Jumat, 04 November 2011

Mengidentifikasi proses yang tidak memiliki nilai tambah

Mengapa kita sering merasa tidak efektif dalam bekerja? terasa waktu 24 jam terasa kurang? dan banyak orang yang tidak mau memikul tanggung jawab lebih? atau sering merasa kesal ketika harus menunggu seseorang? atau kita sebagai atasan selalu merasa kewalahan ketika terus ditambah pekerjaan yang banyak? dan kita sebagai atasan merasa kekurangan tim, sehingga selalu meminta ketenagaan? atau kita selalu memikirkan tempat yang aman untuk menyimpan perhiasan kita? apa sebabnya? atau kita selalu mengecek setiap barang yang datang ? atau kita selalu membuat penjadwalan atas setiap pekerjaan kita?

menurut Jeffrey K. Liker, dalam bukunya The Toyota Way, perusahaan Toyota dalam Toyota Production System telah mengindenfifikasi tujuh jenis pemborosan yang tidak menambah nilai dalam proses bisnis atau manufaktur. Ada delapan pemborosan diantara, ya :
1.  Produksi berlebih (overdproduction)
     Memproduksi barang-barang yang belum dipesan, akan menimbulkan pemborosan seperti kelebihan      tenaga kerja dan kelebihan tempat penyimpanan dan biaya transportasi yang meningkat karena adanya persediaan berlebih.
2.  Waktu menunggu
Para pekerja hanya mengamati mesin otomatis yang sedang berjalan atau berdiri menunggu langkah proses selanjutnya, alat, pasokan, komponen selanjutnya, dan lain sebagainya atau menganggur saja karena kehabisan material, keterlambatan proses, mesin rusak dan bottleneck (sumbatan) kapasitas.
3.  Transportasi yang tidak perlu
Membawa barang dalam proses (WIP) dalam jarak yang jauh, menciptakan angkutan yang tidak efisien, atau memindahkan material, komponen, atau barang jadi ke dalam atau ke luar gedung jadi ke dalam atau ke luar gedung atau antar proses.
4.  Memproses secara berlebih atau memproses secara keliru
Melakukan langkah yang tidak diperlukan untuk memproses komponen. Melaksanakan pemrosesan yang tidak efisien karena alat yang buruk dan rancangan produk yang buruk, menyebabkan gerakan yang tidak perlu dan memproduksi barang cacat. Pemborosan terjadi ketika membuat produk yang memiliki kualitas lebih tinggi daripada yang diperlukan.
5.  Persediaan berlebih
Kelebihan material, barang dalam proses, atau barang jadi menyebabkan lead time yang panjang, barang kadaluwarsa, barang rusak, peningkatan biaya pengangkutan dan penyimpanan, dan keterlambatan. Persediaan berlebih juga menyembunyikan masalah seperti ketidakseimbangan produksi, keterlambatan pengiriman dari pemasok, produk cacat, mesin rusak, dan waktu set up yang panjang.
6.  Gerakan yang tidak perlu
Setiap gerakan karyawan yang mubazir saat melakukan pekerjaannya, seperti mencari, meraih, atau menumpuk komponen, alat dan lain sebagainya. Berjalan juga merupakan pemborosan.
7.  Produk cacat
Memproduksi komponen cacat atau yang memerlukan perbaikan,. Perbaikan atau pengerjaan ulang, scrap, memproduksi barang pengganti, dan inspeksi berarti tambahan penanganan, waktu dan upaya yang sia-sia
8.  Kreativitas karyawan yang tidak dimamnfaatkan
Kehilangan waktu. gagasan, keterampilan, peningkatan, dan kesempatan belajar karena tidak melibatkan atau mendengarkan karyawan anda

Tidak ada komentar: