Jumat, 09 Maret 2018

Dekontaminasi

Dekontaminasi adalah proses fisik atau kimia untuk membersihkan benda-benda yang mungkin terkontaminasi oleh mikroba yang berbahaya bagi kehidupan, sehingga aman untuk proses-proses selanjutnya.
Tujuan dari proses dekontaminasi ini adalah untuk melindungi petugas yang bersentuhan langsung dengan alat-alat kesehatan tersebut.

a.    Menangani, mengumpulkan dan transportasi benda-benda kotor
Peralatan dan alat-alat kesehatan pakai ulang yang sudah terkontaminasi, harus ditangani, dikumpulkan dan dibawa ke ruang dekontaminasi sehingga menghindari kontaminasi terhadap pasien, pekerja dan fasilitas lainnya.
hal-hal yang harus diperhatikan, adalah :

  1. peralatan pakai ulang dipisahkan dari limbah/buangan di tempat pemakaian oleh petugas
  2. benda-benda tajam dipisahkan dan ditempatkan di dalam kontainer tertutup
  3. kain-kain pakai ulang ditempatkan di tempat khusus dan dikirim ke laundry
  4. peralatan yang terkontaminasi langsung dibungkus dan dibawa ke ruang dekontaminasi
  5. semua caiarn yang terkontaminasi dimasukkan ke kontainer yang tahan bocor, jika tidak memungkinkan di buang ke toilet atau sink sebelum membawa peralatan kotor
  6. peralatan/equipment yang sudah dipakai ditutup dan dibawa dengan kereta tertutup
  7. alat-alat yang terkontaminasi dipisahkan secara fisik dari alat-alat yang bersih
  8. alat-alat yang tidak dipakai dan tidak dibuka yang dikembalikan ke ruang dekontaminasi, untuk selanjutnya disteril ulang sebelum didistribusikan kembali
b.    Pembuangan limbah
Limbah atau buangan harus dipisahkan dari alat-alat pakai ulang di tempat pemakaian, diidentifikasi dan dibuang menurut kebijakan rumah sakit yang mengacu pada peraturan pemerintah

c.    Mencuci/cleaning
Semua alat – alat pakai ulang harus dicuci hingga benar-benar bersih sebelum didisinfeksi atau disterilkan

d.    Menangani alat-alat yang terkontaminasi di Point of Use
Pembersihan alat-alat pakai ulang yang terkontaminasi harus dimulai sesegera mungkin setelah dipakai. Untuk pembersihan dan mencegah kotoran menjadi kering, alat-alat harus :

  1. langsung dibungkus dan dibawa ke ruang dekontaminasi
  2. dibersihkan dari kotoran yang besar-besar di tempat pemakaian sesuai prosedur yang berlaku dan langsung dibungkus untuk menghindari cipratan, tumpahan atau penguapan sampai dibawa ke ruang dekontaminasi
e.    Menangani alat-alat yang terkontaminasi di ruang dekontaminasi
Untuk memulai pembersihan, alat-alat harus :

  1. dibongkar (disassembled) jika dirakit lebih dari satu komponen dan dibuka semua sambungannya untuk memastikan seluruh permukaan tercuci bersih
  2. disortir berdasarkan metode pembersihan
  3. dibersihkan sebelum proses sterilisasi uap atau EO, karena baik uap atau EO tidak dapat meresap dan membunuh mikroorganisme. jika alat-alat tidak dibersihkan dengan baik terlebih dahulu, maka tidak boleh diproses dalam load yang sama seperti yang akan masuk terminal sterilisasi.
f.    Bahan-bahan pencuci (cleaning agent)
Supaya efektif, bahan pencuci harus membentu menghilangkan residu kotoran organik tanpa merusak alat. maka, bahan pencuci harus :

  1. sesuai dengan bahan, alat dan metoda mencuci yang dipilih
  2. ikuti rekomendasi dari produsen alat mengenai tipe bahan pencuci yang dapat dipakai. Pemilihan bahan pencuci juga bergantung pada tipe kotoran yang ada, pada umumnya protein lebih mudah dihilangkan dengan detergen yang bersifat basa. garam mineral lebih mudah dihilanagkan dengan detergen asam.
  3. tentukan banyaknya detergen yang diperlukan, tergantung pada kandungan kadar garam mineral pada air. jika kandungan mineral sedikit, gunakan sedikit detergen, dan gunakan lebih banyak detergen jika kandungan garam mineral pada air lebih banyak
  4. pertimbangkan untuk menggunakan enzym pelarut protein untuk mencuci alat-alata yang memiliki lumens atau sambungan
  5. gunakan sesuai petunjuk produsen dan sesuai dengan bahan alat
g.    Metode merendam/membilas
Mencuci bersih adalah proses yang menghilangkan semua partikel yang kelihatan dan hampir semua partikel yang tidak kelihatan, dan menyiapkan permukaan dari semua alat-alat agar aman untuk proses disinfeksi dan sterilisasi. mencuci dapat secara manual atau mekanikal atau kombinasi keduanya.
Untuk memastikan kebersuhan dan tidak merusak alat serta keamanan petugas, alat-alat harus :

  1. dibongkar (disassemble), jika dirakit lebih dari satu komponen dan semua sambungan harus dibuka untuk memastikan seluruh permukaan alat tercuci bersih 
  2. rendam alat dalam air suhu 20°C - 43°C selama 20 menit dan/atau dalam produk enzim yang dapat melepaskan darah dan zat-zat protein lainnya untuk mencegah terjadinya koagulasi darah pada alat dan juga membantu menghilangkan protein
  3. atau, cuci alat dengan air keran yang mengalir untuk melepaskan pertikel-partikel kotoran
h.    Mencuci secara manual
Beberapa macam alat atau instrumen yang lembut atau rumit dicuci secara manual setelah direndam, dengan proses :

  1. dicuci didalam air untuk mencegah penguapan jika alat dapat tenggelam/terendam
  2. dicuci mengikuti petunjuk dari produsen alat jika alat tidak dapat tenggelam/terendam
  3. dicuci dengan alat antigores untuk mencegah kerusakan pada alat. Aalat-alat dengan lumens atau berlubang kecil-kecil  harus dibersihkan dengan sikat dengan diameter yang tepat. Sikat ini harus didisinfeksi atau disterilkan setiap hari
  4. dibilas dengan air keran yang mengalir dengan suhu 40°C - 55°C untuk menghilangkan detergen. lebih baik lagi menggunakan air deionisasi atau air suling
  5. setelah dicuci dan dibilas, dikereingkan dulu sebelum dilubrikasi (dengan parafin), didisinfeksi atau disterilkan
i.    Mencuci secara mekanis
Mencuci menggunakan mesin cuci dapat meningkatkan produktivitas, lebih bersih dan lebih aman bagi pekerja. Ada dua (2) tipe mesin cuci, yaitu :

  1. untuk melepaskan mikroorganisme dengan mencuci bersih
  2. menghancurkan mikroorganisme tertentu dengan berbagai variasi cuci
j.    Disinfeksi kimia
Zat disinfeksi harus berdasarkan pemakaian alat dan level disinfeksi yang diperlukan. Untuk menghancurkan mikroorganisme, disinfektan, dalam konsentrasi tertentu, harus kontak langsung dengan permukaan alat dalam waktu yang cukup lama untuk terjadinya penetrasi ke dalam sel mikroba dan mendeaktivasi sel-sel patogen.

k.    Pasteurisasi
Pasteurisasi adalah proses yang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme dalam media cair dengan menggunakan panas. Pada proses ini alat direndam selama 30 menit dengan suhu dipertahankan ≥ 71°C, dan efektif dalam membunuh mikroorganisme vegetatif namun tidak begitu efektif dalam membunuh spora. Alat-alat yang dapat diproses dengan pasteurisasi  
Keuntungan pasteurisasi :

  1. efektif dan efisien dalam mendisinfeksi peralatan semi-kritikal rumah sakit
  2. tidak beracun
  3. ramah lingkungan
  4. aman untuk diaplikasikan
  5. tidak merusak material
l.    Memilih prosedur
Tingkat disinfeksi yang diperlukan suatu alat tergantung pada risiko infeksi sehubungan dengan penggunaan alat tersebut. memilih metode dekontaminasi didasarkan pada tingkat daya bunuh (aktivitas germicidal) yang diperlukan yaitu tingkat tinggi atau tingkat rendah.

m.   Memilih disinfektan
zat disinfektan diklasifikasikan menurut aktivitas germicidal-nya. Disinfektan tingkat rendah menghancurkan hampir semua bakteri vegetatif bukan spora atau (tubercule bacili), beberapa jamur, dan virus lipophilic. Disinfektan menengah menghancurkan hampir semua bakteri vegetatif bukan spora (tubercule bacili), jamur, virus-virus hydropliilic dan lipophilic. Disinfektan tingkat tinggi menghancurkan semua bakteri vegetatif, beberapa spora, tubercule bacili, virus-virus hydrophilic dan lipophilic. Jika digunakan dalam waktu yang lebih lama, disinfektan tingkat tinggi dapat menghancurkan semua spora bakteri dan dapat dianggap sebagai sterilan.

n.    Penggunaan disinfektan
Penggunaan disinfektan harus sesuai label dan instruksi produsen

Tidak ada komentar: