Minggu, 17 Februari 2019

Industri Penerbangan

Pada industri penaerbangan pelanggan terkelompok menjadi beberapa segmen. Perusahaan penerbangan menyadari bahwa tidak mungkin bisa memberi layanan jasa penerbangan untuk semua segmen. 
Garuda Indonesia melayani segmen kelas atas. Karakteristik pelanggan Garuda Indonesia adalah berpenghasilan tinggi, penumpang perjalanan dinas, dan berpendidikan. Kelompok penumpang ini tidak begitu peduli dengan harga. Mereka membutuhkan pelayanan yang prima dan kualitas. Oleh karena itu, Value Proposition yang ditawarkan Garuda Indonesia adalah pelayanan berkualitas, tepat waktu, banyak pilihan dan ekslusif.

Di Jakarta Garuda Indonesia menguasai satu terminal tersendiri sehingga bisa melayani pelanggannya dengan leluasa. Pelanggannya dengan leluasa. Pelanggan merasa senang dan bangga jika bisa terbang bersama Garuda Indonesia untuk mengikat pelanggan, Garuda Indonesia mengeluarkan program frequent fiyer. Semakin sering terbang dengan Garuda Indonesia akan mendapatkan bonus. Juga, hanya perusahaan penerbangan Garuda Indonesia yang memberikan Garuda Excecutive Lounge.

Sementara itu, Lion Air fokus pada segmen bawah. Karakteristik pelanggan Lion Air adalah : berpenghasilan menengah ke bawah, perjalanan pribadi, dari daerah. Mereka sensitif dengan harga, dan tidak mengutamakan prestise. Value propositions yang ditawarkan Lion Air terlihat minimalis.

Lain lagi dengan AirAsia. Pelanggan AirAsia juga menawarkan harga tiket murah, tetapi untuk segmen pelanggan yang berbeda dengan Lion Air. Karakteristik pelanggan AirAsia adalah karyawan, profesional, berpendidikan, melek internet, perjalanan pribadi. Pelanggan AirAsia juga peduli dengan harga, hanya mereka msih memedulikan dengan prestise. Oleh karena itu AirAsia menawarkan Value Propositions yang bebeda dengan Lion Air, yaitu: tetap menampilkan ekslusif dan tepat waktu. Untuk menekan harga tiket AirAsia juga melakukan hal yang sama dengan Lion Air. Akan tetapi, AirAsia menambah penghematan dengan meminimalkan keterlibatan SDM di proses di bisnisnya. Sejak membeli tiket hingga chek-in, pelanggan AirAsia tidak perlu berhadapan dengan SDM AirAsia. Semua bisa dilakukan melalui internet.

Sumber : Buku Business Model Kanvas

Tidak ada komentar: