Sabtu, 23 Januari 2021

Pemasaran dalam Bisnis

1. Overview 
Dalam suatu bisnis, bagian pemasaran atau marketing menjadi bagian yang penting namun sering kali terlupakan oleh orang-orang. Banyak pebisnis yang menganggap pemasaran sebagai bagian tambahan ataupun tidak memikirkan mengenai pemasaran, dan hanya fokus pada pembuatan produk atau jasa yang baik. Akibatnya, banyak bisnis yang akhirnya tidak berhasil walaupun sudah baik. 

Seringkali bisnis memerlukan biaya yang besar untuk pemasaran. Bahkan, biaya pemasaran ini bisa jadi sebesar biaya produksi suatu perusahaan atau malah lebih besar. Banyak juga pebisnis yang mengatakan bahwa pada awal mula perusahaan berdiri, dua hal yang paling penting dipikirkan adalah inovasi dan juga marketing. Oleh karena itu, perlu dipersiapkan sejak awal dalam merencanakan pemasaran. 

Banyak juga orang yang menyamakan antara branding dengan marketing. Walaupun agak mirip, namun kedua hal ini merupakan hal yang berbeda. Berikut adalah beberapa perbedaan antara branding dengan marketing: 

- Branding adalah apa atau siapa perusahaan kita itu, sedangkan marketing adalah bagaimana kita bisa menciptakan awareness terhadap perusahaan kita

- Branding adalah strategi kita, sedangkan marketing mengarahkan pada tujuan-tujuan. taktis perusahaan

- Marketing akan terhubung secara langsung dan spesifik pada target kita, dengan mendukung core value dari branding perusahaan kita 

- Metode yang digunakan untuk marketing akan terus berkembang dalam merespon tren dari industri dan kultur yang ada sekarang, sedangkan branding akan tetap sama 

2. Marketing Mix

Marketing mix adalah suatu aksi atau taktik yang digunakan oleh perusahaan untuk mempromosikan brand dan produknya di pasar. Marketing mix atau bauran pemasaran merupakan tools yang paling umum digunakan untuk menjelaskan mengenai pemasaran. 

Ada beberapa sumber yang menjelaskan bagian-bagian dari marketing mix. Ada teori yang menjelaskannya dengan 4Ps, ada 5Ps, ada pula 7Ps. Biasanya akan tetap ada.  4P yang utama di dalam marketing mix, yaitu product, price, place, dan promotion. Ada juga 3P tambahan untuk melengkapi teori ini, yaitu people, process, dan physical evidence. 

- Product

Ketika membuat bisnis, tentunya produk menjadi kunci dari kesuksesan. Bisnis harus bisa  menawarkan  produk  yang  memiliki  nilai  lebih.  Nilai  lebih  ini  bisa  jadi didapatkan dari desain produk yang lebih baik, teknologi yang lebih canggih, kemasan yang lebih menarik, gratis aksesoris, garansi yang lebih lama, dan lain sebagainya. 

- Price

Penentuan harga seringkali dipandang kurang penting oleh pebisnis. Ketika menanyakan kepada pebisnis-pebisnis pemula mengenai bagaimana cara menentukan harga, biasanya mereka akan menjawab dengan cara menghitung harga modal lalu ditambahkan persentase atau nominal keuntungan yang diinginkan. Hal ini tentunya tidak salah, dan disebut sebagai strategi penentuan harga cost-plus, namun cara itu bukanlah satu-satunya cara dalam menentukan harga. Masih ada banyak cara lain yang bisa digunakan dalam menentukan harga, seperti penetration yang diterapkan Gojek dimana harga awal ketika bisnis baru dimulai masih rendah, namun lama-kelamaan  mulai  naik.  Ada  pula  penentuan  harga  psikologis  misalnya  harga Rp99.000,00- yang bisa membuat harga barang terlihat lebih murah, dan strategi-strategi lainnya. 

Perbandingan bisa terlihat jelas apabila kita melihat bisnis Starbucks dan penjual kopi keliling. Penjual kopi keliling akan menjual kopi dengan harga murah karena menentukan  harga  dari  modal  yang  kemudian  ditambah  keuntungan,  namun Starbucks tidak melihatnya seperti itu. Modal segelas kopi Starbucks mungkin tidak mencapai  Rp10.000,00-  tapi  harga  jualnya  bisa  mencapai  Rp50.000,00-.  Ini menunjukkan strategi yang berbeda antara kedua bisnis tersebut. 

- Place

Bagian ini tidak hanya berisi tempat untuk menjual, tapi juga bagaimana cara menjual. Bisa jadi bisnis berjualan secara langsung, bisa jadi lewat grosiran, bisa juga B2B, berjualan lewat agen, internet, dan lain sebagainya. Banyak aspek yang perlu diperhatikan untuk menentukan tempat berjualan, karena produk atau jasa yang baik apabila dijual di tempat yang salah, maka tetap akan memberikan kesulitan pada bisnis. Misalnya saja apabila kita ingin menjual rumah subsidi namun berjualan dengan cara membuka stand pada mall mewah, bisa jadi kurang sesuai walaupun tetap bisa terjadi penjualan. 

- Promotion

Cara promosi ada beraneka ragam, misalnya dengan memberikan potongan harga, beriklan, menggunakan endorsement terutama pada Instagram dan media sosial lainnya, memberikan bonus, dan seterusnya. 

- People

Banyak yang salah memperkirakan bahwa people membahas tentang pelanggan. Pada marketing mix, people membahas mengenai bagaimana kita mengatur sumber daya manusia yang ada di perusahaan. Ini erat kaitannya dengan manajemen sumber daya manusia dan kultur perusahaan. Berapa banyak orang yang dibutuhkan, apa saja pekerjaannya, bagaimana pola bekerja mereka, semua perlu direncanakan pada bagian people. 

- Process

Process membahas mengenai bagaimana membuat bisnis ini efisien dari sisi operasional. Pembahasan mengenai operasional akan lebih dalam dibahas pada sesi selanjutnya. 

- Physical Evidence

Physical evidence menunjukkan bagaimana suatu bisnis bisa memperlihatkan bukti  nyata  keberhasilannya.  Salah  satunya  misalnya  dengan  menunjukkan penghargaan yang sudah didapatkan oleh bisnis tersebut, bahkan terkadang rumah makan memperlihatkan foto-foto selebritis yang sudah pernah makan di tempat tersebut. Itu semua termasuk pada physical evidence. 

Dalam  pengembangannya,  teori  marketing  mix  sendiri  sekarang  ini  sudah diperbaharui sehingga yang tadinya 4P kemudian berubah menjadi 4C, yaitu product berubah menjadi customer value, price berubah menjadi cost, place berubah menjadi convenience, dan promotion berubah menjadi communication. Perubahan ini disebabkan karena kemajuan teknologi dan perubahan perilaku dari pelanggan. 

3.  Generational Cohort 

Dalam menawarkan produk dan jasa kita pada pelanggan, perlu diketahui bahwa generasi yang berbeda-beda dari pelanggan akan menyebabkan adanya perbedaan dari karakteristik pelanggan tersebut. Suatu generasi bisa dijelaskan sebagai orang-orang yang berasal dari grup yang sejenis, yang memiliki ide, permasalahan, ataupun sikap yang mirip. 

Tidak ada definisi yang pasti mengenai rentan usia dari suatu generasi, dan memang sulit untuk menentukan secara pasti dari sisi umur, namun secara rata-rata, generasi bisa berbeda pada jarak sekitar 30 tahun. Untuk pemisahan generasi sendiri, didasarkan pada budaya generasi dari Barat, sehingga hasilnya bisa jadi berbeda ketika disesuaikan dengan Asia ataupun Eropa, yang 

bisa jadi memiliki definisi generasi sendiri berdasarkan pengaruh kultur, politik, dan juga ekonomi. 

Ada beberapa jenis generational cohort: 

- The Lost Generation

Merupakan generasi yang lahir di era 1883-1890 yang mengalami Perang Dunia I.

- The Greatest Generation

Merupakan generasi yang lahir di era 1900-1924 dan mengalami masa Great Depression dan juga Perang Dunia II.

- The Silent Generation

Lahir tahun 1925-1945. Orang-orang di generasi ini terlahir pada masa perang, sehingga mereka lebih banyak mengikuti peraturan. 

- Baby Boomers

Lahir tahun 1946-1964. Orang-orang di generasi ini terlahir pada masa yang damai setelah selesai perang, sehingga banyak dari mereka yang merasa lebih optimis dengan masa depan. 

- Generation X / Baby Bust

Gen X adalah sekarang ini paling banyak aktif karena lahir pada era 1965-1979. Generasi ini memiliki jiwa entrepreneur yang kuat. 

- Generation Y / Millennials

Gen Y atau millennials merupakan generasi anak-anak muda sekarang yang terlahir di 1980-1994. Generasi ini di Indonesia merupakan generasi yang merasakan peralihan kemajuan teknologi dari teknologi yang belum berkembang ketika mereka masih kecil, dan berkembang dengan cepat. 

- Generation Z / The Linkster Generation / iGen

Gen Z merupakan generasi yang lahir pada tahun 1995-2012. Generasi ini di dunia Barat sudah terlahir dengan teknologi, namun di Indonesia karena teknologi lebih lambat masuk, maka orang-orang yang terlahir di tahun 1995-2012 ini sebagian masih bersifat seperti millennials. 

- Generation Alpha

Gen Alpha adalah generasi yang terlahir bukan lagi dengan adanya teknologi, melainkan sudah menikmati teknologi yang canggih sejak usia kecil. Ini adalah generasi anak-anak yang terlahir di tahun 2013-2025. 

KESIMPULAN 

Marketing merupakan suatu bagian penting dari pembuatan bisnis. Banyak bisnis yang gagal karena tidak memperhatikan peran dari marketing. Tools yang paling sering digunakan untuk melakukan Analisa marketing adalah bauran pemasaran atau marketing mix yang terdiri dari 7Ps. Strategi marketing sendiri erat kaitannya dengan segmentasi pelanggan, dimana harus diketahui generasi apakah yang menjadi segmentasi, dan bagaimana karakteristik dari generasi tersebut. 

D

Tidak ada komentar: