Senin, 08 April 2019

Tujuan Audit Berbantuan Komputer

Ketika menggunakan sistem sebagai alat audit, pengujian data dapat langsung menggunakan teknik matematika seperti label akhir dan label silang, atau perhitungan ulang akrual dan komputasi lainnya. Arsip penggajian dapat diuji dengan menghitung ulang jumlah pembayaran bersih berdasarkan jumlah jam kerja, tingkat gaji, nilai pengurangan, dan lain-lain.

Pengujian yang lain dapat bersifat analitis. Piutang yang sudah jatuh tempu atau analisis perputaran persediaan dapat dilakukan oleh sistem dengan sangat cepat jika dibandingkan dengan studi manual. Setelah peranti lunak dibuat dan divalidasi, penggunaan untuk audit selanjutnya akan lebih efisien lagi.

Auditor dapat juga melekatkan pekerjaan audit dalam peranti lunak produksi untuk menangkap transaksi yang eksplisit atau data mengenai kondisi khusus ke dalam arsip khusus untuk pemeriksaan oleh auditor. Jika saldo akun kredit pelanggan baru naik hingga melebihi batas kredit yang diizinkan dalam waktu yang singkat, maka peranti lunak audit akan mengarsir akun tersebut untuk diperiksa secara khusus. Jika pembeli di bagian pembelian melakukan banyak pesanan pada sejumlah kecil pemasok tertentu saja, maka peranti lunak audit akan mengarsir akun tersebut untuk diperiksa secara khusus. Jika pembeli di bagian pembelian melakukan banyak pesanan pada sejumlah kecil pemasok tertentu saja, maka peranti lunak audit akan melaporkan hal ini agar auditor dapat menentukan apakah perlu diadakan penelaahan ulang atau tidak. Monitor otomatis ini dapat dilekatkan pada peranti lunak pemrosesan regular setiap auditor pasca-transaksi yang tidak pernah tidur dan tidak pernah mengabaikan tugasnya.

Dalam kasus-kasus ini, auditor perlu mempertanyakan mengapa pemeriksaan kontrol ini dibuat untuk pengujian audit. Jika ini adalah kondisi yang valid untuk permintaan audit, maka wajar untuk menyarankan perlunya pembuatan pengujian standar untuk sistem agar dapat ditelaah ulang oleh manajemen. Oleh sebab itu, auditor perlu membuat struktur pengujian kontrol melekat untuk tujuan audit. namun auditor perlu berhati-hati dalam menentukan apakah penggunaan output secara terus-menerus dalam tugas ini merupakan tugas audit atau tugas kontrol. Peran auditor adalah menguji kontrol, bukan menjadi kontrol.

Sumber : Buku Sawyer's Internal Auditing

Tidak ada komentar: