Kamis, 01 Maret 2018

Membersihkan Lingkungan Operasi

Hal-hal yang perlu diperhatikan terkait lingkungan operasi:

1.    Pembuangan sisa –sisa bekas operasi .
  1. patologi Sisa manusia yang meliputi jaringan, organ, bagian, tubuh, dan cairan
  2. Darah manusia dan komponen darah yang meliputi serum, plasma, dan komponen darah
  3. Benda tajam
  4. Sisa-sisa alat atau benda yang terkontaminasi pasien
  5. Benda-benda tajamyang tidak terpakai
Ketika menangani bekas operasi petugas yang bertugas mengumpulkan termasuk petugas kebersihan harus memakai alat pelindung diri untuk mencegah pajanan. Setelah sisa-sisa tersebut terkumpul harus ditransport ke area penyimpanan yang sesuai.Selama transpor harus diperhatikan bahwa benda terkontaminasi tidak kontak dengan alat steril .Untuk mencegah penyebaran infeksi,kereta membawanya harus dibersihkan dan didesinfeksi sesuai jadwal .

2.  Transportasi laundry terkontaminasi

Sebelum membersihkan ruangan, linen kotor harus diangkat terlebih dahulu. Linen dan kain terkontaminasi harus dipindahkan dengan kontak seminimal mungkin dengan udara,permukaan dan personal dalam ruangan.Sebelum memindahkan loundry dari permukaan,harus dipastikan benda tajam dan barang non loundry lainnya telah dipisahkan untuk memastikan keamanan transportasi dan trauma benda tajam.Dalam melipat linen,pastikan bagian terkontaminasi berada ditengah sehingga bagian yang bersih berperan sebagai barier terhadap bagian yang kotor.Loundry terkontaminasi ditempatkan dikontener berwarna merah atau yang bertanda biohazard.

Loundry yang basah harus ditempatkan dikantoang-antong yang anti bocor.Dalam transportasi,personal loundry tidak boleh memegang kantong berisi loundry terkontaminasi dengan tubuhnya atau meremas kantongnya untuk mencegah tertusuk jarum atau benda tajam lain yang tanpa sengaja tertinggal

3.    Membersihkan area operasi
  1. Kamar operasi minimal harus dibersihkan setiap 24 jam bila tidak ada kegiatan atau ruangan tidak dipakai
  2. Bila area terkontaminasi, maka kontaminasi harus dibersihkan /diangkat terlebih dahulu baru area dibersihkan dengan desinfiktan
  3. Bila kontaminasi basah, luas dan infeksius, maka harus diletakan kain yang bisa menyerap cairan dan desenfiktan dituang ke atas kain tersebut sampai semuanya basah terendam. Dapat juga digunakan bubuk penyerap yang memadatkan cairan
  4. Bahan desinfektan terhadap darah dan cairan tubuh yang direkomendasikan adalah yang efektif terhadap virus hepatitis B dan HIV, tuberkulosis, dan yang cocok untuk segala jenis permukaan, misalnya berpori maupun non-pori
  5. Debu harus ditangani dengan menggunakan kain khusus debu atau alat pel yang mencegah terbangnya debu.Untuk area yang lebih tinggi dari bahu,petugas kebersihan harus menggunakan alat yang khusus didesain untuk permukaan tinggi.Alat pembersih debu tidak boleh digoyang-goyangkan karena spora jamur bisa beterbangan di udara
  6. Untuk menghindari terpeleset atau tersandung,ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
  • Area yang licin harus ditutup untuk sementara untuk semua  karyawan,kecuali petugas kebersihan
  • Tutup pintu dan tempatkan tanda dilarang masuk
  • Mulai dari area yang paling bersih ke daerah yang paling kotor
  • Gunakan wax atau alas bergerigi untuk menciptakan permukaan anti slip
  • Pindahkan penghalang atau tanda-tanda dilarang masuk hanya setelah lantai kering sempurna
  • Tim bedah harus menggunakan alas kaki anti slip
  • Keset harus tahan slip dan bila keset tersaturasi oleh cairan,harus segera diganti
  • Pastikan kabel-kabel tidak melintang ditengah jalan.kabel harus dibundel sebaiknya dilangit-langit jika memungkinkan
  • Alat –alat dan monitor harus ditempatkan sedemikian rupa  sehingga akses jalan tidak terhalang dan lantai dapat terlihat
  • Pencahayaan harus diatur dengan baik agar dapat melihat dengan jelas didalam ruang operasi

Tidak ada komentar: