Minggu, 17 Februari 2019

Cast is The Blood, Cost is the Heart

Sebagai sebuah perusahaan yang hidup melalui subsidi, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memerhatikan sumber arus kas operasional dari dua sisi: sisi subsidi dan sisi pendapatan.sisi subsidi merupakan aspek pemasukan yang harus diperjuangkan untuk mendapat persetujuan dari pemerintah dan DPR. Dalam hal pendapatan, pembenahan terhadap struktur tarif, penetapan tarif dasar listrik atau TDL, dan pembaruan sistem harts merupakan sebagian dari langkah-langkah strategi yang wajib dilakukan. Salah satu manfaat penggunaan kartu prabayar adalah untuk memastikan arus kas masuk dari pelanggan.

Cost is  the heart. Bagi PLN, biaya merupakan jantung, yang dapat menentukan hidup-matinya organisasi. Bila perusahaan-perusahaan pada umumnya senang dengan semakin besar volume belanja konsumen mereka, PLN justru sebaliknya berharap konsumen menghemat listrik. Ini terutama karena keterbatasan PLN untuk menyediakan fasilitas produksi yang mencukupi. Akan semakin menguntungkan bagi PLN bila kelompok-kelompok segmen dengan rasio harga jual terhadap biaya pokok penyediaan di bawah 100 persen.

Cas-driven enteprise. Menurut Business Model Canvas, PLN termasuk kedalam perusahaan yang cost-driven. Oleh karena pasar yang sudah jelas, dan harga yang diatur oleh pemerintah, maka fokus perusahaan adalah bagaimana menekan biaya serendah mungkin tanpa mengorbankan Value Propositions yang ditawarkan ke masyarakat.

Sumber : Buku Business Model Canvas

Tidak ada komentar: