Jumat, 02 Maret 2018

Panduan Komunikasi Efektif

I.    PENGERTIAN
Komunikasi adalah
Sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi”. (Komaruddin, 1994; Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988).
Komunikasi efektif adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi”. (Komaruddin, 1994;Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988).


II.    TEORI KOMUNIKASI


1.    Proses komunikasi:
Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan/komunikator, pesan ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan oleh penerima pesan/komunikan dan tidak ada hambatan untuk hal itu.
Unsur-unsur/elemen dalam komunikasi efektif :
  • Sumber / pemberi pesan / komunikator (dokter, perawat, admission, Adm, Kasir, dll) adalah orang yang memberikan pesan.


  • Sumber (yang menyampaikan informasi) : adalah orang yang menyampaikan isi pernyatannya kepada penerima/komunikan. Hal-hal yang menjadi tanggungjawab pengirim pesan adalah mengirim pesan dengan jelas, memilih media dengan sesuai, dan meminta kejelasan apakah pesan tersebut sudah diterima dengan baik.
  • Komunikator yang baik adalah komunikator yang menguasai materi pengetahuannya luas dan dalam tentang informasi yang disampaikan, cara berbicaranya jelas dan menjadi pendengar yang baik saat dikonfirmasi oleh si penerima pesan (komunikan)

  • Isi pesan, adalah ide atau informasi yang disampaikan kepada komunikan, panjang pendeknya, kelengkapannya perlu disesuaikan dengan tujuan komunikasi, media penyampaian, penerimanya.
  • Media/saluran pesan (elektronik, lisan dan tulisan) adalah sarana komunikasi dari komunikator kepada komunikan . Media berperan sebagai jalan atau saluran yang dilalui pernyataan yang disampaikan pengirim atau umpan balik yang disampaikan penerima. Pesan dapat berupa berita lisan, tertulis atau keduanya sekaligus.
  • Penerima pesan atau komunikan (pasien, keluarga, pasien, perawat, dokter, admission, Adm) atau audience adalahpihak/orang yang menerima pesan. Penerima pesan berfungsi sebagai penerima berita.
  • Umpan balik, adalah respon/tindakan dari komunikanterhadap respon pesan yang diterimanya.
2.    Pemberi pesan/komunikator yang baik :

  • Cara berbicara(talking), termasuk cara bertanya (kapan menggunakan pertanyaan tertutup dan kapai memakai pertanyaan terbuka), menjelaskan, klarifikasi, paraphrase, intonasi.
  • Mendengar (listening), ternasuk memotong kalimat.
  • Cara mengamati (observation) agar dapat memahami yang tersirat di balik  gerak tubuh).
  • Menjaga sikap selama berkominikasi dengan komunikan (bahasa tubuh) agar tidak mengganggu komunikasi, misalnya karena komunikan keliru mengantikan gerak tubuh, raut tubuh, raut muka, dan sikap komunikater.

3.    Sifat Komunikasi Komunikasi itu bersifat informasi (asuhan) dan edukasi (pelayanan promosi). Komunikasi yang bersifat informasi asuhan di dalam rumah sakit adalah :
  • Jam pelayanan
  • Pelayanan yang tersedia
  • Cara mendapatkan pelayanan
  • Sumber alternative mengenai asuhan dan pelayanan yang diberikan ketika kebutuhan asuhan pasien melebihi kemampuan rumah sakit.

Akses informasi dapat diperoleh dengan melalui Costumor Service, Admission Sedang komunikasi yang bersifat edukasi (pelayanan promosi) adalah :

  • Edukasi tentang obat (lihat pedoman pelayanan farmasi)
  • Edukasi tentang penyakit (lihat pedoman pasien)
  • Edukasi pasien tentang apa yang harus dihindari (lihat pedoman pelayanan fisioterapi)
  • Edukasi tentang apa yang harus dilakukan pasien untuk meningkatkan kualitas hidupnya pasca dari rumah sakit (lihat pedomsan pelayanan pedoman gizi, pedoman fisioterapi, pedoman farmasi)
  • Edukasi tentang gizi (lihat pedoman gizi)
  • Akses untuk mendapatkan edukasi ini bisa melalui medical information dan nantinya akan menjadai sebuah unit PKRS (Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit).

4.    Syarat Komunikasi Efektif
  1. Tepat Waktu
  2. Akurat
  3. Lengkap
  4. Jelas
  5. Mudah dipahami oleh penerima, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan (Kesalahpahaman) 

5.    Proses Komunikasi Efektif
Untuk mendapatkan komnukasi efektif, dilakukan melalui prinsip sebagai berikut :

  1. Pemberi pesan secara lisan
  2. Penerima pesan menuliskan secara lengkap isi pesan tersebut
  3. Isi pesan dibacakan kembali (Read Back) secara lengkap olen penerima pesan
  4. Pemberi pesan memverifikasi isi pesan kepada pemberi penerima pasien
  5. Penerima pesan mengklarifikasi ulang bila ada perbedaan pesan dengan hasil verifikasi

6.    Aspek komunikasi efektif juga meliputi lima hal :
  1. Kejelasan (Clarity)-pesan yang disampaikan
  2. Ketepatan (Accuracy)-kebenaran informasi
  3. Konteks (Context)-gaya bicara dan pesan disampaikan dalam situasi yang tepat
  4. Alur (Flow)-urutan pesan atau sistematika penyampaian
  5. Budaya (Culture)-sesuai dengan bahasa gaya bicara dan norma etika yang berlaku
7.    Secara teknik untuk mencapai komunikasi efektif, secara verbal komunikasi “memainkan” teknik vokal :


  1. Speed Tempo-kecepatan bicara, variatif jangan terlalu cepat jangan pula terlalu lambat
  2. Volume-tinggi rendah nada bicara, disesuaikan dengan karakter dan jumlah audiens
  3. Aksentuasi-penekanan (gressing) pada kata-kata tertentu
  4. Artikulasi-kejelasan kata demi kata yang diucapkan
  5. Projection-memproyeksikan (mengarahkan) suara sampai ke bagian paling belakang ruangan tanpa harus berteriak
  6. Pronounsiation (pelafalan)-pelafalan kata demi kata secara jelas dan benar
  7. Repetition (pengulangan)-untuk mengulangi kata-kata penting dengan irama yang berbeda
  8. Hindari gumaman (intruding sound) terlalu sering
  9. Ringkas, namun jelas jangan bertele-tele

8.    Faktor yang menentukan komunikasi efektif

  1. Kepercayaan komunikan terhadap komunikator
  2. Kejelasan pesan yang disampaikan
  3. Keterampilan komunikasi komunikator
  4. Daya tarik pesan
  5. Kesesuaian isi pesan dengan kebutuhan komunikan
  6. Kemampuan komunikan dengan menafsirkan pesan (decoding)
  7. Setting komunikasi kondusif atau nyaman dan menyenangkan


9.    Strategi komunikasi efektif antara lain
  1. Menguasai pesan materi
  2. Mengenali karakter komunikan/audiens
  3. Kontak mata (eye contact)
  4. Ekspresi Wajah
  5. Postur gerak tubuh
  6. Busana yang sesuai dengan suasana

Tidak ada komentar: