana,,,,apa...".

Kata-kata itu yang sering terlontar dari anakku.........

Selamat Ultah Bapak Satrio

Terimakasih bapak Satrio atas traktiran ulang tahunnya yang ke-34...moga panjang umur, berkah, sukses selalu dan menjadi kepala keluarga yang baik...

kata-kata tidak puitis

Ku ingin menulis puisi...tapi sudah tidak bisa lagi merangkai kata-kata yang puitis...

tim audit sudah lengkap

Tim audit sudah lengkap,,,,,saatnya beraksi....bismillah...

Takt Time


      Jika permintaan pelanggan adalah sebanyak 200.000 unit per bulan, dan kapasitas produksi yang tersedia adalah 6.000 jam per minggu,  berapa tingkat waktu Takt untuk perusahaan ini?

Jawab :
      Takt time = 6,000 x 4 hours per month/200,000 units per month = .12 hour/unit or 7.2 minutes per unit



Biaya Target

    Harga pasaran untuk suatu produk adalah $ 50 per unit, tetapi tekanan persaingan telah menurunkan harga menjadi $ 45. Perusahaan itu memproduksi 10.000 unit dari produk ini per tahun dengan biaya produksi sebesar $ 38 per unit (termasuk biaya tetap $ 22 dan biaya variabel $ 16 per unit). Biaya penjualan dan biaya administrasi lainnya adalah sejumlah $ 8 per unit. Berapakah biaya target perusahaan untuk produk ini?

      Jawaban :
Current profit per unit = $50 - $ 38 - $8 = $4/unit
   Target total cost = $45 - $4 = $41




Usaha Jasa Pembuatan Rencana Bisnis

Peternakan yang saya buat kali adalah ternak blog bisnis plan...silahkan klik bisnis plan...

Selasa, 28 Agustus 2012

Bangga Pada orang lain...

Terkadang kita bangga pada seseorang....mencari profilnya di media apa saja,,di internet, koran, televisi, Youtube dan sebagainya...hal ini sama seperti yang saya lakukan, saya mengagumi sosok Dahlan Iskan...Tanpa kita sadari terkadang kita tidak bangga akan diri kita...padahal Allah SWT telah memberikan segalanya kepada kita...Bukankah tanda bersyukur adalah ketika kita berbahagia dengan keadaan kita saat ini dan mengoptimalkan apa yang kita miliki...

Kue lebaran masih banyak

Karena jarangnya orang yang pergi ke rumah saya dan memang saya jarang di rumah...akhirnya kue lebaran masih saja menumpuk saja di meja dan lemari....di diamkan sayang....akan tetapi jika di makan sendiri akan merusak program diet saya dan ini sangat merugikan sekali.  Ada ide?

Kerjaan belum banyak

Sudah 2 hari ini sudah aktif bekerja...akan tetapi belum banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan...bawaannnya masih suasana liburan lebaran....inginnya bersantai-santai....padahal biasanya hari-hari sebelumnya saya banyak sekali pekerjaan dan rasanya saya lebih membutuhkan waktu banyak...sepertinya saya harus tetap konsisten produktif...mengerjakan hal-hal yang bermanfaat buat saya dan orang lain...termasuk menulis di blog ini...(-:

Senin, 27 Agustus 2012

KOMPENSASI MANAJEMEN DAN PENILAIAN BISNIS



JENIS-JENIS KOMPENSASI MANAJEMEN
Program kompensasi manajemen adalah kebijakan dan prosedur untuk memberikan kompensasi bagi manajer. Kompensasi mencakup satu atau lebih dari hal-hal berikut : Gaji; adalah pembayaran tetap yang diterima tiap periode tertentu; Bonus; adalah pembayaran yang didasarkan pada pencapaian tujuan-tujuan kinerja untuk suatu periode; Tunjangan; meliputi keanggotaan di klub kebugaran, tiket pertunjukan, pembayaran ekstra lainnya oleh perusahaan dan tambahan pengahasilan lainnya.

PERAN STRATEGIS DAN TUJUAN KOMPENSASI MANAJEMEN
Peran strategis kompensasi manajemen mempunyai tiga aspek; (a) kondisi strategis yang dihadapi perusahaan; (b) dampak penghindaran risiko terhadap pembuatan keputusan manager; (c) masalah etika tertentu.

Kompensasi untuk Kondisi-kondisi Strategis yang ada
Program kompensasi seharusnya didasarkan pada analisis strategis perusahaan: kekuatan dan kelemahan kompetitifnya serta faktor-faktor penentu keberhasilan. Program kompensasi juga dapat berubah sesuai dengan kondisi-kondisi strategis yang dihadapi perusahaan dari waktu ke waktu.
Berikut adalah tampilan program kompensasi disusun secara khusus untuk berbagai kondisi strategis :
Tahap siklus hidup penjualan produk
Gaji
Bonus
tunjangan
Pengenalan produk
Pertumbuhan
Kedewasaan
Penurunan
Tinggi
Rendah
Kompetitif
Tinggi
Rendah
Tinggi
Kompetitif
Rendah
Rendah
Kompetitif
Kompetitif
Kompetitif

          Penghindaran Risiko dan Kompensasi Manajemen
Penghindaran risiko secara relatif dari manajer memiliki dampak yang penting dalam pembuatan keputusan.
Penghindaran risiko adalah kecenderungan untuk lebih menyukai keputusan-keputusan dengan hasil yang dapat dipastikan daripada hasil-hasil yang tidak pasti.
Program kompensasi dapat mengatur penghindaran risiko secara efektif dengan memilih bauran gaji dan bonus dalam total kompensasi secara cermat.

     Tindakan-Tindakan Tidak Etis Oleh Manajemen
Ada dua masalah tindakan tidak etis yang harus diperhitungkan dalam merancang dan menerapkan program kompensasi; (a) tingkat kompensasi secara keseluruhan; (b) tindakan tidak etis yang mungkin dilakukan manajer untuk memenuhi tujuan.

Tujuan Kompensasi Manajemen
Dalam mengembangkan program kompensasi, akuntan manajemen bekerja untuk mencapai keadilan dengan membuat program tersebut sederhana, jelas dan konsisten. Keadilan juga berarti bahwa program terfokus hanya pada aspek-aspek yang dapat dikendalikan dari kinerja manajer.
Program kompensasi manajemen disusun dan dikembangkan dengan tujuan mendukung tujuan strategis perusahaan yang harus konsisten dengan tiga tujuan pengendalian manajemen, yaitu
1      motivasi
2      memberikan insentif,
3      menentukan secara adil atas penghargaan

Program Bonus
Kompensasi berupa bonus adalah elemen yang paling cepat tumbuh dalam total kompensasi dan seringkali merupakan bagian terbesar. Ada tiga aspek penting dalam pengelompokan program pemberian bonus :
-      Dasar kompensasi, yaitu bagaimana pemberian bonus ditentukan.
Tiga dasar yang paling umum adalah :
1)    Harga saham
2)    Kinerja berbasis UBS biaya, pendapatan, laba, atau investasi
3)    Balanced scorecard

-      Sumber kompensasi, yaitu darimana pendanaan bonus berasal.
Dua sumber kompensasi yang paling umum adalah laba UBS manager dan sumber perusahaan keseluruhan berdasarkan total laba perusahaan.

-      Cara pembayaran, yaitu bagaimana bonus akan diberikan.
Dua cara umum adalah tunai dan saham. Tunai dan saham dapat diberikan saat ini ataupun ditangguhkan ke tahun-tahun mendatang. Saham dapat diberikan secara langsung atau diberikan dalam bentuk opsi saham.

Dasar Komponen Bonus
Kelemahan metode Pembandingan Kinerja Sekarang dengan Kinerja Tahun Sebelumnya, dan Pembandingan Anggaran adalah bahwa situasi ekonomi dari UBS manajer bisa saja sangat berubah dari tahun sebelumnya atau dari sat target anggaran ditetapkan, sehingga menyebabkan jumlah anggaran atau jumlah tahun sebelumnya menjadi dasar yang tidak adil untuk evaluasi dan kompensasi. Jumlah bonus dapat didasarkan pada jumlah kenaikan harga saham atau pada harga saham tersebut apakah telah mencapai sasaran tertentu yang telah ditentukan. Apabila ukuran akuntansi atau CSF digunakan, jumlah bonus dapat ditentukan melalui salah satu dari tiga cara berikut :
1)    Dengan membandingkan kinerja sekarang dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya,
2)    Membendingkan kinerja dengan anggaran yang telah ditentukan,
3)    Membandingkan kinerja manajer dengan kinerja manajer lainnya.
Masalah yang timbul pada metode ketiga adalah bahwa metode tersebut tidak memperhitungkan kondisi ekonomi yang berbeda-beda dari manajer yang berbeda-beda pula.
Setelah memilih dasar kompensasi perusahaan juga harus memilih metode untuk menghitung jumlah bonus berdasarkan tingkat kinerja aktual secara relatif terhadap targetnya. Pendekatan yang paling umum adalah perhitungan linier sederhana, yaitu semakin besar kinerja melebihi target, semakin besar jumlah bonusnya. Keuntungan dan kerugian dasar kompensasi bonus yang berbeda relatif terhadap tujuan kompensasi.





Motivasi
Keputusan yang tepat
Keadilan
Harga saham
(+/-) tergantung pd apakah saham dan opsi saham dimasukan dlm gaji pokok dan bonus
(+) menyelaraskan kompensasi manajemen dg kepentingan pemegang saham

(+) konsisten dg kepentingan pemegang saham
(-) kurangnya kontrol
Ukuran kinerja strategis (UBS biaya, pendapatan, laba, dan investasi)
(+) sangat memotivasi apabila tidak memasukkan faktor-faktor yg tidak dapat dikendalikan

(+) umumnya merupakan ukuran kinerja ekonomi yang baik
(-) biasanya hanya memiliki fokus jangka pendek
(-) jika bonusnya sangat tinggi, dpt menimbulkan insentif untuk melakukan pelaporan yg tidak akurat

(+) intuitif, jelas, dan mudah dipahami

(-) masalah pengukuran, perbedaan dalam kaidah skuntansi, metode alokasi biaya, metode pendanaan dsb.
Balanced scorecard (CSF)
(+) sangat memotivasi jika tidak memasukkan faktor-faktor yg tidak dapat dikendalikan
(+) menyelaraskan kompensasi manajemen dgn kepentingan pemegang saham

(+) konsisten dengan strategi manajemen

(-) dapat dihadapkan pada pelaporan yg tidak akurat mengenai faktor-faktor nonkeuangan
(+) jika ditentukan dan diukur dgn seksama CSF kemungkinan disa dianggap adil

(-) potensi masalah pengukuran seperti diatas.



Sumber Kompensasi Manajemen
Sebagai alternatif, penentuan jumlah bonus bagi manajer adalah sumber perusahaan keseluruhan, yaitu dasar penentuan bonus yang tersedia bagi seluruh manajer melalui suatu jumlah yang disisihkan untuk tujuan ini. Pada umumnya, sumber perusahaan keseluruhan memberikan insentif penting untuk koordinasi dan kerjasama antar UBS di dalam perusahaan karena seluruh manajer berbagi dalam laba perusahaan keseluruhan yang lebih tinggi yang dihasilkan dari upaya-upaya lintas UBS.
Bonus bagi manajer dapat ditentukan dengan apa yang disebut sumber berbasis unit, yaitu dasar penentuan bonus menurut kinerja unit bisnis manajer. Sumber berbasis unit ini dapat memberikan motivasi yang kuat bagi manajer efektif untuk melakukan dan menerima imbalan atas upaya mereka, potensi keuntungan bagi manajer perseorangan adalah sangat termotivasi.
Keuntungan dan kerugian sumber bonus yang berbeda-beda relatif terhadap tujuan kompensasi


Motivasi
Keputusan yang tepat
Keadilan
Basis unit bisnis
(+) motivasi yg kuat bagi manajer efektif-potensi keuntungan
(-) tidak adanya motivasi bagi manajer UBS yang secara ekonomi lebih lemah

(-) memberikan insentif bagi manajer perseorangan untuk tidak bekerjasama dg dan mendukung UBS lainnya bila diperlukan untuk kebaikan perusahaan.
(-) tidak memisahkan kinerja UBS dari kinerja manajer
Perusahaan keseluruhan
(+) membantu menarik & mempertahankan manajer yg baik di seluruh perusahaan, bahkan di UBS yg secara ekonomi lebih lemah
(-) motivasinya tidak sekuat sumber berbasis unit bisnis

(+) penghargaan diberikan atas upaya untuk kebaikan perusahaan secara keseluruhan-memotivasi kerja tim & penggunaan aset bersama-sama diantara UBS-UBS
(+) memisahkan kinerja manajer dari kinerja UBS
(+) dapat terlihat lebih adil bagi pemegang saham dan pihak-pihak yg berpendapat bahwa gaji eksekutif terlalu tinggi.


Cara Pembayaran Bonus
Keuntungan dan kerugian dari cara pembayaran bonus relatif terhadap tujuan kompensasi







Motivasi
Keputusan yang tepat
Keadilan
Bonus saat ini
(+) motivasi yg kuat untuk kinerja saat ini; motivasi yg lebih kuat daripada untuk program tertangguh
(-) fokus jangka pendek
(-) manajer penghindar risiko menghindari proyek-proyek berisiko tetapi berpotensi menguntungkan
(+/-) tergantung pada kejelasan kesepakatan bonus & konsistensi penerapannya
Bonus ditangguhkan
(+) motivasi yg kuat untuk kinerja saat ini, tapi tidak sekuat program bonus saat ini krn imbalannya ditunda



Sama dengan bonus saat ini


Sama dengan bonus saat ini
Opsi saham
(+) potensi keuntungan yg tidak terbatas sangatlah memotivasi
(-) penundaan dan ketidakpastian imbalan dpt mengurangi motivasi

(+) insentif untuk mempertimbangkan masalah-masalah jangka panjang
(+) memberikan insentif resiko yg lebih baik drpd program bonus saat ini atau bonus ditangguhkan
(+) konsisten dgn kepentingan pemegang saham

(-) faktor-faktor yg tidak dpt dikendalikan dpt mempengaruhi harga saham
Selain itu, sama dengan bonus saat ini
Saham kinerja
Sama dengan opsi saham
(+) insentif untuk mempertimbangkan faktor-faktor janga panjang dpt mempengaruhi harga saham
(+) konsisten dg strategi perusahaan, jika CSF digunakan
(+) konsisten dg kepentingan pemegang saham jika laba per saham digunakan.

(+/-) tergantung pd kejelasan kesepakatan bonus dan konsistensi penerapannya



Perencanaan Pajak dan Pelaporan Keuangan
Perusahaan berupaya memilih program-program yang dapat mengurangi atau menghindari pajak perusahaan maupun manajer. Perusahaan juga berupaya merancang program kompensasi yang memiliki dampak menguntungkan pada laporan keuangan perusahaan.
EVALUASI DAN PENILAIAN BISNIS
The Balanced Scorecard
Penggunaan balanced scorecard untuk mengevaluasi perusahaan sama seperti penggunaan CSF dalam mengevaluasi dan mengkompensasi manajer perseorangan.

Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan menggunakan rasio laporan keuangan untuk mengevaluasi kinerj perusahaan. Dua ukuran kinerja yang umum adalah likuiditas dan profitabilitas.
Likuiditas mengacu pada kemampuan perusahaan untuk membayar beban-beban lancar dari operasinya dan utang yang jatuh tempo.
Enam ukuran likuiditas yang penting adalah :
3      perputaran piutang usaha
3      perputaran persediaan
4      rasio lancar
5      rasio cepat
6      dua rasio arus kas
Empat rasio profitabilitas yang penting adalah :
8      persentase margin kotor
9      imbal hasil atas aktiva
10   imbal hasil atas ekuitas
11   laba per saham

PENILAIAN BISNIS

Metode Nilai Pasar
Metode nilai pasar adalah ukuran penilaian pemegang saham yang paling cepat dan objektif atas kinerja dan keberhasilan perusahaan dalam menciptakan nilai untuk pemegang saham.

Metode Penilaian Aset
Akuntan mempunyai empat pilihan ketika menggunakan metode penilaian aset :
12    nilai buku bersih
13    nilai buku kotor
14    biaya penggantian
15    nilai likuidasi

kelemahan penting dari dua metode pertama adalah bahwa keduanya dipengaruhi oleh kebijakan akuntansi perusahaan, dan dapat sangat terdistorsi oleh umur aset dan tidak disertakannya aktiva tidak berwujud.

DISCOUNTED CASH FLOW
Metode ini mengukur nilai perusahaan sebagai nilai sekarang dari arus kas bersih yang didiskonto. Arus kas satu tahun atau lebih di masa depan didiskontokan untuk memperhitungkan nilai waktu dari uang; arus kas pada periode-periode terbaru lebih bernilai dibandingkan arus kas pada periode-periode yang terlalu jauh.
Karena didasarkan pada arus kas, metode DCF memiliki keunggulan tambahan, yaitu tidak dihadapkan pada bias kebijakan akuntansi yang berbeda-beda dalam menentukan total aktiva dan laba bersih, sebagaimana halnya pada metode penilaian aset dan analisis laporan keuangan. Metode DCF umumnya digunakan apabila tidak tersedia harga saham atau ketika harga saham tidak dapat diandalkan.
Metode DCF membedakan dua jenis nilai dalam menentukan nilai perusahaan :
1. nilai arus kas untuk periode perencanaan
2. nilai arus kas diatas tiga sampai lima tahun.

PENILAIAN BERDASARKAN PENGALIHAN
Pendekatan umum untuk menilai sebuah bisnis adalah penggunaan suatu pengali dari beberapa ukuran keuangan—biasanya :
16   penjualan
17   laba
18   arus kas


 Referensi :
1        Blocher.”Manajemen Biaya, penekanan strategis, . penerbit Salemba Empat,2011.”
2        Hansen & Mowen. ”Manajemen Biaya. . penerbit Salemba Empat,2000.”

UNIT INVESTASI STRATEJIK DAN PENENTUAN HARGA TRANSFER PRICING



 1.       PERAN STRATEJIK UNIT INVESTASI
              Peran strategis stratejik bisnis unit investasi sama dengan peran strategis SBU-SBU lainnya:
1.       Memotivasi manajer untuk melakukan upaya semaksimal mungkin dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh manajemen puncak.
2.       Memberikan insentif kepada para manajer agar membuat keputusan yang konsisten dengan tujuan yang ditetapkan oleh manajemen puncak.
3.       Menentukan secara adil penghargaan yang diperoleh para manajer atas usaha dan keahlian serta efektivitas mereka dalam mengambil keputusan.
Tujuan pertama yaitu motivasi dapat dicapai karena tujuan meningkatkan ROI sifatnya jelas dan intuitif, dan pada umumnya berada dalam pengendalian manajer. Tujuan kedua yaitu keselarasan tujuan, dicapai karena ROI merupakan suatu ukuran kinerja keuangan yang penting bagi perusahaan secara keseluruhan. Setiap SBU investasi yang sukses dapat memberikan kontribusi secara langsung pada keberhasilan perusahaan. Tujuan ketiga yaitu pemberian penghargaan yang adil, dicapai karena penggunaan SBU investasi menjadi dasar yang baik untuk membandingkan kinerja dari unit-unit yang berbeda ukuran; laba diukur secara relatif terhadap jumlah investasi. Selain itu ROI memberikan kontribusi dalam mencapai keadilan karena ROI adalah ukuran kuantitatif dan jelas yang dapat dipahami serta biasanya berada dalam kendali para manajer.
              Ukuran utama dari kinerja SBU investasi adalah ROI (return on investment), 3 ukuran lainnya yang berkaitan adalah RI (residual Income) dan EVA (economic value added), dan BSC (balance scorecard) juga dapat digunakan.

2.       IMBAL HASIL ATAS INVESTASI
              Ukuran umum yang paling umum digunakan adalah ROI yang merupakan sebuah prosentase dan semakin besar prosentase tersebut maka semakin baik ROInya. Besarnya ROI untuk perusahaan-perusahaan yang sukses bergantung pada banyak faktor, antara lain kondisi ekonomi pada umumnya dan kondisi ekonomi industri perusahaan pada saat ini pada khususnya.
Perusahaan memakai aktiva untuk memperoleh lebih banyak aktiva. Sebagai contoh sebuah toko swalayan menggunakan kas untuk membeli persediaan. Persediaan tadi dikonversikan menjadi kas ketika dijual ke pelanggan. Jika menguntungkan, jumlah kas yang diterima dari penjualan persediaan akan lebih besar daripada jumlah kas yang dikeluarkan untuk membeli persediaan tersebut . kinerja dapat diukur melalui kemampuan utk membesarkan rasio aset yang dikembalikan dengan aset yang digunakan.
              Sebuah ukuran yang memperhitungkan jumlah aktiva yang ditanamkan adalah tingkat imbalan atas investasi (ROI) atau tingkat imbalan atas aset (Return on assets, ROA). ROI merupakan persentase, semakin besar persentasenya semakin besar pula ROI nya. ROI untuk perusahaan yang sukses berkisar antar 10 sampai 50 persen, meskipun ROI setiap perusahaan dievaluasi dari segi ROI rata-rata industri dan faktor ekonomi yang dihadapi oleh perusahaan tertentu. ROI merupakan ukuran kinerja pusat laba yang paling lazim dipakai karena dapat dibandingkan dengan hasil menurut pasar eksternal untuk memberikan suatu tolak ukur kinerja divisi.
              Terdapat bermacam ukuran kinerja laba yang berbeda untuk bermacam aspek perusahaan (perusahaan keseluruhan, segmen bisnis atau manajer yang bertanggung jawab atas suatu segmen). Berikut disajikan daftar ukuran laba dan investasi yang berbeda yang dipakai untuk 3 kinerja yang dapat dievaluasi dengan memakai rumus ROI :

Kinerja yg sedang diukur
Definisi laba
Defini Investasi
Perusahaan secara keseluruhan
Laba operasi bersih (laba sblm bunga dan pajak penghasilan)
Jumlah rata-rata aset yg dipakai secara produktif selama periode berjalan
Pusat investasi
Laba segmen
Jumlah rata-rata aset yg digunakan secara langsung oleh segmen
Manajer Pusat investasi
Laba terkendalikan
Jumlah rata-rata aset yg berada di bawah kendali manajer

              Dengan mengukur profitabilitas relatif terhadap jumlah aktiva yg diinvestasikan dlm setiap divisi, maka ROI boleh digunakan untuk membandingkan kinerja berbagai divisi. Semakin tinggi ROI semakin efektif pula divisi tersebut dlm mendaya gunakan aktiva untuk menghasilkan laba. Contoh ROI untuk setiap divisi PT Lontar, berdasarkan nilai buku aktiva yg diinvestasikan sbb. :

                                                     DIVISI R                DIVISI S                    DIVISI T
Laba operasi                               Rp.    210.000         Rp.    252.000      Rp.    225.000
Aktiva yg diinvestasikan              Rp. 1.050.000         Rp. 2.100.000          Rp. 1.500.000
ROI                                                20%                           12%                         15%

Meskipun divisi S mengukir laba operasi yg paling besar, namun ROInya menduduki posisi paling rendah yaitu 12%. Oleh karena itu  relatif divisi S merupakan divisi yg paling tidak menguntungkan jika asset ditanamkan.

Tiga  kiat bagi manajer pusat investasi untuk meningkatkan ROI adalah :
·       Manajer pusat investasi dapat memangkas biayanya untuk meningkatkan rasio marjin (laba operasi bersih dibagi penjualan bersih)
·       Manajer pusat investasi dpt mengurangi aktivanya guna menaikkan rasio putaran aktivanya (penjualan bersih dibagi rata-rata aktiva)
·       Manajer pusat investasi dapat meningkatkan penjualan yg dengan sendirinya menaikkan laba bersih

Untuk mengilustrasikan bagaimana ROI dapat diperbaiki memalui tiga langkah tadi, dipakai data pusat investasi sbb. :

Laba operasi bersih ............................  Rp.      250.000
Penjualan ............................................  Rp.   2.500.000
Aset operasi rata-rata .........................  Rp.   1.250.000

ROI yg dihasilkan oleh pusat investasi akan sebesar :

                
                           
                        ROI  = 10 % x 2 = 20%


Peningkatan penjualan dapat dilakukan dengan cara menaikkan harga jual produk tanpa harus meningkatkan biaya variabel per unit ataupun biaya tetap. ROI atas penjualan akan meningkat.
Contoh diasumsikan manajer mampu menaikkan penjualan dari Rp. 2.500.000 menjadi Rp. 2.750.000. selain itu diasumsikan karena peningkatan penjualan tersebut maka laba operasi meningkat dari Rp. 250.000 menjadi Rp. 300.000. Aset  operasi dianggap tidak berubah. Maka


                                        ROI  = 10,91% x 2,2
                                        ROI  = 24% (lebih besar daripada 20% sebelumnya)

Pemangkasan biaya merupakan cara paling mudah untuk menaikkan angka ROI yg  umumnya merupakan pendekatan pertama yg diambil manajer ketika menghadapi penurunan penjualan. Ada beberapa pola yg biasanya digunakan yaitu :
·       Mengkaji ulang biaya tetap, baik unsur biaya maupun program yg membentuk suatu paket biaya  tetap, kemudian mencari biaya yg dapat dipotong dengan segera.
·       Mencari kiat untuk membuat karyawan bekerja lebih efisien dengan membuang penambahan waktu yg bukan nilai tambah, atau waktu perbaikan mesin, dan meningkatkan kinerja karyawan.
·       Menelaah biaya masukkan sumber daya untuk kegiatan usaha dan mengupayakan pilihan yg paling murah.

Contoh : anggaplah manajer mampu memangkas biaya sebesar Rp. 25.000 sehingga laba operasi bisa meningkat dari Rp. 250.000 menjadi Rp. 275.000. Penjualan dan aset operasi dianggap tidak mengalami perubahan. Maka  ROI perusahaan akan menunjukkan :



                                        ROI  = 11% x 2
                                        ROI  = 22% (lebih besar daripada 20% sebelumnya)

              Pengurangan aset. Manajer biasanya berupaya mengendalikan penjualan biaya. Meski demikian , sensitif manajer thd pengelolaan aktiva tidak sama kuatnya. Manajer yg kinerjanya dievaluasi dengan ROI akan menemukan fakta bahwa pemotongan kelebihan investasi berpengaruh signifikan thd putaran aktiva yg juga berpengaruh pada ROI.
              Contoh : disumsikan  manajer sanggup mengurangi aset operasi perusahaan dari Rp. 1.250.000 menjadi Rp. 1.000.000.  Penjualan dan laba operasi bersih diasumsikan tidak berubah. Maka ROI perusahaan :


                                        ROI  = 10% x 2,5
                                        ROI  = 25% (lebih besar daripada 20% sebelumnya)


KEUNGGULAN RETURN ON INVESTMENT (ROI)

·       ROI merupakan ukuran komprehensif , dalam pengertian bahwa semua yg mempengaruhi laporan keuangan tercermin dalam rasio ini
·       ROI mudah dihitung, dipahami dan bermakna dalam pengertian absolut. Contoh : angka ROI yg lebih kecil daripada 6 % dianggap lebih kecil pada skala absolut dan angka ROI yg lebih besar dari 30% dianggap tinggi.
·       ROI merupakan denominator (pengganti) yg lazim dapat diterapkan kepada setiap unit organisaional yg bertanggung jawab atas profitabilitas, tidak peduli berapapun besar skala bisnisnya. Kinerja unit yg berbeda dapat dibandingkan langsung satu sama lain.
·       ROI memaksa manaker pusat investasi untuk lebih berhati-hati dalam memilih dan memnfaatkan aset operasi perusahaan dan memikirkan pentingnya hubungan profitabilitas dengan neraca dan laporan laba rugi.
KELEMAHAN  RETURN ON INVESTMENT (ROI)

·       Menolak investasi yg berharga. Misalnya sebuah unit bisnis yg saat ini ROInya 30% kemungkinan besar akan enggan memperluas bisnisnya kecuali unit tersebut mampu meraih ROI sebesar 30% atau lebih dari 30%. Contoh : PT Tanjung memiliki divisi AB dan divisi CD. Diasumsikan bahwa manajer divisi AB mengharapkan laba Rp. 12.000.000 atas investasi Rp. 40.000.000 untuk ekspektasi tingkat ROI 30%. Manajer divisi AB mendapat peluang investasi yg menawarkan laba tambahan sebesar Rp. 2.500.00 dari investasi tambahan sebanyak Rp. 11.500.000 (disini ROI 22% dari investasi tambahan Rp. 2.5000.000/ Rp. 11.500.000). diasumsikan ROI yg berlaku di PT Tanjung 20%. Dari gambaran diatas, peluang investasi tadi harus dilaksanakan karena taksiran ROI nya sebesar 22 %, melebihi ketentuan 20% yg berlaku di perusahaan. Namun jika kinerja divisi dievaluasi berdasarkan ROI, manajer cenderung menolak investasi baru karena tingkat ROI divisi yg 30% akan menurun menjadi 28 dengan diterimanya investasi tersebut.  Perhitungannya adalah :

Laba divisional :
Saat ini                                                                                                  Rp. 12.000.000
Dari proyek baru (tambahan)                                                               Rp.   2.500.000
       Jumlah laba divisional                                                                      Rp. 14.500.000
        Investasi sblm proyek baru                                                                 Rp. 40.000.000
        Investasi tambahan utk proyek baru                                                   Rp. 11.500.000
       Jumlah investasi                                                                               Rp. 51.500.000


 ROI  = 28% (ROI  divisional setelah investasi baru)

Dengan memakai laba residu (residual income, RI) untuk mengevaluasi kinerja akan mendorong perilaku keharmonisan tujuan :

                                                                       Tanpa                        Dengan
                                                                      Proyek Baru                Proyek Baru
Investasi divisional (AB)                                  Rp.40.000.000              Rp. 51.500.000
Tingkat ROI minimal                                               20%                              20%
Laba  divisional                                               Rp.12.000.000              Rp. 14.500.000
Dikurangi biaya modal (20%)                         (Rp. 8.000.000)              (Rp.10.300.000)
Laba residu                                                        Rp.  4.000.000              Rp.   4.200.000

              Manajer yg dievaluasi berdasarkan laba residu akan menjalankan proyek baru   tersebut  karena  kinerjanya  meningkat   dari   Rp. 4.000.000   menjadi Rp. 4.200.000. hal ini wajar saja karena ROI proyek baru 22%. Kriteria ROI mendorong maksimisasi rasio laba investasi. Sedangkan RI menggalakkan maksimisasi jumlah rupiah laba atas ROI yg berlaku di perusahaan.

·       Menerima investasi yg tidak berharga.  Misalnya  manajer divisi  CD  PT Tanjung  mengharapkan  laba sebesar Rp. 7.000.000 dari investasi Rp. 70.000.000, untuk tingkat ROI 10%. Bagaimana manajer divisi CD merespon  peluang  investasi  untuk  menigkatkan laba usaha sebesar Rp. 760.000  dengan investasi tamabahan Rp. 4.000.000 ? investasi ini tidak bagus untuk PT Tanjung karena ROI nya lebih kecil dari ketentuan 20% yg berlaku di perusahaan. Namun manajer divisi CD akan menerima peluang tersebut karena ROI divisi akan meningkat dari 10% menjadi 104% seperti dibawah ini :

Namun demikian, usulan investasi sebenarnya menghasilkan laba residu negatif sebesar Rp. 40.000 karena investasi Rp. 4.000.000 membuthkan laba sebesar Rp. 8000.000 supaya bisa memenuhi ROI 20% yg ditetapkan perusahaan.
Jika manajer divisi CD dievaluasi berdasarkan laba residu, maka investasi tersebut akan ditolak karena laba residu yg sudah negatif Rp. 7.000.000 menjadi Rp. 7.040.000  jika investasi diterima.
                                                                       Tanpa                        Dengan
                                                                         Proyek Baru                Proyek Baru
Investasi divisional (AB)                                     Rp.70.000.000                Rp. 74.000.000
Tingkat ROI minimal                                               20%                              20%
Laba  divisional                                                   Rp.  7.000.000              Rp.   7.760.000
Dikurangi biaya modal (20%)                            (Rp.14.000.000)              (Rp.14.800.000)
Laba residu                                                        Rp.  7.000.000              Rp.   7.040.000


LABA RESIDU (RESIDUAL INCOME)
Laba residu adalah kelebihan laba operasi divisional diatas jumlah minimal laba operasi yg dikehendaki, dimana jumlah minimal yg dikehendaki ditentukan oleh manajemen senior dengan memperhitungkan faktor seperti biaya  modal kegiatan bisnis perusahaan.
              Ketika laba residu dipakai untuk mengukur kinerja, maka tujuannya untuk memaksimalkan jumlah laba residu, bukan memaksimalkan ROI. Ketika laba residu positif maka laba suatu investasi pada aset akan lebih  besar daripada ROI yg dinginkan, karenanya investasi dianggap menjanjikan. Laba residu negatif mengindikasikan bahwa ROI tidak memadai untuk mencapai jumlah minimal yg diharapkan. Dalam menilai kinerja memakai metode laba residu, divisi dibebani biaya kesempatan modal untuk berbagai kategori aktiva yg mereka gunakan. Laba residu dihitung sbb. :


              Keunggulan utama laba residu sbg ukuran kinerja adalah bahwa ukuran ini memperhitungkan tingkat retun minimal maupun besarnya laba operasi yg diraih setiap divisi. Kelemahannya               adalah laba residu merupakan angka absolut sehingga divisi yg lebih besar biasanya memiliki laba residu yg tinggi pula dibandingkan divisi yg lebih kecil,               yg mengakibatkan kesulitan dalam membandingkan evaluasi kinerja. Hal ini dapat dilihat dari ilustrasi sbb. :
                                                     DIVISI X                    DIVISI Z                   
Modal yg diinvestasikan              Rp.  30.000.000              Rp. 300.000.000                  
Laba bersih                                  Rp.    9.000.000            Rp.   75.000.000         
Biaya modal                                 Rp.    6.000.000              Rp.   60.000.000
Laba residu                                 Rp.    3.000.000              Rp.   15.000.000
ROI                                                30%                              25%  

Divisi Z memiliki modal investasi 10 x lebih besar dan laba bersih lebih besar dibandingkan divisi X. Mana yg lebih baik ?  Divisi Z memiliki laba residu 5 x lipat  dibanding divisi X, namun divisi X memiliki angka ROI yg lebih tinggiApakah hal ini berarti divisi X yg baik ? Dalam   hal ini divisi Z yg lebih besar, karena bagi perusahaan yg lebih penting adalah yg memiliki laba lebih banyak dan modal yg ditanamkan.      Penentuan divisi mana yg lebih baik membutuhkan suatu parameter. Jika divisi X memiliki target laba residu dianggarkan Rp. 4.500.00 dan divisi Z memiliki target laba residu dianggarkan Rp. 13.000.000, maka boleh disimpulkan divisi Z menjadi divisi   yg  lebih  baik  karena  melampaui  target  laba   residu  dianggarkan  sebesar Rp. 2.000.000     
                                         

3.       KAPAN MENENTUKAN HARGA TRANSFER.
Harga transfer (transfer price) adalah harga jual khusus yg dipakai dalam pertukaran antar divisional untuk mencatat pendapatan divisi penjualan (selling division) dan biaya divisi pembelian (buying division).
Harga transfer mengukur nilai produk (barang atau jasa) yg diserahkan oleh sebuah pusat laba kepada pusat pertanggung jawaban lainnya dalam sebuah perusahaan.
Dua kriteria pembuatan harga transfer adalah :
(a)     Harga transfer yg selaras dengan tujuan perusahaan yaitu harga yg dibuat sedemikian rupa sehingga divisi penjualan dan divisi pembelian yg terlibat dalam transfer akan mengambil keputusan yg sama atas harga dan kuantitas transfer yg akn dibuat sekiranya keputusan diambil oleh manajemen pusat.
(b)     Harga transfer adalah wajar ketika sistem membiarkan manajer divisi dengan wewenang substansialnya untuk mengejar dan meraih tujuan mereka.

Harga transfer biasanya digunakan untuk produk antara yaitu barang dan jasa yg dipasok oleh divisi penjualan kepada divisi pembelian. Pertukaran internal yg diukur oleh harga transfer menghasilkan :
(1)          Pendapatan bagi pusat pertanggungjawaban yg menyerahkan produk (divisi penjualan)
(2)          Biaya bagi pusat pertanggungjawaban yg menerima produk (divisi pembelian)

Tujuan penentuan harga transfer adalah untuk mentransmisikan data keuangan diantara departemen-departemen atau divisi perusahaan pada saat saling menggunakan barang dan jasa satu sama lain. Sistem penentuan harga transfer normalnya diterapkan dlm kegiatan usaha yg terdesentralisasi untuk menentukan apakah tujuan organisasi sudah tercapai dlm setiap divisi.
              Jika terdapat pasar kompetitif untuk produk atau jasa yg sedang ditransfer secara internal, penggunaan harga pasar sbg harga transfer umumnya akan menghasilkan keharmonisan tujuan dan upaya manajerial yg dikehendaki. Harga pasar (market price) adalah harga beli ataupun jual oleh pembeli dan penjual independen. Harga transfer berdasarkan pasar (market based transfer price) adalah harga pasar luar produk dan boleh saja disesuaikan untuk penghematan biaya angkut, kredit dan biaya lainnya yg dapat dihindari dengan menjual ke divisi terkait dalam perusahaan.
Contoh :
                                                                Divisi pembelian        Divisi Penjualan
Harga jual                                                    Rp. 2.600                  Rp. 1.200
Biaya variabel                                              Rp.    800                  Rp.    400
Permintaan produk dari luar                                                          2.000 unit
Permintaan produk divisi pembelian           1.000 unit
Kapasitas produktif divisi penjualan                                              3.000 unit

Marjin kontribusi produk untuk perusahaan secara keseluruhan dihitung sbb. :

Produk dijual keluar oleh divisi penjualan :
Pendapatan penjualan (2000 unit x Rp.1200/unit)              Rp2.400.000
Biaya variabel (2000 unit x Rp.400/unit)                         (Rp   800.000)
CM                                                                                                                             Rp.1.600.000
Produk dijual kedalam oleh divisi penjualan :
Pendapatan penjualan (1000 unit x Rp.1200/unit)              Rp1.200.000
Biaya variabel (1000 unit x Rp.400/unit)                         (Rp   400.000)
CM                                                                                                                             Rp.   800.000
Produk dijual keluar oleh divisi pembelian :
Pendapatan penjualan (1000 unit x Rp.2600/unit)              Rp2.600.000
Biaya variabel (1000 unit x Rp.800/unit)                         (Rp   800.000)
Harga transfer (1000 unit x Rp.1200/unit)                         (Rp1.200.000)
CM                                                                                                                             Rp.   600.000
JUMLAH CM                                                                                                                         Rp.3.000.000

              Dari paparan diatas terlihat bahwa pada harga Rp. 1.200 kedua divisi memperoleh CM atas penjualan 1.000 unit secara internal. Secara keseluruhan perusahaan mendapat keuntungan Rp. 1.400.000. karena tidak ada permintaan dari luar untuk 1.000 unit barang yg dijual didalam perusahaan.
              Diasumsikan jika terjadi lonjakan permintaan dari luar sedangkan permintaan divisi pembelian tetap, harga pasar meningkat dari Rp. 1.200 menjadi Rp. 2.000.  jika perusahaan memakai harga pasar sebagai dasar harga transfer, divisi pembelian tidak sanggup membelinya karena CM barang tersebut akan negatif seperti perhitungan sbb. :
CM divisi pembelian pada harga transfer Rp. 2.000
Pendapatan penjualan (1000 unit x Rp.2600/unit)              Rp2.600.000
Biaya variabel (1000 unit x Rp.800/unit)                         (Rp   800.000)
Harga transfer (1000 unit x Rp.2000/unit)                         (Rp2.000.000)
CM                                                                                    (Rp.  200.000)

              Dengan keadaan seperti ini, divisi penjualan akan menjual semua produk ke pembeli dari luar perusahaan. Karena secara keseluruhan divisi penjualan akan mencetak CM Rp. 1.600 ( Rp. 2.000 - Rp. 400) per unit dengan menjualnya pada harga pasar kepada pelanggan luar. Jika dijual ke divisi pembelian, CM yg diraih hanya Rp. 1.400 (Rp. 2.600 – Rp. 800) per unit.

4.       PENJABARAN MATA UANG ASING DAN HARGA TRANSFER
              Melemahnya nilai mata uang negara-negara asia tenggara baru-baru ini (rupiah indonesia, baht thailand, ringgit malaysia, dan rupee srilanka) relatif terhadap mata uang uang dollar US sepertinya merupakan peluang bagi beberapa perusahaan manufaktur asia tenggara untuk meningkatkan ekspornya keperusahaan ritel dan manufaktur US. Dasar pemikirannya adalah melemanya harga mata uang akan membuat produk-produk asia lebih murah dalam dollar US, sehingga akan meningkatkan daya tarik produk produk tersebut di US dibandingkan produk lainnya, dan dengan demikian dapat meningkatkan permintaan Nike, yang mempunyai beberapa pabrik produksi di Asia tenggara, mengatakan, bagaimanapun perubahan mata uang tersebut tidak banyak berpengaruh terhadap harga-harga di US. Apakah Nike sepertinya akan kehilangan kesempatan untuk mengurangi harga dan meningkatkan penjualan di US.

 Referensi :
1        Blocher.”Manajemen Biaya, penekanan strategis, . penerbit Salemba Empat,2011.”
2        Hansen & Mowen. ”Manajemen Biaya. . penerbit Salemba Empat,2000.”