Kamis, 01 Juni 2017

Karier Top Sebagai Penulis

Dunia penulis sudah lama eksis sebagai dunia pekerjaan maupun dunia bisnis, khususnya di luar negri. Di Indonesia, pekerjaan ataupun bisnis tulis-menulis masih ditekuni segelintir orang saja karena minimnya informasi tentang bidang ini sekaligus kemampuan menulis sering dianggap kemampuan umum, bukan kemampuan spesifik yang dianggap sebagai karier dan pekerjaan penuh waktu (full time).

Dalam hal ini benar-benar ada kelebihan seorang penulis bahwa ia dapat menekuni bidang multidimensi dan mengarahkan kemampuannya untuk menuliskan ide-ide pada setiap bidang. Artinya, penulis dapat berada di mana saja, dan dalam kondisi apapun. Sosoknya dibutuhkan karena tidak ada satu bidang pun di dunia ini dapat lepas dari tulis-menulis. Dengan demikian, dalam peta pekerjaan, sebenarnya penulis lebih dari sekedar seseorang yang bermimpi menjadi besar karena karya novelnya tiba-tiba mengejutkan banyak orang seperti halnya terjadi pada Andrea Hirata dengan Laskar Pelangi-nya ataupun Habiburrahman El-Shirazy dengan Ayat-Ayat Cinta-nya.

Saya Mendapatkan kesempatan dari Penerbit PPM dan terdorong mengajukan tema menulis sebagai karier agar banyak orang sadar bahwa bidang ini juga menawarkan kebebasan finansial di luar hal-hal yang sifatnya abstrak bagi penulis-pengakuan, penghargaan, dan pujian. Saya ingin menunjukkan bahwa menulis adalah bisnis dan bukan sekedar pekerjaan.
Pertanyaannya, sejak kapan penulis menjadi sebuah profesi? Kalau merunut sejarah, Anda akan menemukan pentingnya kedudukan atau eksistensi penulis itu sejak zaman dahulu, terutama pada masa kerajaan. Kemampuan menulis adalah kemampuan tingkat tinggi yang hanya dimiliki orang-orang tertentu atau orang-orang terpelajar, di samping tentu saja kala itu adalah kemampuan membaca. Karena itu, penulis adalah profesi terhormat yang diperlukan oleh raja maupun para mentrinya.

Temuan Gutenberg membuat dunia tulis-menulis menemukan momentumnya. Gutenberg orang pertama yang menciptakan mesin cetak dan mendorong produksi tulisan besar-besaran masa itu. Dunia pun tercerahkan oleh tulisan-tulisan dari berbagai penulis di seluruh penjuru dunia. Eksistensi para penulis terus bertumbuh bersama sejarah. Dapat dibayangkan bagaimana sejarah bisa diketahui tanpa adanya tulisan atau tanpa adanya yang mau menuliskan. Penulisan menjadi sebuah kebutuhan hingga zaman kini dan disebut sebagai keterampilan dasar literasi, di samping membanca, mendengarkan, serta berbicara. Dalam hal ini malah penulisan dapat disebut bagian dari life skill (keterampilan hidup) karena tidak ada satupun bidang di dunia ini yang dapat lepas dari kegiatan tulis-menulis.

Sebagiam dasar keterampilan hidup, penulisan sangat mendukung banyak karier, seperti wartawan atau jurnalis, editor, sekretaris, staf humas,copywriter, guru, dosen, dan juga trainer. Walaupun demikian, tidak banyak orang menguasai keterampilan atau skill ini karena mungkin menganggap tidak terlalu dibutuhkan. Padahal, dalam berbagai konteks pekerjaan, ternyata setiap orang harus menuliskan, terutama gagasan-gagasannya secara baik dan benar.
Terkadang, kita melihat banyak sekali terjadi kekeliruan ataupun berbagai kelemahan dalam produk-produk tulisan yang dikeluarkan untuk kepentingan tertentu. Di sinilah diperlukan peranan penulis untuk dapat membantu orang lain mengeluarkan gagasannya secara tertulis ataupun mengeluarkan gagasan secara mandiri. Karena itu, sebenarnya banyak sekali bidang-bidangyang memerlukan sentuhan para penulis sehingga kerja penulisan menawarkan begitu banyak peluang mendulang uang dan dijadikan bukan hanya bisnis sampingan, melainkan bisnis utama.

Seorang penulis memang memiliki word smart (kecerdasan linguistik)di atas rata-rata karena mampu memanfaatkan kata serta kalimat dengan baik dan tepat sasaran, bahkan pada tingkat tertentudapat memengaruhi orang lain. Walaupun demikian, word smart itu bukanlah bakat, melainkan sebuah kapasitas kecerdasan yang dapat distimulasi untuk muncul dalam diri seseorang. Syaratnya tentu membiasakan diri dengan berbagai aktivitas berbahasa yang baik dan benar serta tiada henti berlatih menuliskan gagasan ataupun imajinasi secara rutin.
Mengapa harus berkarir sebagai penulis? Karir sebagai penulis termasuk karir yang lowongan di Indonesia karena tidak banyak orang tertarik mendalaminya ataupun sedikitnya informasi peluang kerja bidang ini. Selain itu, modal yang dibutuhkan untuk memulai karier ini juga relatif murah, bahkan dapat dilakukan hanya dengan memanfaatkan rental komputer, untuk saat ini kita tidak lagi membicarakan mesin ketik. Modal ini termasuk modal sampingan.

Ya, Anda hanya membutuhkan seperangkat personal computer plus printer. Jika ingin lebih profesional lagi. Anda dapat melengkapi diri dengan kamera digital dan alat perekam digital (digital recorder). Semua modal Anda itu dapat kembali dalam waktu singkat apabila karya tulis Anda kelak dibeli oleh penerbit atau perseorangan ataupun Anda mendapatkan proyek penulisan dalam jangka waktu tertentu. Bahkan, alat-alat tadi dapat Anda beli dengan cara kredit serta break-even poin (BEP) dalam waktu singkat. Lalu, apa modal utama seorang penulis? Modal utamanya adalah gagasan menulis itu sendiri dan hal ini dapat distimulasi dengan banyak membaca, banyak melakukan perjalanan, serta banyak bertemu atau bersilaturahmi dengan orang lain. Dari sini Anda akan mendapatkan modal gagasan untuk menulis yang siap ditampung oleh banyak institusi maupun perseorangan.



Sumber  : dari buku Karier Top Sebagai Penulis

Tidak ada komentar: