Kamis, 11 April 2019

Manajemen Basis Data

Sistem manajemen basis data telah banyak berubah dalam beberapa tahun terakhir ini. Hingga baru-baru ini, sistem manajemen basis data memerlukan keterampilan pemrograman yang tinggi untuk dapat digunakan secara efektif. Ini perlu ada banyak pelatihan dan latihan untuk memperoleh dan mempertahankan keterampilan tersebut. Baru-baru ini, basis data nonprosedural telah diperkenalkan ke pasar. Sistem ini tidak memerlukan keterampilan pemrograman seperti sistem basis data sebelumnya. Kemajuan ini memungkinkan pengguna akhir untuk menciptakan solusi yang praktis bagi kebutuhan bisnis mereka tanpa harus mempelajari konvensi dan bahasa pemrograman basis data yang rumit. Contoh-contoh akan disajikan dengan menggunakan situasi audit dan kemudian diperluas ke sistem-sistem lainnya.

Auditor menggunakan sistem basis data untuk berbagai tujuan. Beberapa penggunaan akan berupa "basis data datar" (flat database). Base data datar dapat divisualisasi sebagai spreadsheet (lembar kerja) di mana setiap catatan (baris) memiliki elemen data (kolom) yang sama. Ini sebelumnya ditunjukkan dengan contoh direktori telepon di mana semua data adalah basis data tunggal dan tidak ada sumber data eksternal yang dibutuhkan. Akan tetapi, ini tidak selalu praktis karena dapat mengarah pada basis data yang besar dan data yang berlebih ketika data yang sama dibutuhkan dalam beberapa basis data.

Basis data relasional, seperti yang ditunjukan dibawah ini, memungkinkan saling berbagai data antara dua atau lebih basis data. Bayangkan suatu basis data pelatihan staf audit.

Sumber : Buku Sawyer's Internal Auditing

Tidak ada komentar: